Tolak Pengkhianat Konstitusi, Masyarakat Adat Jabar Gelar Ritual di Kaki Gunung Manglayang

Senin, 06 November 2023 - 14:56 WIB
"MK (Mahkamah Konstitusi) telah dikhianati, demokrasi telah diperkosa. Kami sebagai regenarasi dan sebagai yang diwarisi cikal bakal Tanah Pasundan ini tidak ikhlas dan tidak ingin menerima seorang pengkhianat bagi bangsa ini," tambahnya.

Sebagai akar rumput, kata Jajang, masyarakat adat bersama para kesepuhan dari Jawa Tengah sampai Banten bersepakat untuk tidak menerima seorang pengkhianat konstitusi.

"Dengan perkumpulan para kesepuhan yang telah mewakili dari Jawa Tengah sampai Banten sekarang sudah berkumpul dan kami sudah sepakat memberikan keputusan untuk tidak menerima seorang pengkhianat," tegasnya.

Salah satu adegan dalam pertunjukan Tarawangsa ini, para pemeran membakar sebuah keranda. Menurut Jajang, hal itu merupakan simbol atas matinya ruh bangsa Indonesia ini.

"Simbol keranda itu seolah-olah untuk tempat orang yang telah meninggal. Jadi negara ini masih hidup tapi secara rohnya telah mati, jadi inilah yang mungkin menjadi arena nengok masyarakat adat," ungkapnya.

"Jadi masyarakat adat hanya bisa berdoa kepada Allah untuk bisa menyelamatkan negeri ini, semoga taufik dan hidayahnya bisa secepatnya untuk kesembuhan negara ini," sambungnya.

Jajang mengungkapkan, pesan moral dari pertunjukan ini adalah pentingnya nasionalisme, kecintaaan kepada Tanah Air, hukum, dan konstitusi dalam menjaga kedaulatan negara.

"Jadi kami telah memberikan tenaga, pikiran untuk sejahteranya kampung halaman. Kalau kampung halaman kami sebagai wujud Indonesia merasa belum aman, belum nyaman, ini bukan Indonesia," tandasnya.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content