Gadis di Muratara Ini Rela Mandi Darah Kerbau demi Tradisi Keluarga
Selasa, 04 Agustus 2020 - 17:23 WIB
MURATARA - Ada tradisi yang unik yang dilakukan oleh keluarga Abu Hendar (54) warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara yang telah dilakukan secara turun temurun dari almarhum bapaknya, Jipri dan Marhana (74). Setiap anak yang sudah menyandang gelar sarjana S1 maupun D3 dimandikan dengan darah kerbau.
Kali ini, nazar mandi darah kerbau dilakukan untuk generasi ke-7, yakni seorang gadis cantik bernama Fitri Ramadona Siti, yang baru saja menyandang gelar sarjana S1 jurusan Akutansi. (Baca juga: Gagak Hitam Bongkar Sindikat Narkoba, 7 Warga Diringkus)
Abu Hendar mengatakan bahwa sebelumnya sudah tujuh keluarganya yang mandi darah kerbau yakni tiga saudaranya (anak Marhana) dan empat anaknya (cucu Marhana). "Kali ini giliran anak bungsu saya yang baru lulus kuliahnya," kata Abu Hendar, Selasa (4/8/2020). (Baca juga: Kasus Fetish Kain Jarik, FIB Unair Rekomendasi Sanksi ke Gilang)
Dijelaskan juga oleh Abu Hendar, tradisini mandi darah kerbau sudah dilakukan sejak bapaknya masih hidup dan kerbaunya itu milik sendiri. "Setelah ada yang lulus kuliah, kerbau itu dipotong dan darahnya langsung diambil. Kemudian dimandikan kepada yang bersangkutan dan membuat hajatan mengundang orang banyak," jelasnya.
Sedangkan Fitri Romadona Sita mengakui bahwa mandi dari ini merupakan tradisi dalam keluarga. Setiap yang selesai kuliah atau menyandang gelar sarjana dimandikan dengan darah kerbau.
"Jujur saja saat dimandikan rasanya ingin muntah, karena tidak tahan dengan baunya (darah) yang amis. Bukah hanya itu mata juga perih pada saat dimandikan dengan darah," ungkapnya.
Kali ini, nazar mandi darah kerbau dilakukan untuk generasi ke-7, yakni seorang gadis cantik bernama Fitri Ramadona Siti, yang baru saja menyandang gelar sarjana S1 jurusan Akutansi. (Baca juga: Gagak Hitam Bongkar Sindikat Narkoba, 7 Warga Diringkus)
Abu Hendar mengatakan bahwa sebelumnya sudah tujuh keluarganya yang mandi darah kerbau yakni tiga saudaranya (anak Marhana) dan empat anaknya (cucu Marhana). "Kali ini giliran anak bungsu saya yang baru lulus kuliahnya," kata Abu Hendar, Selasa (4/8/2020). (Baca juga: Kasus Fetish Kain Jarik, FIB Unair Rekomendasi Sanksi ke Gilang)
Dijelaskan juga oleh Abu Hendar, tradisini mandi darah kerbau sudah dilakukan sejak bapaknya masih hidup dan kerbaunya itu milik sendiri. "Setelah ada yang lulus kuliah, kerbau itu dipotong dan darahnya langsung diambil. Kemudian dimandikan kepada yang bersangkutan dan membuat hajatan mengundang orang banyak," jelasnya.
Sedangkan Fitri Romadona Sita mengakui bahwa mandi dari ini merupakan tradisi dalam keluarga. Setiap yang selesai kuliah atau menyandang gelar sarjana dimandikan dengan darah kerbau.
"Jujur saja saat dimandikan rasanya ingin muntah, karena tidak tahan dengan baunya (darah) yang amis. Bukah hanya itu mata juga perih pada saat dimandikan dengan darah," ungkapnya.
(shf)
tulis komentar anda