Strategi Cuci Tangan Ken Arok untuk Gulingkan Kekuasaan Tunggul Ametung
Rabu, 27 September 2023 - 07:41 WIB
KEDIRI - Strategi Ken Arok pendiri Kerajaan Singasari atau Tumapel cukup cerdas ketika membunuh Tunggul Ametung. Ken Arok nekat membunuh dan memberontak ke penguasa Tumapel di bawah wilayah Kerajaan Kediri.
Menariknya Ken Arok yang datang dari kaum sudra ini berhasil meminjam Kebo Ijo sebagai pelaku pembunuhan. Strategi nabok nyileh tangan atau artinya memukul meminjam tangan orang lain, benar-benar dijalankan oleh Ken Arok.
Sampai-sampai masyarakat Tumapel dan tahu bahwa dalang pembunuhan Tunggul Ametung adalah Ken Arok. Bahkan Ken Arok dengan dinginnya menjatuhi hukuman kepada Kebo Ijo dan para tamtama yang membunuh Tunggul Ametung sewaktu tengah mabuk minuman keras.
Hukuman diberikan ke pendeta Balakangka yang terlibat pembunuhan. Pendeta yang diutus Kediri ke Tumapel itu telah memberi perintah mereka, untuk menghabisi selain Tunggul Ametung, juga menghabisi Ken Arok dan pendeta Lohgawe.
Karenanya, yang dijatuhi hukuman bukan hanya Kebo Ijo dan para tamtama, tetapi juga Balakangka. Sebagaimana dikutip dari “Hitam Putih Ken Arok: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan”.
Disebutkan segala hal urusan menjatuhkan hukuman kepada Kebo Ijo dan kawan-kawannya ini, Ken Dedes memberikan mandat lebih dan otoritas pada Ken Arok.
Dijatuhkannya hukuman kepada Kebo Ijo dan Balakangka membuat Kediri tak bisa menuduh bahwa Tumapel hendak melawan Kediri. Bahkan stigma Ken Arok yang berperan besar di dalamnya sirna karena skenario cerdas Ken Arok.
Selama ini memang Kebo Ijo dan Balakangka sendiri adalah dua orang yang menjadi kepercayaan Kediri untuk membantu Tumapel.
Dari peristiwa inilah, Arok, namanya tetap bersih, dirinya tidak menjadi terdakwa membunuh Tunggul Ametung, meski semua yang dilakukan oleh Kebo Ijo dan kawan-kawan itu merupakan strategi dan manuver politiknya.
Rencana dan strategi politik yang diberikan oleh gurunya, Lohgawe, benar- benar dijalankannya dengan sukses yaitu menghabisi Tunggul Ametung dengan menggunakan tangan orang lain.
Menariknya Ken Arok yang datang dari kaum sudra ini berhasil meminjam Kebo Ijo sebagai pelaku pembunuhan. Strategi nabok nyileh tangan atau artinya memukul meminjam tangan orang lain, benar-benar dijalankan oleh Ken Arok.
Sampai-sampai masyarakat Tumapel dan tahu bahwa dalang pembunuhan Tunggul Ametung adalah Ken Arok. Bahkan Ken Arok dengan dinginnya menjatuhi hukuman kepada Kebo Ijo dan para tamtama yang membunuh Tunggul Ametung sewaktu tengah mabuk minuman keras.
Hukuman diberikan ke pendeta Balakangka yang terlibat pembunuhan. Pendeta yang diutus Kediri ke Tumapel itu telah memberi perintah mereka, untuk menghabisi selain Tunggul Ametung, juga menghabisi Ken Arok dan pendeta Lohgawe.
Karenanya, yang dijatuhi hukuman bukan hanya Kebo Ijo dan para tamtama, tetapi juga Balakangka. Sebagaimana dikutip dari “Hitam Putih Ken Arok: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan”.
Disebutkan segala hal urusan menjatuhkan hukuman kepada Kebo Ijo dan kawan-kawannya ini, Ken Dedes memberikan mandat lebih dan otoritas pada Ken Arok.
Baca Juga
Dijatuhkannya hukuman kepada Kebo Ijo dan Balakangka membuat Kediri tak bisa menuduh bahwa Tumapel hendak melawan Kediri. Bahkan stigma Ken Arok yang berperan besar di dalamnya sirna karena skenario cerdas Ken Arok.
Selama ini memang Kebo Ijo dan Balakangka sendiri adalah dua orang yang menjadi kepercayaan Kediri untuk membantu Tumapel.
Dari peristiwa inilah, Arok, namanya tetap bersih, dirinya tidak menjadi terdakwa membunuh Tunggul Ametung, meski semua yang dilakukan oleh Kebo Ijo dan kawan-kawan itu merupakan strategi dan manuver politiknya.
Rencana dan strategi politik yang diberikan oleh gurunya, Lohgawe, benar- benar dijalankannya dengan sukses yaitu menghabisi Tunggul Ametung dengan menggunakan tangan orang lain.
(ams)
tulis komentar anda