Gerobogan Gempar! Bhabinkamtibmas Terekam Aniaya Pemuda hingga Alami Gangguan Pendengaran

Senin, 18 September 2023 - 22:37 WIB
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang anggota Bhabinkamtibmas menganiaya seorang pemuda berinisial FD (17) di Desa Kemadoh Batur, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng. Foto/iNews TV/Rustaman Nusantara
GROBOGAN - Aksi penganiayaan yang diduga dilakukan seorang anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), membuat gempar warga di Kabupaten Grobogan. Akibat penganiayaan tersebut, korban berinisial FD (17) mengalami gangguan pendengaran.



Penganiayaan tersebut, terjadi di Desa Kemadoh Batur, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng. Kasus penganiayaan tersebut terekam CCTV, hingga videonya beredar luas di media sosial.

Dalam rekaman CCTV tersebut, terlihat pelaku menganiaya dua pemuda di sebuah bengkel sepeda motor. Anggota Bhabinkamtibmas tersebut, terekam memukul kemudian mencekik dan menempelkan telinga korban di cerobong kenalpot dengan cara dihimpit menggunakan kedua kakinya sambil menyalakan mesin motor.



Anggota Bhabinkamtibmas yang diketahui berinisial Aipda AS terekam menganiaya pemuda berinisial FD, lalu menganiaya RTS (27). Kedua korban penganiayaan tersebut, merupakan teman satu bengkel.

RTS mengaku dipukul berkali-kali di bagian kepalanya. Selain itu, kepalanya juga ditempelkan di depan cerobong kenalpot dengan cara dijepit menggunakan kedua kaki pelaku. Mesin sepeda motor RTS kemudian dinyalakan, dan digeber-geber pelaku.



"Saat itu saya bersama FD, dan rekan bengkel lainnya tengah memperbaiki sepeda motor pelanggan. Setelah selesai diperbaiki, sepeda motor tersebut kami coba dengan cara dinyalakan, dan kemudian digeber untuk mengecek kondisi mesin," ungkap RTS.

Pelaku yang berada di ruko dekat dengan bengkel, merasa bising dengan suara motor yang dicoba kedua korban. Pelaku kemudian ke luar ruko dan menganiaya kedua korban. Usai mengalami penganiayaan, kedua korban melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Provos Polres Grobogan.



Paman RTS, Suharno mengaku tidak terima dengan penganiayaan yang dilakukan oknum polisi tersebut. "Pelaku merupakan warga Baturagung, dan tinggal berdekatan dengan rumah korban. Banyak warga yang tidak suka dengan perilaku pelaku, karena sering berbuat arogan dan semena-mena dengan warga," ungkapnya.

Warga tidak berani melawan oknum polisi arogan tersebut, karena takut selalu diancam dan diintimidasi. Saat ini korban masih mengalami trauma, dan tidak berani bekerja serta ke sekolah. Keluarga korban dan warga Baturagung, berharap ada tindakan tegas terhadap anggota polisi arogan yang meresahkan warga tersebut.
(eyt)
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content