Sisir Hutan, Polisi Kembali Temukan Baju Dalam Wanita di Plastik
Senin, 27 Juli 2020 - 10:09 WIB
Dirinya dan mayoritas warga Desa Natai Raya sudah sangat resah dengan perilaku Setu selama bertahun tahun. Warga meminta aparat kepolisian segera menangkap Setu dan memproses hukum sesuai perbuatannya. “Kami minta toloang dan bantuannya, kami warga Natai Baru bersyukur semua ada tindak lanjut dari aparat setelah di-blowup di media, kami terimakasih sekali,” kata dia.(Baca juga: Gerebek Rumah Bujang, Warga Temukan Ribuan Baju Dalam Wanita )
Dia menceritakan, selama bertahun tahun warga resah dan selalu ketakutan dengan ancaman Setu. “Warga sini pada takut masalahnya Setu dari dulu bilang kalau ada yang lapor akan dibunuh. Soalnya Setu ini memang kaya ada ilmunya juga. Jadi kami takut,” kata dia.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Dharma Ginting melalui Wakapolres Kobar Kompol Boni Ariefianto mengatakan, aksi pelaku mengumpulkan pakaian dalam tersebut diduga dilakukan selama setahun lebih. Semuanya didapat dengan cara mencuri milik warga kemudian ditumpukan di pondok tempat tinggalnya tersebut.
“Kasus ini terungkap saat warga dibuat resah karena sering kehilangan pakaian terutama celana dalam wanita. Warga yang curiga dengan pelaku, akhirnya mendatangi gubuk tempat tinggalnya di kebun karet RT 8. Saat warga mengecek di gubuk menemukan ribuan celana dalam serta pakaian wanita lainnya,” ungkap Boni saat dikonfirmasi pada Jumat (24/7/2020) siang.
Temuan ini, kata Boni, langsung dilaporkan ke Mapolres Kobar. Menindaklanjuti laporan ini pihaknya mendatangi lokasi dan mencari pelaku yang saat itu telah melarikan diri ke kebun karet.
“Dari keterangan warga, pelaku sempat melakukan pengancaman kepada warga setempat yang mendatangi gubuk. Karena itu kasus ini masih kita selidiki untuk menangkap oknum pelakunya, dan memintai keterangan penyebab ia melakukan pencurian dan mengoleksi ribuan celana dalam wanita. Sementara barang bukti ribuan celana dalam ini langsung kami amankan,” kata dia.
Dia menceritakan, selama bertahun tahun warga resah dan selalu ketakutan dengan ancaman Setu. “Warga sini pada takut masalahnya Setu dari dulu bilang kalau ada yang lapor akan dibunuh. Soalnya Setu ini memang kaya ada ilmunya juga. Jadi kami takut,” kata dia.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Dharma Ginting melalui Wakapolres Kobar Kompol Boni Ariefianto mengatakan, aksi pelaku mengumpulkan pakaian dalam tersebut diduga dilakukan selama setahun lebih. Semuanya didapat dengan cara mencuri milik warga kemudian ditumpukan di pondok tempat tinggalnya tersebut.
“Kasus ini terungkap saat warga dibuat resah karena sering kehilangan pakaian terutama celana dalam wanita. Warga yang curiga dengan pelaku, akhirnya mendatangi gubuk tempat tinggalnya di kebun karet RT 8. Saat warga mengecek di gubuk menemukan ribuan celana dalam serta pakaian wanita lainnya,” ungkap Boni saat dikonfirmasi pada Jumat (24/7/2020) siang.
Temuan ini, kata Boni, langsung dilaporkan ke Mapolres Kobar. Menindaklanjuti laporan ini pihaknya mendatangi lokasi dan mencari pelaku yang saat itu telah melarikan diri ke kebun karet.
“Dari keterangan warga, pelaku sempat melakukan pengancaman kepada warga setempat yang mendatangi gubuk. Karena itu kasus ini masih kita selidiki untuk menangkap oknum pelakunya, dan memintai keterangan penyebab ia melakukan pencurian dan mengoleksi ribuan celana dalam wanita. Sementara barang bukti ribuan celana dalam ini langsung kami amankan,” kata dia.
(nth)
tulis komentar anda