Sejarah Batam, Gugusan Kepulauan yang Dihuni Manusia Sejak 231 Masehi

Jum'at, 30 Juni 2023 - 10:59 WIB
Sebagai Laksamana Laut, Hang Nadim memiliki tugas sangat berat, yakni membendung pengaruh bangsa asing terutama Portugis di Kepulauan Melayu. Dalam buku "Bercermin Sejarah Menyongsong Batam Masa Depan", disebutkan penduduk yang bermukim di Kepulauan Batam, berasal dari Jambi, dan tanah semenanjung Melayu atau Singapura serta Malaysia saat ini.



Kehadiran penduduk asal semenanjung Melayu dan Jambi di Batam tersebut, diduga sebagai dampak dari perang antara Johor dengan Jambi, pada sekitar abad 17 Masehi. Selain itu antara Batam, dengan semenanjung Melayu juga sangat dekat jaraknya, sehingga sangat dimungkinkan untuk terjadinya pergerakan manusia di dua wilayah tersebut.

Nama Batam Berasal dari Pulau Batang

Nama Batam, diduga berasal dari Pulau Batang. Dalam disbud.kepriprov.go.id disebutkan, menurut legenda hampir seluruh pantai di Batam, ditumbuhi batang pohon jenis tertentu yang khas. Pohon-pohon tersebut, dibutuhkan oleh para pelaut yang sering singgah untuk mengambilnya.

Versi lain menyebutkan, nama Batam berasal dari kata Batang yang memiliki arti Jembatan. Di mana wilayah tersebut dikenal sebagai jalur penghubung antara Pulau Bintang (Bintan), Pulau Bulang (Bulan), Lingga, hingga ke Tumasik, dan Johor.



Ada pula yang menyebutkan, bahwa nama Batam berasal dari nama perkampungan pertama di wilayah tersebut, yang disebut Batuampar. Dari nama Batuampar tersebut, akhirnya banyak disingkat dalam penyebutannya menjadi Batam.

Keberadaan kawasan kepulauan Batam, juga sudah ada dalam peta pelayaran VOC Belanda, tahun 1675. Dalam peta VOC Belanda tersebut, kawasan kepulauan Batam disebut dengan nama Pulau Batang. Nama Batam, juga banyak ditemukan dalam Traktat London 1824, dan dokumen Kerajaan Riau-Lingga.

Masa Pemerintahan di Batam

Keberadaan pemerintahan di Batam, diduga dimulai pada masa Kerajaan Riau-Lingga, saat di bawah kepemimpinan Raja Isa. Dedi Arman dalam tulisannya yang berjudul "Menulusuri Sejarah Awal Pemerintahan di Pulau Batam" menyebutkan, Raja Isa adalah keturunan Yang Dipertuan Muda Riau.

Tulisan Dedi Arman yang dipublikasikan dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, juga menyebutkan, ayah Raja Isa adalah Raja Ali Marhum Pulau Bayan Yang Dipertuan Muda Riau V ibni Daeng Kamboja Yang Dipertuan Muda Riau III. Sedangkan Ibunya adalah Raja Buruk binti Raja Abdulsamad ibni Daeng Kamboja Engku Wok Engku Wuk.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content