Webinar Internasional FEB UNISMA Kupas Tuntas Inovasi Teknologi
Minggu, 26 Juli 2020 - 12:43 WIB
(Baca juga: Kisah Cahyo Widodo, Difabel Semarang yang Kini Punya Banyak Warung )
Berbagai dorongan, terobosan dan aktivitas lainya dilakukan guna memberikan nilai kepada pemangku kebijakan. Untuk itulah perlu dengan perubahan lingkungan pendidikan tinggi yang sangat dinamis. Diana berharap mampu menciptakan nilai untuk mempertahankan bahkan meningkatkan daya saingnya.
"Inovasi manajemen dan teknologi bagi organisai sangat penting. Organisasi harus senantiasa beraksi terhadap perubahan pasar yang dinamis, dan untuk menciptakan nilai atau mempertahankan daya saingnya," terangnya.
Diana juga menjabarkan bahwa teknologi dan inovasi sudah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan keuntungan, memposisikan diri, dan kinerja bagi perusahaan dalam menghadapi kedinamisan pasar. Dengan melakukan inovasi manajemen dan teknologi organisasi beraksi terhadap perubahan pasar yang dinamis dan untuk menciptakan nilai atau mempertahankan daya saingnya.
"Penciptaan nilai tambah dan daya saing satu perusahaan tergantung pada tingkat inovasinya, yang bertahan sampai inovasi tersebut ditiru ataupun disaingi oleh inovasi lain yang memenuhi fungsi yang sama. Sebagai contoh di Indonesia, masyarakat juga menyaksikan bagaimana Gojek dan Grab mengubah bisnis angkutan dan pengiriman jarak pendek dalam kurun yang relatif singkat dan melakukan ekspansi dalam layanan Gofood dan dan Grab-Food dimana Inovasi yang ada pada Gojek dan Grab merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi dan model bisnis," paparnya.
(Baca juga: Siswa SMA di Bandung Mulai Dapat Pinjaman Tablet dan Pulsa Gratis )
Sementara CEO PT Sentra Studia, Didik Sunardi, dalam paparannya banyak menyinggung apa itu nilai, dan bagaiaman mencari nilai dari contoh model bisnis Gojek, dimana letak nilainya ada pada layanan Gofoodnya.
Selanjutnya Didik juga mengungkapkan, tentang model nilai sederhana memenangkan hati dan pikiran pelanggan, dimana konsumen dibombardir segudang penawaran dari produsen, membawa nilai. Sedangkan kompteitor juga membawa nilai kompetitor.
"Hanya nilai yang dirasa unggul membawa keinginan konsumen, maka dengan keunggulan itulah akan dipilih oleh konsumen atau penggunanya. Jika nilainya tidak diterima, akan menciptakan kekalahan, hal ini banyak ditunjukkan oleh perusahaan di Indonesia yang akhirnya hilang karena nilainya tidak sampai kepada konsumen," ujarnya .
"Nilai sendiri sebenarnya definsinya sangat sederhana, yaitu perbandingan antara total benefit dengan total biaya. Total benefit meliputi functional benefit, emotional benefit dan thrust yang dilihat oleh konsumen dibandingkan dengan berapa cost yang kita keluarkan untuk mendapatkan benefit," lanjut Didik yang asli Arek Malang ini.
Berbagai dorongan, terobosan dan aktivitas lainya dilakukan guna memberikan nilai kepada pemangku kebijakan. Untuk itulah perlu dengan perubahan lingkungan pendidikan tinggi yang sangat dinamis. Diana berharap mampu menciptakan nilai untuk mempertahankan bahkan meningkatkan daya saingnya.
"Inovasi manajemen dan teknologi bagi organisai sangat penting. Organisasi harus senantiasa beraksi terhadap perubahan pasar yang dinamis, dan untuk menciptakan nilai atau mempertahankan daya saingnya," terangnya.
Diana juga menjabarkan bahwa teknologi dan inovasi sudah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan keuntungan, memposisikan diri, dan kinerja bagi perusahaan dalam menghadapi kedinamisan pasar. Dengan melakukan inovasi manajemen dan teknologi organisasi beraksi terhadap perubahan pasar yang dinamis dan untuk menciptakan nilai atau mempertahankan daya saingnya.
"Penciptaan nilai tambah dan daya saing satu perusahaan tergantung pada tingkat inovasinya, yang bertahan sampai inovasi tersebut ditiru ataupun disaingi oleh inovasi lain yang memenuhi fungsi yang sama. Sebagai contoh di Indonesia, masyarakat juga menyaksikan bagaimana Gojek dan Grab mengubah bisnis angkutan dan pengiriman jarak pendek dalam kurun yang relatif singkat dan melakukan ekspansi dalam layanan Gofood dan dan Grab-Food dimana Inovasi yang ada pada Gojek dan Grab merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi dan model bisnis," paparnya.
(Baca juga: Siswa SMA di Bandung Mulai Dapat Pinjaman Tablet dan Pulsa Gratis )
Sementara CEO PT Sentra Studia, Didik Sunardi, dalam paparannya banyak menyinggung apa itu nilai, dan bagaiaman mencari nilai dari contoh model bisnis Gojek, dimana letak nilainya ada pada layanan Gofoodnya.
Selanjutnya Didik juga mengungkapkan, tentang model nilai sederhana memenangkan hati dan pikiran pelanggan, dimana konsumen dibombardir segudang penawaran dari produsen, membawa nilai. Sedangkan kompteitor juga membawa nilai kompetitor.
"Hanya nilai yang dirasa unggul membawa keinginan konsumen, maka dengan keunggulan itulah akan dipilih oleh konsumen atau penggunanya. Jika nilainya tidak diterima, akan menciptakan kekalahan, hal ini banyak ditunjukkan oleh perusahaan di Indonesia yang akhirnya hilang karena nilainya tidak sampai kepada konsumen," ujarnya .
"Nilai sendiri sebenarnya definsinya sangat sederhana, yaitu perbandingan antara total benefit dengan total biaya. Total benefit meliputi functional benefit, emotional benefit dan thrust yang dilihat oleh konsumen dibandingkan dengan berapa cost yang kita keluarkan untuk mendapatkan benefit," lanjut Didik yang asli Arek Malang ini.
tulis komentar anda