Webinar Internasional FEB UNISMA Kupas Tuntas Inovasi Teknologi

Minggu, 26 Juli 2020 - 12:43 WIB
loading...
Webinar Internasional FEB UNISMA Kupas Tuntas Inovasi Teknologi
Webinar internasional FEB Unisma, menghadirkan pembicara internasional. Foto/Dok. FEB Unisma
A A A
MALANG - Keberlangsungan hidup dari organisasi bergantung pada seberapa cepat dan tanggap organisasi tersebut menghadapi kedinamisan yang ada. Organisasi dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk dan jasa yang bernilai bagi konsumennya.

(Baca juga: TNI-Polri Kerja Keras Atasi Dampak Banjir di Bolsel dan Bolmong )

Oleh karena itu, dibutuhkan strategi bersaing efektif. Salah satu kunci memenangkan persaingan tersebut adalah melalui inovasi teknologi, sehingga perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.

Semangat itu yang saat ini diusung oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) untuk menggelar webinar internasional dengan Topik Innovation Management and Technology to Create Value.

Acara yang digelar dengan mendatangkan narasumber CEO PT Sentra Studia, Didik Sunardi, dan Dzulkifli Muhktar dari Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia.

Dekan FEB Unisma , Nur Diana dalam sambutannya mengatakan, tujuan kegiatan webinar internasioanl ini dilakukan guna memberikan wawasan, masukan, dan pengetahuan tentang isu-isu terkini di bidang manajemen inovasi dan teknologi kepada para akademisi, mahasiswa maupun praktisi dari Indonesia, dan Malaysia.

Kegiatan ini merupakan implementasi bentuk kerjasama FEB Unisma dengan Faculty of Entrepreneurship and Business Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia, yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

"Ini merupakan bentuk implementasi nyata dari kerjasama antara FEB Unisma , dengan UMK Malaysia, sebagaimana wujud dari implemantasi Kampus Merdeka, serta harus mehubungkan dan menyelaraskan kebutuhan kampus dengan dunia industri, yaki dengan mendatangakan praktisi sebagaimana dicanangkan Kemendikbud," ujar Diana.

Selanjutnya Diana menjelaskan, bahwa sengaja tema ini diusung untuk menjabarkan betapa pentingnya seluruh organisasi perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba untuk menentukan daya saingnya. Tak terkecuali institusi pendidikan tinggi sebagaimana fakultas yang saat ini dipimpinnya.

(Baca juga: Kisah Cahyo Widodo, Difabel Semarang yang Kini Punya Banyak Warung )

Berbagai dorongan, terobosan dan aktivitas lainya dilakukan guna memberikan nilai kepada pemangku kebijakan. Untuk itulah perlu dengan perubahan lingkungan pendidikan tinggi yang sangat dinamis. Diana berharap mampu menciptakan nilai untuk mempertahankan bahkan meningkatkan daya saingnya.

"Inovasi manajemen dan teknologi bagi organisai sangat penting. Organisasi harus senantiasa beraksi terhadap perubahan pasar yang dinamis, dan untuk menciptakan nilai atau mempertahankan daya saingnya," terangnya.

Diana juga menjabarkan bahwa teknologi dan inovasi sudah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan keuntungan, memposisikan diri, dan kinerja bagi perusahaan dalam menghadapi kedinamisan pasar. Dengan melakukan inovasi manajemen dan teknologi organisasi beraksi terhadap perubahan pasar yang dinamis dan untuk menciptakan nilai atau mempertahankan daya saingnya.

"Penciptaan nilai tambah dan daya saing satu perusahaan tergantung pada tingkat inovasinya, yang bertahan sampai inovasi tersebut ditiru ataupun disaingi oleh inovasi lain yang memenuhi fungsi yang sama. Sebagai contoh di Indonesia, masyarakat juga menyaksikan bagaimana Gojek dan Grab mengubah bisnis angkutan dan pengiriman jarak pendek dalam kurun yang relatif singkat dan melakukan ekspansi dalam layanan Gofood dan dan Grab-Food dimana Inovasi yang ada pada Gojek dan Grab merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi dan model bisnis," paparnya.

(Baca juga: Siswa SMA di Bandung Mulai Dapat Pinjaman Tablet dan Pulsa Gratis )

Sementara CEO PT Sentra Studia, Didik Sunardi, dalam paparannya banyak menyinggung apa itu nilai, dan bagaiaman mencari nilai dari contoh model bisnis Gojek, dimana letak nilainya ada pada layanan Gofoodnya.

Selanjutnya Didik juga mengungkapkan, tentang model nilai sederhana memenangkan hati dan pikiran pelanggan, dimana konsumen dibombardir segudang penawaran dari produsen, membawa nilai. Sedangkan kompteitor juga membawa nilai kompetitor.

"Hanya nilai yang dirasa unggul membawa keinginan konsumen, maka dengan keunggulan itulah akan dipilih oleh konsumen atau penggunanya. Jika nilainya tidak diterima, akan menciptakan kekalahan, hal ini banyak ditunjukkan oleh perusahaan di Indonesia yang akhirnya hilang karena nilainya tidak sampai kepada konsumen," ujarnya .

"Nilai sendiri sebenarnya definsinya sangat sederhana, yaitu perbandingan antara total benefit dengan total biaya. Total benefit meliputi functional benefit, emotional benefit dan thrust yang dilihat oleh konsumen dibandingkan dengan berapa cost yang kita keluarkan untuk mendapatkan benefit," lanjut Didik yang asli Arek Malang ini.

Selanjutnya, narasumber yang sudah memiliki segudang pengalaman sebagai Director, Marketing and Professional Services, IBM ASEAN, Vice President-Strategic Business and eChannel, Citibank Consumer Group tersebut, menjabarkan, Framework sederhana bagaimana menghubungkan teknologi, inovasi dan nilai.

Didik mengatakan, nilai itu ditentukan oleh pasar, bukan oleh teknology. Masyarakatlah yang menentukan Value yang mereka butuhkan. "Nilai menentukan daya saing, jika nilai kita kuat, maka daya saing yang tumbuh juga semakin kuat. Nilai juga di drive oleh daya belajar, daya inovasi dan daya berubah yang dipengaruhi oleh kepemimpinan. Kepemimpinan yang kuat akan mendorong outputnya untuk melakukan inovasi. Selanjutnya faktor lingkungan yang di drive oleh teknologi dianggap sebagi faktor pendorong," ujarnya.

Di Indonesa, menurutnya yang paling berat adalah bagaimana menumbuhkan daya belajar, daya inovasi dan daya berubah . Kepemimpinan harus mampu mendorong dan meberikan arahan yang kuat untuk membangun lingkungan yang baik agar daya belajar, daya inovasi dan daya berusaha akan terus tumbuh dalam organisasi yang dipimpinnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2056 seconds (0.1#10.140)