Terancam Terusir dari Tanah Kelahiran, Warga 16 Kampung Tua di Batam Mengadu ke DPR
Rabu, 21 Juni 2023 - 04:39 WIB
Sementara itu, Yanuar Prihatin menyatakan keprihatinannya terhadap nasib warga kampung tua Pulau Rempang. Menurutnya, konflik agraria seringkali terjadi di Indonesia, dengan berbagai macam variannya.
"Kami akan berjuang mengadvokasi nasib warga kampung tua tersebut, termasuk dalam hal kejelasan status lahan yang telah lama mereka tempati dan kesempatan untuk tetap tinggal di kampung kelahiran mereka," katanya.
Yanuar juga mengakui usaha mempertahankan dan memperjelas status tanah warga kampung tua tidaklah mudah.
Karena itu, dia meminta agar warga tetap kompak dan bersama-sama dengan PKB membuka jalur komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti BPN, Kementerian Perindustrian, dan pengelola kawasan otorita Batam.
"Kami berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara adil sehinga warga Kampung Tua Pulau Rempang mendapatkan kepastian hukum atas status tanah mereka. Tentu kami berharap agar bapak-ibu sekalian tidak akan terusir dari kampung halaman bapak," katanya.
"Kami akan berjuang mengadvokasi nasib warga kampung tua tersebut, termasuk dalam hal kejelasan status lahan yang telah lama mereka tempati dan kesempatan untuk tetap tinggal di kampung kelahiran mereka," katanya.
Yanuar juga mengakui usaha mempertahankan dan memperjelas status tanah warga kampung tua tidaklah mudah.
Karena itu, dia meminta agar warga tetap kompak dan bersama-sama dengan PKB membuka jalur komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti BPN, Kementerian Perindustrian, dan pengelola kawasan otorita Batam.
"Kami berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara adil sehinga warga Kampung Tua Pulau Rempang mendapatkan kepastian hukum atas status tanah mereka. Tentu kami berharap agar bapak-ibu sekalian tidak akan terusir dari kampung halaman bapak," katanya.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda