Ini Protokol Kesehatan Ketat di RPH Selama Kurban
Jum'at, 24 Juli 2020 - 19:10 WIB
SURABAYA - Rumah Potong Hewan ( RPH ) selama masa pandemi COVID-19 ini melayani penjualan hewan hidup, fasilitas pemotongan, hingga pengantaran hewan kurban kepada pemesan. Mereka pun mempersiapan protokol kesehatan yang ketat untuk melayani kebutuhan hewan kurban.
Plt Direktur Utama Rumah Potong Hewan (RPH) Bela Bima menuturkan, hingga hari ini seluruh prosedur protokol kesehatan sudah diterapkan. Seperti misalnya calon pembeli yang akan masuk ke area harus melewati screening terlebih dahulu. Terdiri dari pengecekan suhu tubuh, wajib mencuci tangan dan mengenakan masker.
“Kami batasi untuk jumlah orang yang masuk maksimal dua orang untuk pembeli satu ekor hewan dan dan harus membuat janji lebih dahulu melalui layanan online,” kata Bela, Jumat (24/7/2020).
(Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Surabaya Terkendali )
Ia melanjutkan, untuk mendisiplinkan upaya tersebut pihaknya sudah menyiapkan pengamanan yang cukup ketat dengan melibatkan jajaran terkait untuk ikut menertibkan. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan warga di lokasi.
“Dibandingkan tahun lalu ini berbeda. Kita juga sudah bekerja sama dengan kepolisian, Bhabinsa dan jajaran lainnya untuk ikut mengawasi,” ucapnya.
(Baca juga: SPG Cantik Pikat Calon Pembeli Hewan Kurban )
Selain itu, untuk kapasitas pemotongan hewan setiap harinya berjumlah sebanyak 100 ekor hewan. Pihaknya memastikan pada saat Idul Adha kapasitas pemotongan hewan sudah penuh atau terlampaui. “Untuk hari Jumatnya sudah maksimal 100 ekor sapi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, untuk hari tasyrik yang berlangsung setelah Idul Adha selama tiga hari yakni 1 – 3 Agustus, jumlah pemesanan sudah cukup tinggi. Bela merinci pada hari Sabtunya kapasitas pemotongan sudah mencapai 100 ekor. “Kemudian untuk hari Minggu dan Senin masih tersedia sekitar 64 – 72 ekor hewan kurban yang masih bisa kami sembelih,” imbuhnya.
Bahkan, nantinya pihak RPH lah yang mengantar langsung hewan kurban ke tempat pemesan baik yang mememesan hewan kurban hidup maupun yang sudah dalam bentuk kemasan yang sudah tersembelih. “Kami antarkan sesuai dengan protokol kesehatan. Minimal petugas kami mengenakan masker dan sarung tangan,” katanya.
Plt Direktur Utama Rumah Potong Hewan (RPH) Bela Bima menuturkan, hingga hari ini seluruh prosedur protokol kesehatan sudah diterapkan. Seperti misalnya calon pembeli yang akan masuk ke area harus melewati screening terlebih dahulu. Terdiri dari pengecekan suhu tubuh, wajib mencuci tangan dan mengenakan masker.
“Kami batasi untuk jumlah orang yang masuk maksimal dua orang untuk pembeli satu ekor hewan dan dan harus membuat janji lebih dahulu melalui layanan online,” kata Bela, Jumat (24/7/2020).
(Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Surabaya Terkendali )
Ia melanjutkan, untuk mendisiplinkan upaya tersebut pihaknya sudah menyiapkan pengamanan yang cukup ketat dengan melibatkan jajaran terkait untuk ikut menertibkan. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan warga di lokasi.
“Dibandingkan tahun lalu ini berbeda. Kita juga sudah bekerja sama dengan kepolisian, Bhabinsa dan jajaran lainnya untuk ikut mengawasi,” ucapnya.
(Baca juga: SPG Cantik Pikat Calon Pembeli Hewan Kurban )
Selain itu, untuk kapasitas pemotongan hewan setiap harinya berjumlah sebanyak 100 ekor hewan. Pihaknya memastikan pada saat Idul Adha kapasitas pemotongan hewan sudah penuh atau terlampaui. “Untuk hari Jumatnya sudah maksimal 100 ekor sapi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, untuk hari tasyrik yang berlangsung setelah Idul Adha selama tiga hari yakni 1 – 3 Agustus, jumlah pemesanan sudah cukup tinggi. Bela merinci pada hari Sabtunya kapasitas pemotongan sudah mencapai 100 ekor. “Kemudian untuk hari Minggu dan Senin masih tersedia sekitar 64 – 72 ekor hewan kurban yang masih bisa kami sembelih,” imbuhnya.
Bahkan, nantinya pihak RPH lah yang mengantar langsung hewan kurban ke tempat pemesan baik yang mememesan hewan kurban hidup maupun yang sudah dalam bentuk kemasan yang sudah tersembelih. “Kami antarkan sesuai dengan protokol kesehatan. Minimal petugas kami mengenakan masker dan sarung tangan,” katanya.
(msd)
tulis komentar anda