Jelang Idul Adha, Harga Sembako di Surabaya Terkendali
loading...
A
A
A
SURABAYA - Harga sembako di Kota Pahlawan masih terkendali menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya terus mengikuti harga bahan kebutuhan pokok di pasar.
Kepala Disdag Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menuturkan, minyak goreng curah sejak 20 –23 Juli tidak ada kenaikan. Harga rata-rata minyak curah Rp11.357 per liter.
Pada pekan lalu harga minyak goreng curah berkisar rata-rata Rp 11.071 per liter. “Jadi memang harga masih terbilang stabil,” kata Wiwiek, Jumat (24/7/2020).
Ia melanjutkan, harga telur juga relatif masih aman. Sebab, harganya dari Rp24.000 menjadi Rp24.800. Sementara harga bawang merah kualitas lokal justru mengalami penurunan.
Harga bawang merah kualitas lokal rata-rata Rp28.714 ribu per kilogram. Kemudian pada 20 Juli 2020 turun menjadi Rp26.143 ribu per kilogram.
“Terbaru hari ini rata-rata harga bawang merah kualitas lokal, Rp 24.429 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Wiwiek menambahkan, pihaknya akan mengendalikan harga bahan pokok dengan gencar melalui sidak di pasar-pasar tradisional. Seperti yang sudah berjalan di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, Pasar Pucang, Pasar Pabean, Pasar Genteng dan Pasar Kembang.
“Biasanya kami sidak ke pasar yang besar-besar dahulu. Setelah itu baru kami menyisir ke pasar yang menjadi acuan. Misalnya, Pasar Balongsari dan Pasar Tembok,” ucapnya.
Setelah sidak, jika ditemukan pergerakan harga maka Disdag bersama dengan petugas gabungan akan langsung menuju aktivitas operasi pasar. (Baca juga: Mabuk Miras Saat Jam Malam, 6 Remaja Disanksi Bersihkan Makam)
Bahkan, Wiwiek mengungkapkan, operasi pasar bakal digelar di sekitar wilayah pasar yang mengalami kenaikan harga. (Baca juga: Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya Gelontorkan Sembako)
“Jadi misalnya Pasar Genteng. Kami lakukan operasi pasar sampai dengan tingkat kelurahan sekitar wilayah itu. Untuk komoditasnya kita sediakan yang mengalami kenaikan harga dahulu yang kita suplai,” katanya.
Kepala Disdag Kota Surabaya, Wiwiek Widayati menuturkan, minyak goreng curah sejak 20 –23 Juli tidak ada kenaikan. Harga rata-rata minyak curah Rp11.357 per liter.
Pada pekan lalu harga minyak goreng curah berkisar rata-rata Rp 11.071 per liter. “Jadi memang harga masih terbilang stabil,” kata Wiwiek, Jumat (24/7/2020).
Ia melanjutkan, harga telur juga relatif masih aman. Sebab, harganya dari Rp24.000 menjadi Rp24.800. Sementara harga bawang merah kualitas lokal justru mengalami penurunan.
Harga bawang merah kualitas lokal rata-rata Rp28.714 ribu per kilogram. Kemudian pada 20 Juli 2020 turun menjadi Rp26.143 ribu per kilogram.
“Terbaru hari ini rata-rata harga bawang merah kualitas lokal, Rp 24.429 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Wiwiek menambahkan, pihaknya akan mengendalikan harga bahan pokok dengan gencar melalui sidak di pasar-pasar tradisional. Seperti yang sudah berjalan di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, Pasar Pucang, Pasar Pabean, Pasar Genteng dan Pasar Kembang.
“Biasanya kami sidak ke pasar yang besar-besar dahulu. Setelah itu baru kami menyisir ke pasar yang menjadi acuan. Misalnya, Pasar Balongsari dan Pasar Tembok,” ucapnya.
Setelah sidak, jika ditemukan pergerakan harga maka Disdag bersama dengan petugas gabungan akan langsung menuju aktivitas operasi pasar. (Baca juga: Mabuk Miras Saat Jam Malam, 6 Remaja Disanksi Bersihkan Makam)
Bahkan, Wiwiek mengungkapkan, operasi pasar bakal digelar di sekitar wilayah pasar yang mengalami kenaikan harga. (Baca juga: Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya Gelontorkan Sembako)
“Jadi misalnya Pasar Genteng. Kami lakukan operasi pasar sampai dengan tingkat kelurahan sekitar wilayah itu. Untuk komoditasnya kita sediakan yang mengalami kenaikan harga dahulu yang kita suplai,” katanya.
(boy)