Kisah Kerajaan Buton yang Disegani hingga Tak Pernah Dijajah Belanda
Jum'at, 28 April 2023 - 09:45 WIB
Perjalanan Kesultanan Buton juga diwarnai dengan hubungan baik dengan VOC. Hingga akhirnya di tahun 1637, kedekatan tersebut berakhir dan berujung perang. Namun rupanya, benteng Kesultanan Buton terlalu kuat untuk VOC sehingga tak mampu ditembus.
Perang kembali terjadi pada 1752, 1755, dan 1776, karena VOC melakukan kelicikan dalam perdagangan rempah-rempah. Tetapi di bawah pimpinan Sultan La Karambau, Buton berhasil mengatasi Belanda.
Bukan itu saja, mereka menilai Kesultanan Buton memiliki struktur monarki yang solid dan kekuatan pertahanan yang kokoh.
Apalagi Kesultanan Buton juga aktif memantau bajak laut yang mendekat dan tidak segan untuk angkat senjata untuk mengusirnya.
Kesultanan Buton memiliki sistem pemerintahan yang cukup ideal dengan adanya raja, perdana menteri, tentara sebagai badan pertahanan dan tentunya rakyat.
Eksistensi Kesultanan Buton sebagai sebuah negeri tercatat dalam Negara Kertagama karya Mpu Prapanca pada 1365 M. Dalam naskah kuno itu, negeri Buton disebut dengan nama Butuni.
Digambarkan, Butuni merupakan sebuah desa tempat tinggal para resi yang dilengkapi taman, lingga dan saluran air.
Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Dalam surat-menyurat dengan Majapahit, kerajaan ini menyebut dirinya Butuni.
Perang kembali terjadi pada 1752, 1755, dan 1776, karena VOC melakukan kelicikan dalam perdagangan rempah-rempah. Tetapi di bawah pimpinan Sultan La Karambau, Buton berhasil mengatasi Belanda.
Bukan itu saja, mereka menilai Kesultanan Buton memiliki struktur monarki yang solid dan kekuatan pertahanan yang kokoh.
Apalagi Kesultanan Buton juga aktif memantau bajak laut yang mendekat dan tidak segan untuk angkat senjata untuk mengusirnya.
Kesultanan Buton memiliki sistem pemerintahan yang cukup ideal dengan adanya raja, perdana menteri, tentara sebagai badan pertahanan dan tentunya rakyat.
Baca Juga
Eksistensi Kesultanan Buton sebagai sebuah negeri tercatat dalam Negara Kertagama karya Mpu Prapanca pada 1365 M. Dalam naskah kuno itu, negeri Buton disebut dengan nama Butuni.
Digambarkan, Butuni merupakan sebuah desa tempat tinggal para resi yang dilengkapi taman, lingga dan saluran air.
Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Dalam surat-menyurat dengan Majapahit, kerajaan ini menyebut dirinya Butuni.
Lihat Juga :
tulis komentar anda