Hari Perempuan Internasional, Momen Adegan Wanita Surabaya yang Bikin Lelaki Kepanasan
Rabu, 08 Maret 2023 - 12:48 WIB
“Nurnaningsih sempat diinterogasi kepolisian Jakarta pada awal Oktober 1954 karena dianggap menyebarkan pornografi”.
Dalam keterangannya, Nurnaningsih mengatakan foto-foto itu dibuat untuk beberapa teman pelukis yang membutuhkannya sebagai model, yakni semacam studi obyek bagi pelukis.
Untuk setiap fotonya, Nurnaningsih mendapat honor 200 rupiah. Foto-foto bugil itu harusnya hanya dicetak di buku dan tidak diedarkan secara umum. Namun ada pihak yang diduga sengaja menyalahgunakan.
Polisi pun lebih fokus memburu pihak yang mengedarkan. Dalam perkembangannya, terungkap sejumlah foto yang beredar ternyata hasil rekayasa. Kepala Nurnaningsih ditempel pada tubuh telanjang orang lain.
Sebagai publik figur bintang panas, kehadiran Nurnaningsih telah menimbulkan reaksi pro dan kontra. Saat berkunjung ke Medan pada 24 November 1955, para penggemar membludak menyambutnya.
Nurnaningsih datang untuk memenuhi undangan Ikatan Seni Drama dan Film Indonesia (Isdrafin). Ia ikut bermain dalam sandiwara tiga babak Korban Revolusi (Korban Korupsi) karya Rustam Effendi.
Di tengah keriuhan para fansnya, tiba-tiba sejumlah orang muncul dan menghujatnya. Mereka juga menyambitkan batu yang untungnya tidak sampai mengenai Nurnaningsih.
Terkait adegannya yang berani di film, di depan awak media Nurnaningsih mengatakan ia tidak pernah berniat memerosotkan kesenian. Yang ia lakukan justru untuk menyingkirkan pandangan kolot yang masih terdapat dalam kesenian di Indonesia.
Nurnaningsih juga menyatakan tidak menolak untuk dipotret bugil kembali. “Jika itu untuk tujuan seni dan keindahan, bukan untuk melakukan pelanggaran kesusilaan demi mendapatkan keuntungan”.
Lihat Juga: Anak Wakil Ketua DPRD Diduga Perkosa Gadis SMP, Puluhan Ibu Geruduk Polres Tuntut Penegakan Hukum
Dalam keterangannya, Nurnaningsih mengatakan foto-foto itu dibuat untuk beberapa teman pelukis yang membutuhkannya sebagai model, yakni semacam studi obyek bagi pelukis.
Untuk setiap fotonya, Nurnaningsih mendapat honor 200 rupiah. Foto-foto bugil itu harusnya hanya dicetak di buku dan tidak diedarkan secara umum. Namun ada pihak yang diduga sengaja menyalahgunakan.
Polisi pun lebih fokus memburu pihak yang mengedarkan. Dalam perkembangannya, terungkap sejumlah foto yang beredar ternyata hasil rekayasa. Kepala Nurnaningsih ditempel pada tubuh telanjang orang lain.
Sebagai publik figur bintang panas, kehadiran Nurnaningsih telah menimbulkan reaksi pro dan kontra. Saat berkunjung ke Medan pada 24 November 1955, para penggemar membludak menyambutnya.
Nurnaningsih datang untuk memenuhi undangan Ikatan Seni Drama dan Film Indonesia (Isdrafin). Ia ikut bermain dalam sandiwara tiga babak Korban Revolusi (Korban Korupsi) karya Rustam Effendi.
Di tengah keriuhan para fansnya, tiba-tiba sejumlah orang muncul dan menghujatnya. Mereka juga menyambitkan batu yang untungnya tidak sampai mengenai Nurnaningsih.
Terkait adegannya yang berani di film, di depan awak media Nurnaningsih mengatakan ia tidak pernah berniat memerosotkan kesenian. Yang ia lakukan justru untuk menyingkirkan pandangan kolot yang masih terdapat dalam kesenian di Indonesia.
Nurnaningsih juga menyatakan tidak menolak untuk dipotret bugil kembali. “Jika itu untuk tujuan seni dan keindahan, bukan untuk melakukan pelanggaran kesusilaan demi mendapatkan keuntungan”.
Lihat Juga: Anak Wakil Ketua DPRD Diduga Perkosa Gadis SMP, Puluhan Ibu Geruduk Polres Tuntut Penegakan Hukum
(msd)
tulis komentar anda