Teka-teki Jumlah Bubuk Petasan yang Meledak di Ponggok Blitar, Polisi Selidiki Informasi 500 Kg
Selasa, 21 Februari 2023 - 23:39 WIB
Polisi mengacu pada tiga panci yang ditemukan di pusat ledakan. Panci dengan kapasitas masing-masing 5 kilogram itu disinyalir kuat tempat menyimpan bubuk petasan yang kemudian meledak.
Argo mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jumlah bubuk petasan mencapai lebih dari 20 kilogram. Hal itu mengacu pada efek kerusakan yang ditimbulkan. Namun untuk membuktikan hal itu tidak mudah. Karena yang ditemukan petugas di lapangan hanya sisa residu.
Saat ini, petugas juga masih memburu pemasok bahan-bahan racikan bubuk petasan yang diduga berasal dari luar wilayah Blitar. “Memastikan itu (lebih dari 20 kilogram) tidak mungkin karena tinggal sisa residu,” katanya.
Argo juga mengatakan proses investigasi dan olah TKP sudah selesai. Pihaknya juga sudah melepas police line yang ada di lokasi kejadian. Kendati demikian, pengamanan masih terus dilakukan.
Perangkat desa juga diminta melakukan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan. Sebab masih banyak warga yang belum bisa menempati rumahnya yang rusak. Kemudian karena belum layak ditempati, beberapa warga juga diimbau tidur di teras rumah.
“Kami juga mengimbau agar tidak ada yang mengambil kesempatan dalam situasi ini,” pungkasnya.
Argo mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jumlah bubuk petasan mencapai lebih dari 20 kilogram. Hal itu mengacu pada efek kerusakan yang ditimbulkan. Namun untuk membuktikan hal itu tidak mudah. Karena yang ditemukan petugas di lapangan hanya sisa residu.
Saat ini, petugas juga masih memburu pemasok bahan-bahan racikan bubuk petasan yang diduga berasal dari luar wilayah Blitar. “Memastikan itu (lebih dari 20 kilogram) tidak mungkin karena tinggal sisa residu,” katanya.
Argo juga mengatakan proses investigasi dan olah TKP sudah selesai. Pihaknya juga sudah melepas police line yang ada di lokasi kejadian. Kendati demikian, pengamanan masih terus dilakukan.
Perangkat desa juga diminta melakukan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan. Sebab masih banyak warga yang belum bisa menempati rumahnya yang rusak. Kemudian karena belum layak ditempati, beberapa warga juga diimbau tidur di teras rumah.
“Kami juga mengimbau agar tidak ada yang mengambil kesempatan dalam situasi ini,” pungkasnya.
(nic)
tulis komentar anda