Teka-teki Jumlah Bubuk Petasan yang Meledak di Ponggok Blitar, Polisi Selidiki Informasi 500 Kg
loading...
A
A
A
BLITAR - Jumlah bubuk petasan yang meledak di Dusun Sadeng Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar Jawa Timur, masih dalam penyelidikan.
Namun beredar luas di media sosial, jumlah bubuk petasan yang meledak dan menewaskan empat orang serta merusak 25 rumah warga salah satunya rata dengan tanah, mencapai 500 kilogram.
Jumlah itu lebih besar dari yang disampaikan kepolisian, yakni 10 kilogram yang mengacu pada kapasitas tiga panci yang ditemukan di pusat ledakan.
“Sementara laporan terakhir masih 10 kilogram, nanti kita sampaikan updetnya,” ujar Kapolres Blitar AKBP Argowiyono kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Selain adanya informasi jumlah bubuk petasan sebanyak 500 kilogram, di media sosial beredar foto serupa bentuk roket. Roket itu diberi keterangan wadah bubuk petasan sebanyak 500 kilogram.
Argo mengaku belum bisa memastikan keaslian foto tersebut. Sebab bisa jadi foto diambil bukan dari lokasi kejadian. Polisi juga sudah berusaha mengonfirmasi ke masyarakat dan sementara mengatakan tidak ada yang tahu. “Kendati demikian akan kita dalami,” ungkap Argo.
Dari hasil olah TKP dan investigasi, bubuk petasan yang meledak pada Minggu (19/2/2023) tengah malam diperkirakan 10 kilogram lebih.
Polisi mengacu pada tiga panci yang ditemukan di pusat ledakan. Panci dengan kapasitas masing-masing 5 kilogram itu disinyalir kuat tempat menyimpan bubuk petasan yang kemudian meledak.
Argo mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jumlah bubuk petasan mencapai lebih dari 20 kilogram. Hal itu mengacu pada efek kerusakan yang ditimbulkan. Namun untuk membuktikan hal itu tidak mudah. Karena yang ditemukan petugas di lapangan hanya sisa residu.
Saat ini, petugas juga masih memburu pemasok bahan-bahan racikan bubuk petasan yang diduga berasal dari luar wilayah Blitar. “Memastikan itu (lebih dari 20 kilogram) tidak mungkin karena tinggal sisa residu,” katanya.
Argo juga mengatakan proses investigasi dan olah TKP sudah selesai. Pihaknya juga sudah melepas police line yang ada di lokasi kejadian. Kendati demikian, pengamanan masih terus dilakukan.
Perangkat desa juga diminta melakukan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan. Sebab masih banyak warga yang belum bisa menempati rumahnya yang rusak. Kemudian karena belum layak ditempati, beberapa warga juga diimbau tidur di teras rumah.
“Kami juga mengimbau agar tidak ada yang mengambil kesempatan dalam situasi ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: Penampakan Ivan Sugianto Digiring ke Tahanan usai Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong
Namun beredar luas di media sosial, jumlah bubuk petasan yang meledak dan menewaskan empat orang serta merusak 25 rumah warga salah satunya rata dengan tanah, mencapai 500 kilogram.
Jumlah itu lebih besar dari yang disampaikan kepolisian, yakni 10 kilogram yang mengacu pada kapasitas tiga panci yang ditemukan di pusat ledakan.
Baca Juga
“Sementara laporan terakhir masih 10 kilogram, nanti kita sampaikan updetnya,” ujar Kapolres Blitar AKBP Argowiyono kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Selain adanya informasi jumlah bubuk petasan sebanyak 500 kilogram, di media sosial beredar foto serupa bentuk roket. Roket itu diberi keterangan wadah bubuk petasan sebanyak 500 kilogram.
Argo mengaku belum bisa memastikan keaslian foto tersebut. Sebab bisa jadi foto diambil bukan dari lokasi kejadian. Polisi juga sudah berusaha mengonfirmasi ke masyarakat dan sementara mengatakan tidak ada yang tahu. “Kendati demikian akan kita dalami,” ungkap Argo.
Dari hasil olah TKP dan investigasi, bubuk petasan yang meledak pada Minggu (19/2/2023) tengah malam diperkirakan 10 kilogram lebih.
Polisi mengacu pada tiga panci yang ditemukan di pusat ledakan. Panci dengan kapasitas masing-masing 5 kilogram itu disinyalir kuat tempat menyimpan bubuk petasan yang kemudian meledak.
Argo mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jumlah bubuk petasan mencapai lebih dari 20 kilogram. Hal itu mengacu pada efek kerusakan yang ditimbulkan. Namun untuk membuktikan hal itu tidak mudah. Karena yang ditemukan petugas di lapangan hanya sisa residu.
Saat ini, petugas juga masih memburu pemasok bahan-bahan racikan bubuk petasan yang diduga berasal dari luar wilayah Blitar. “Memastikan itu (lebih dari 20 kilogram) tidak mungkin karena tinggal sisa residu,” katanya.
Argo juga mengatakan proses investigasi dan olah TKP sudah selesai. Pihaknya juga sudah melepas police line yang ada di lokasi kejadian. Kendati demikian, pengamanan masih terus dilakukan.
Perangkat desa juga diminta melakukan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan. Sebab masih banyak warga yang belum bisa menempati rumahnya yang rusak. Kemudian karena belum layak ditempati, beberapa warga juga diimbau tidur di teras rumah.
“Kami juga mengimbau agar tidak ada yang mengambil kesempatan dalam situasi ini,” pungkasnya.
Lihat Juga: Penampakan Ivan Sugianto Digiring ke Tahanan usai Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong
(nic)