Sebelum Meninggal, Santri yang Dibakar Teman Sempat Menjalani Perawatan 20 Hari dan 3 Kali Operasi
Kamis, 19 Januari 2023 - 19:20 WIB
PASURUAN - Tangis kesedihan pecah di rumah duka keluarga Irsyad Nur Fanani (13) di Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/1/2023). Santri Pondok Pesantren Al-Berr tersebut, menghembuskan napas terakhir akibat dibakar temannya sendiri.
Almarhum Irsyad Nur Fanani, sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit, usai menjadi korban aksi keji dari teman sesama santri di pondok pesantren yang ada di Desa Karangjati, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tersebut.
Ratusan orang berdatangan ke rumah duka, untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir untuk santri muda tersebut. Meski mengiklaskan kepergiaan Irsyad Nur Fanani, namun tangis keluarga tak terbendung lagi saat jenazah almarhum dikeluarkan dari ambulans.
Pasangan suami istri, Gunawan dan Siti Yulia mencoba tegar menghadapi kenyataan putra yang disayanginya telah pergi untuk selamanya. Namun mereka tetap tak kuasa menahan duka, bahkan keduanya sempat beberapa kali jatuh pingsan.
Paman korban, Suwandi mengatakan, almarhum Irsyad Nur Fanani merupakan anak yang baik, penurut kepada orang tua, mandiri, dan sangat rajin mengaji. "Dia (Irsyad Nur Fanani) anak baik, sayangnya harus pergi dipanggil Illahi," ungkapnya pilu.
Jenazah korban penganiayaan ini, dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Kepulungan. Pemakaman diiringi oleh ratusan orang pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir untuk almarhum.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Irsyad Nur Fanani sempat menjadi perawatan medis di RSUD Sidoarjo, selama 20 hari dan harus menjalani tiga kali operasi. Almarhum mengalami luka bakar hingga 70 persen, setelah dibakar temannya berinisial MHM (16).
Aksi pembakaran terhadap korban itu, dilakukan MHM pada malam tahun baru di dalam pondok pesantren. MHM menyiramkan bensin ke tubuh korban, dan menakutinya dengan korek api, lalu api menyambar tubuh korban.
Almarhum Irsyad Nur Fanani, sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit, usai menjadi korban aksi keji dari teman sesama santri di pondok pesantren yang ada di Desa Karangjati, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tersebut.
Ratusan orang berdatangan ke rumah duka, untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir untuk santri muda tersebut. Meski mengiklaskan kepergiaan Irsyad Nur Fanani, namun tangis keluarga tak terbendung lagi saat jenazah almarhum dikeluarkan dari ambulans.
Pasangan suami istri, Gunawan dan Siti Yulia mencoba tegar menghadapi kenyataan putra yang disayanginya telah pergi untuk selamanya. Namun mereka tetap tak kuasa menahan duka, bahkan keduanya sempat beberapa kali jatuh pingsan.
Paman korban, Suwandi mengatakan, almarhum Irsyad Nur Fanani merupakan anak yang baik, penurut kepada orang tua, mandiri, dan sangat rajin mengaji. "Dia (Irsyad Nur Fanani) anak baik, sayangnya harus pergi dipanggil Illahi," ungkapnya pilu.
Jenazah korban penganiayaan ini, dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Kepulungan. Pemakaman diiringi oleh ratusan orang pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir untuk almarhum.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Irsyad Nur Fanani sempat menjadi perawatan medis di RSUD Sidoarjo, selama 20 hari dan harus menjalani tiga kali operasi. Almarhum mengalami luka bakar hingga 70 persen, setelah dibakar temannya berinisial MHM (16).
Baca Juga
Aksi pembakaran terhadap korban itu, dilakukan MHM pada malam tahun baru di dalam pondok pesantren. MHM menyiramkan bensin ke tubuh korban, dan menakutinya dengan korek api, lalu api menyambar tubuh korban.
(eyt)
tulis komentar anda