Jalan Raya Ponorogo- Magetan Rusak Parah
A
A
A
PONOROGO - Kenyamanan warga saat melintas di jalan alternatif Ponorogo- Magetan terganggu. Pasalnya, jalan raya itu rusak parah dengan kondisi lubang merata hingga sepanjang 3 kilometer (KM).
Warga yang biasa melintasi jalur alternatif penghubung Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Magetan di Desa Bangunrejo sampai Desa Gegeran, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, tak akan bisa melalui jalan itu dengan nyaman. Ini karena jalan di daerah itu rusak parah.
Warga sekitar maupun para pelintas mulai sering mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah tersebut. Kondisi paling parah masuk di wilayah Desa Bangunrejo sampai Desa Ngegeran, Kecamatan Sukorejo. Di ruas jalan itu, 80% jalan rusak dengan lubang besar menganga. Kondisi jalan yang rusak kerap menimbulkan kecelakaan. Beberapa kali jalan itu memakan korban tewas akibat terjatuh setelah terperosok ke dalam lubang.
“Panjang jalan yang rusak parah mencapai 3 km lebih. Kondisinya sangat memprihatinkan. Terlebih pas musim hujan. Lubang jalan yang tertutup air sering mengakibatkan kecelakaan,” ujar warga Desa Gadel, Kecamatan Sukorejo, Arif Setiono. Menurut dia, kerusakan jalan yang terjadi empat tahun terakhir sangat mengganggu akses perekonomian warga. Sebab jalan ini merupakan penghubung antarkecamatan dan alternatif antarkabupaten karena warganya sering berinteraksi untuk berdagang.
Terutama saat memasok bahan pangan atau sembako wilayah itu. Pihaknya menyayangkan minimnya perhatian pemerintah daerah untuk memperbaiki. Padahal berbagai upaya juga telah dilakukan warga mulai dari melaporkan ke pihak desa dan kecamatan, tapi tidak kunjung diperbaiki. Warga sempat menanam pohon pisang di sejumlah lubang jalan sebagai bentuk protes, tapi juga tidak ditanggapi.
“Sekarang masyarakat menganggap kayak tidak memiliki wakil rakyat yang duduk di DPRD. Bupati selaku pimpinan tidak mau mendengar keluhan warganya. Bahkan, dengan kerusakan yang terjadi hampir empat tahun terakhir ini seharusnya bisa segera dilakukan perbaikan,” ungkap Arif. Hal sama juga terjadi terhadap jalan penghubung antara Kecamatan Pulung dan Kecamatan Mlarak.
Panjang jalan yang rusak mencapai 7 km. Banyak aspal mengelupas dan beberapa titik terdapat lubang lebar. Hal ini juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas. “Pemkab seakan tutup mata dan tidak mau tahu dengan kondisi infrastruktur terutama jalan di Kabupaten Ponorogo. Padahal dengan kondisi jalan yang rusak jelas akan mengganggu akses transportasi untuk perekonomian warga. Berbeda kalau jalanan dalam kondisi bagus,” kata Susanto, salah satu pengguna jalan.
Susanto mengaku, dengan kerusakan jalan itu tidak sedikit pengendara yang terjatuh terutama dari pengguna sepeda motor. “Saat hujan, lubang tertutup air tidak terlihat pengendara dan bisa menyebabkan pengendara terjatuh. Kami hanya berharap pemkab untuk segera memperbaiki meski hanya sebatas tambal sulam,” katanya.
Terpisah, Bupati Ponorogo Amin mengatakan, bulan ini pemerintah daerah (pemda) melalui satuan kerja (satker) terkait akan segera memperbaiki jalan di sejumlah wilayah. Amin menyadari kondisi jalan di sejumlah wilayah rusak parah. Kondisi itu diperparah dengan curah hujan tinggi pada akhir-akhir ini.
“Jalan rusak sudah diidentifikasi dan akan segera dilakukan perbaikan. Anggaran sudah disiapkan dan cukup untuk perbaikan jalan tersebut,” ujarnya.
Dili eyato
Warga yang biasa melintasi jalur alternatif penghubung Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Magetan di Desa Bangunrejo sampai Desa Gegeran, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, tak akan bisa melalui jalan itu dengan nyaman. Ini karena jalan di daerah itu rusak parah.
Warga sekitar maupun para pelintas mulai sering mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah tersebut. Kondisi paling parah masuk di wilayah Desa Bangunrejo sampai Desa Ngegeran, Kecamatan Sukorejo. Di ruas jalan itu, 80% jalan rusak dengan lubang besar menganga. Kondisi jalan yang rusak kerap menimbulkan kecelakaan. Beberapa kali jalan itu memakan korban tewas akibat terjatuh setelah terperosok ke dalam lubang.
“Panjang jalan yang rusak parah mencapai 3 km lebih. Kondisinya sangat memprihatinkan. Terlebih pas musim hujan. Lubang jalan yang tertutup air sering mengakibatkan kecelakaan,” ujar warga Desa Gadel, Kecamatan Sukorejo, Arif Setiono. Menurut dia, kerusakan jalan yang terjadi empat tahun terakhir sangat mengganggu akses perekonomian warga. Sebab jalan ini merupakan penghubung antarkecamatan dan alternatif antarkabupaten karena warganya sering berinteraksi untuk berdagang.
Terutama saat memasok bahan pangan atau sembako wilayah itu. Pihaknya menyayangkan minimnya perhatian pemerintah daerah untuk memperbaiki. Padahal berbagai upaya juga telah dilakukan warga mulai dari melaporkan ke pihak desa dan kecamatan, tapi tidak kunjung diperbaiki. Warga sempat menanam pohon pisang di sejumlah lubang jalan sebagai bentuk protes, tapi juga tidak ditanggapi.
“Sekarang masyarakat menganggap kayak tidak memiliki wakil rakyat yang duduk di DPRD. Bupati selaku pimpinan tidak mau mendengar keluhan warganya. Bahkan, dengan kerusakan yang terjadi hampir empat tahun terakhir ini seharusnya bisa segera dilakukan perbaikan,” ungkap Arif. Hal sama juga terjadi terhadap jalan penghubung antara Kecamatan Pulung dan Kecamatan Mlarak.
Panjang jalan yang rusak mencapai 7 km. Banyak aspal mengelupas dan beberapa titik terdapat lubang lebar. Hal ini juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas. “Pemkab seakan tutup mata dan tidak mau tahu dengan kondisi infrastruktur terutama jalan di Kabupaten Ponorogo. Padahal dengan kondisi jalan yang rusak jelas akan mengganggu akses transportasi untuk perekonomian warga. Berbeda kalau jalanan dalam kondisi bagus,” kata Susanto, salah satu pengguna jalan.
Susanto mengaku, dengan kerusakan jalan itu tidak sedikit pengendara yang terjatuh terutama dari pengguna sepeda motor. “Saat hujan, lubang tertutup air tidak terlihat pengendara dan bisa menyebabkan pengendara terjatuh. Kami hanya berharap pemkab untuk segera memperbaiki meski hanya sebatas tambal sulam,” katanya.
Terpisah, Bupati Ponorogo Amin mengatakan, bulan ini pemerintah daerah (pemda) melalui satuan kerja (satker) terkait akan segera memperbaiki jalan di sejumlah wilayah. Amin menyadari kondisi jalan di sejumlah wilayah rusak parah. Kondisi itu diperparah dengan curah hujan tinggi pada akhir-akhir ini.
“Jalan rusak sudah diidentifikasi dan akan segera dilakukan perbaikan. Anggaran sudah disiapkan dan cukup untuk perbaikan jalan tersebut,” ujarnya.
Dili eyato
(ars)