Puting Beliung Terjang Jabon

Selasa, 14 April 2015 - 10:19 WIB
Puting Beliung Terjang Jabon
Puting Beliung Terjang Jabon
A A A
SIDOARJO - Angin puting beliung menerjang Dusun Bangunsari, Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon, Minggu (12/4) petang. Akibatnya, lima warga terluka dan puluhan rumah rusak.

Informasi yang dihimpun KORAN SINDO JATIM, terjangan puting beliung berlangsung sangat cepat. Warga yang tidak menduga kejadian itu langsung panik dan berhamburan ke luar rumah. Teriakan takbir dan peringatan untuk keluar rumah saling bersahutan. Beberapa warga yang tidak sempat keluar rumah akhirnya mengalami luka-luka akibat tertimpa bangunan roboh.

Tercatat ada lima warga Bangunsari yang terluka. Sebanyak 2 orang dibawa ke Puskesmas Jabon, 1 korban dibawa ke RS Pusdik Porong, dan 1 korban luka parah dibawa ke RSUD Sidoarjo. Sedangkan, total ada 66 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan ringan hingga berat. Dari puluhan rumah yang rusak, empat di antaranya rusak berat dan rata dengan tanah. ”Puting beliung tidak sampai 10 menit dan menerjang rumah kami,” ujar Marsulin, salah satu warga yang rumahnya ambruk.

Di tengah hujan dan angin yang terus berputar kencang, Marsulin merangkul istri dan anaknya dan keluar dari rumahnya. Gemuruh angin langsung menyapu rumahnya. Warga yang keluar rumah melihat angin berputar di atas tanah. Saking kencangnya pusaran angin, pot bunga ikut beterbangan. Selain rumah warga, polindes juga atapnya rusak diterjang angin.

Demikian pula gedung SDN Tambak Kalisogo 1 dan SMPN 1 Jabon juga rusak. Atap kamar mandi dan salah satu rumdin guru ambruk. Akibat puting beliung, proses belajarmengajar tertunda. Kepala SDN Tambak Kalisogo 1 Suparlan mengatakan, atap kamar mandi dan rumdin guru jebol. Di halaman sekolah berserakan pohon, pot bunga, kayu, dan puing-puing lainnya. Pagi harinya, siswa dan guru kerja bakti membersihkan sekolah.

”Ini ada siswa kelas VI yang sedang ujian semester, ditunda satu jam karena kondisi sekolahan masih berantakan,” ujarnya. Untuk membersihkan puing- puing dan pohon yang tumbang, warga bersama aparat kepolisian, TNI, dan BPBD bergotong royong sejak pagi. Ada pula warga yang memperbaiki sendiri genteng rumahnya yang runtuh.

Kepala Desa Tambak Kalisogo Fajar Shodiq mengatakan, warga berharap segera mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya, terutama rumah warganya yang ambruk. ”Ada empat rumah warga kami yang ambruk dan untuk membangun lagi butuh biaya cukup banyak. Kami berharap segera ada bantuan dari pemkab,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, bencana alam itu akan dirapatkan dengan pihak terkait karena di instansinya tidak ada pos anggaran untuk perbaikan. Untuk perbaikan rumah yang rusak akan menggunakan dana tanggap darurat. ”Besok (hari ini) akan dirapatkan dengan sekda dan bupati. Apakah akan menggunakan dana tanggap darurat atau tidak,” ujar Dwijo.

Sedangkan, dana tanggap darurat berada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset (DPPKA). ”Kalau ada bencana baru bisa dicairkan. Tentunya harus dengan persetujuan bupati,” pungkas Dwijo.

Untuk melihat kondisi kerusakan akibat puting beliung, pagi harinya Kapolres Sidoarjo AKBP Anggoro Sukartono melihat ke lokasi dan mengerahkan anak buahnya untuk membantu warga. Siang harinya Bupati Sidoarjo Saiful Ilah ke lokasi dan memberi bantuan 75 paket sembako.

Selain diminta segera memberi bantuan perbaikan rumah warga yang rusak, Bupati juga diminta memperbaiki akses menuju kawasan itu yang rusak parah.”Prioritas utama rumah yang rusak dulu diperbaiki,” ujarnya.

Namun, salah satu warga tetap menyampaikan keluhan agar jalan akses ke dusun itu juga diperbaiki. Karena selama ini banyak anak sekolah yang jatuh karena jalan berlubang. Saiful Ilah menjelaskan, jalan rusak yang ada di sisi Sungai Porong itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun, salah satu warga yang tidak mengerti jalan itu tanggung jawab siapa jalan tetap ngotot. ”Kami tahunya pemerintah, makanya mengeluh ke bupati,” ujarnya.

Wajah Saiful Ilah tampak memerah dan dia mendamprat salah satu warga itu. ”Jangan ngomong saja, malu banyak orang menyampaikan hal itu,” ujarnya dengan nada kasar sambil memegangi tangan warga yang menyampaikan keluhan jalan rusak.

Sekadar diketahui, untuk menuju kawasan di ujung timur Sidoarjo itu cukup sulit. Sebab, jalan mulai dari sebelah timur semburan lumpur Lapindo rusak parah. Selain berlobang dan belum diaspal, jika hujan turun juga licin. Untuk menuju lokasi puting beliung mobil sedan sulit untuk menjangkaunya.

Bahkan, bupati dan wakil bupati terpaksa naik mobil double cabinmilik BPBD. Dan mobil dinas jenis sedan Saiful Ilah dan Hadi Sutjipto itu diparkir di sebelah timur semburan lumpur Lapindo.

Abdul rouf
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6064 seconds (0.1#10.140)