Kolaborasi Tenun Badui, Tuban dan NTT
A
A
A
SURABAYA - Desainer Jakarta, Novita Yunus, kemarin menggelar road showuntuk memamerkan 10 koleksi busana terbaru. Bertempat di salah satu cabang butiknya di Jalan Kalimantan, road showini mengambil tema BC Savannah.
Koleksi BC Savannah ini menampilkan keindahan busana yang berasal dari kain tenun Badui, Tuban, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Novita sengaja memilih kain tenun tradisional karena unik. Dia sendiri memang konsisten sejak awal terus mendesain busana, tas, dan sepatu dengan memanfaatkan kekayaan kain Nusantara.
“Dulu pernah ada kain tenun asal Kalimantan yang hampir punah karena tenun tersebut tidak ada yang membeli atau memanfaatkannya. Kemudian saya mencoba menggarapnya dan menjadi koleksi ulap doyo, akhirnya tenun itu kembali dikenal serta mulai banyak digemari. Dari situ akhirnya untuk melestarikan semua kain nusantara akhirnya saya konsisten untuk berkarya dengan memanfaatkan kain nusantara,” papar Novita.
BC Savannah juga akan dibawa Novita ke ajang Indonesia Fashion Week 2015 mulai 26 Maret hingga 2 April mendatang. Karier Novita sebelumnya dikenal sebagai perancang sepatu dan tas berbahan kain Nusantara. Semenjak beberapa tahun terakhir merambah dunia desain. Bahkan, tahun ini lewat koleksi BC Savannah ia menampilkan kekhasan untuk karakter desainnya yakni simpel namun elegan.
Perempuan yang kemarin mengenakan busana warna cokelat ini sengaja memilih jenis tenun Badui, Tuban dan NTT karena jarang digunakan untuk busana. Apalagi jenis tenun Badui yang sekarang konon katanya sulit ditemukan karena hanya tinggal beberapa pengrajin.
“Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, harapannya ketika orang melihat busana ini mereka juga tahu tentang aneka tenun yang dimiliki bangsa kita. Salah satunya tenun Badui yang mulai jarang ditemui,” papar Novita. Tenun Badui mempunyai ciri khas warna hitam kecokelatan dengan motif kotak dan garis. Oleh karena itu, Novita banyak mengaplikasikannya untuk bawahan berupa celana dengan panjang hingga betis.
Kemudian dia menambahkan kain sisa untuk rumbai-rumbai di bagian bawah atau samping. Misalnya, busana yang dikenakan model kemarin. Bawahan berupa celana kemudian atasan simpel berwarna cokelat. Selain itu, ada pula kombinasi dengan kain rajut. Ditambah lagi aksesori liontin yang merupakan ciri khas aksesori Novita Yunus. Kombinasi ini sangat elegan ketika dikenakan.
Perempuan yang mengusung brand batik chic ini memang mendesain juga untuk beberapa aksesori yang terinspirasi dari budaya lokal juga maka tidak mengherankan jika sekilas melihat aksesorinya seolah mirip kalung-kalung masyarakat Indonesia timur. Nuansa alam juga terasa di koleksi BC Savannah ini. Novita sengaja tidak banyak menggunakan kain berbahan pewarna tekstil.
Bahkan, hampir semua koleksinya kali ini menggunakan kain tenun dengan pewarnaan alami atau earth tone. Hal ini bisa dilihat dari busana ready to wearyang dipamerkan. Lebih banyak berwarna cokelat, hitam atau biru. Novita menjelaskan, warna biru dari indigo, warna cokelat dari mahoni, dan hitam dari lumpur.
Selain itu, mahoni juga menghasilkan warna sedikit kemerahan sehingga juga dimanfaatkan untuk memberi highligt beberapa busana. Keindahannya juga terlihat dari warnawarna tanah yang dimunculkan oleh Novita. Selain itu, perpaduan varian warna merah juga memberi kesan mewah dan glamor sehingga makin cocok dikenakan oleh perempuan berusia 20 ke atas.
Kesan modern tampak pada busana ready to wear yang dikenakan dengan model kemben berdetail lipit gaya fit dan fare. Selain itu busana two pieces bergaya clean cut atasan pas pinggang berkerah kemeja tinggi denvan celana pipa yang diserasikan dengan tas tote tenun semakin membuat penampilan makin trendy. Ditambah lagi dengan aksen sepatu pumps bertumit tinggi model open toe dengan warna senada membuat tampilan semakin cantik.
Mamik wijayanti
Koleksi BC Savannah ini menampilkan keindahan busana yang berasal dari kain tenun Badui, Tuban, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Novita sengaja memilih kain tenun tradisional karena unik. Dia sendiri memang konsisten sejak awal terus mendesain busana, tas, dan sepatu dengan memanfaatkan kekayaan kain Nusantara.
“Dulu pernah ada kain tenun asal Kalimantan yang hampir punah karena tenun tersebut tidak ada yang membeli atau memanfaatkannya. Kemudian saya mencoba menggarapnya dan menjadi koleksi ulap doyo, akhirnya tenun itu kembali dikenal serta mulai banyak digemari. Dari situ akhirnya untuk melestarikan semua kain nusantara akhirnya saya konsisten untuk berkarya dengan memanfaatkan kain nusantara,” papar Novita.
BC Savannah juga akan dibawa Novita ke ajang Indonesia Fashion Week 2015 mulai 26 Maret hingga 2 April mendatang. Karier Novita sebelumnya dikenal sebagai perancang sepatu dan tas berbahan kain Nusantara. Semenjak beberapa tahun terakhir merambah dunia desain. Bahkan, tahun ini lewat koleksi BC Savannah ia menampilkan kekhasan untuk karakter desainnya yakni simpel namun elegan.
Perempuan yang kemarin mengenakan busana warna cokelat ini sengaja memilih jenis tenun Badui, Tuban dan NTT karena jarang digunakan untuk busana. Apalagi jenis tenun Badui yang sekarang konon katanya sulit ditemukan karena hanya tinggal beberapa pengrajin.
“Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, harapannya ketika orang melihat busana ini mereka juga tahu tentang aneka tenun yang dimiliki bangsa kita. Salah satunya tenun Badui yang mulai jarang ditemui,” papar Novita. Tenun Badui mempunyai ciri khas warna hitam kecokelatan dengan motif kotak dan garis. Oleh karena itu, Novita banyak mengaplikasikannya untuk bawahan berupa celana dengan panjang hingga betis.
Kemudian dia menambahkan kain sisa untuk rumbai-rumbai di bagian bawah atau samping. Misalnya, busana yang dikenakan model kemarin. Bawahan berupa celana kemudian atasan simpel berwarna cokelat. Selain itu, ada pula kombinasi dengan kain rajut. Ditambah lagi aksesori liontin yang merupakan ciri khas aksesori Novita Yunus. Kombinasi ini sangat elegan ketika dikenakan.
Perempuan yang mengusung brand batik chic ini memang mendesain juga untuk beberapa aksesori yang terinspirasi dari budaya lokal juga maka tidak mengherankan jika sekilas melihat aksesorinya seolah mirip kalung-kalung masyarakat Indonesia timur. Nuansa alam juga terasa di koleksi BC Savannah ini. Novita sengaja tidak banyak menggunakan kain berbahan pewarna tekstil.
Bahkan, hampir semua koleksinya kali ini menggunakan kain tenun dengan pewarnaan alami atau earth tone. Hal ini bisa dilihat dari busana ready to wearyang dipamerkan. Lebih banyak berwarna cokelat, hitam atau biru. Novita menjelaskan, warna biru dari indigo, warna cokelat dari mahoni, dan hitam dari lumpur.
Selain itu, mahoni juga menghasilkan warna sedikit kemerahan sehingga juga dimanfaatkan untuk memberi highligt beberapa busana. Keindahannya juga terlihat dari warnawarna tanah yang dimunculkan oleh Novita. Selain itu, perpaduan varian warna merah juga memberi kesan mewah dan glamor sehingga makin cocok dikenakan oleh perempuan berusia 20 ke atas.
Kesan modern tampak pada busana ready to wear yang dikenakan dengan model kemben berdetail lipit gaya fit dan fare. Selain itu busana two pieces bergaya clean cut atasan pas pinggang berkerah kemeja tinggi denvan celana pipa yang diserasikan dengan tas tote tenun semakin membuat penampilan makin trendy. Ditambah lagi dengan aksen sepatu pumps bertumit tinggi model open toe dengan warna senada membuat tampilan semakin cantik.
Mamik wijayanti
(bhr)