Investor Serbu Bisnis Perhotelan
A
A
A
SURABAYA - Pasar hotel di Surabaya menjanjikan bagi investor hotel Tanah Air. Setelah Hotel Ibis Stylies dibangun, kali ini Hotel Pop dan Harris diresmikan dengan penawaran harga lebih murah dari hotelhotel lain di Kota Pahlawan.
Hotel ini memberi penawaran yang bervariatif bagi konsumen, karena dalam satu lokasi terdapat dua hotel bintang dua dan bintang empat dengan satu manajemen. Namun, fasilitas yang diberikan sama dengan bintang empat di hotelhotel di Surabaya. ”Fokus pada hotel budget , tetapi pelayanan bintang empat,” kata General Manager Harris-Pop Hotel dan Conventions, Gubeng Surabaya, Stylianos Koureas, kemarin.
Untuk membuat nuansanya semakin kental dengan Indonesia, hotel ini juga menyediakan makanan tradisional. Sebab, hotel ini fokus pada pasar orangorang Indonesia, khususnya kelas menengah ke bawah yang ingin merasakan hotel dengan kondisi berbeda. Apalagi, hotel ini juga menyediakan lokasi fitnes, kolam renang, dan free breakfeast bagi konsumen.
Saat ini, Hotel Pop memiliki 100 kamar dengan target okupansi setiap bulannya sebanyak50%.” Kami memberikan diskon hingga Juni 2015, harga normalnya Rp348.000 menjadi Rp278.400,” ujar dia. Stylianos mengaku sangat optimistis dengan keberadaan hotel ini, karena pasar yang terse-dia di Surabaya sangat besar. Apalagi tidak ada hotel yang memberikan tawaran khusus terhadap konsumen.
”Kami memberi tawaran kepada konsumen, kalau mau bintang empat kami sediakan, kalau bintang dua kami ada. Ini kelebihan hotel ini,” paparnya. Sementara Marketing Communication Manager Harris- Pop Hotel dan Convention Gubeng Surabaya, Setiawan Nanang, mengatakan, hotel ini memiliki keuntungan karena berada di tengah kota.
Apalagi hotel ini memiliki 162 kamar, lobby luas, internet corner , dan tempat untuk sarapan pagi. ”Konsep yang kami bangun combo dan menjadi satu bagian dengan bangunan Hotel Harris,” katanya. Dengan dibukanya hotel ini, masyarakat diberi pilihan untuk menempati hotel yang mana. Sebab, setiap hotel memiliki kondisi dan kekhasan yang berbeda. ”Semua hotel memiliki ciri khas, dan saya optimistis bisa menjual hotel ini kepada klien,” papar dia.
Arief ardliyanto
Hotel ini memberi penawaran yang bervariatif bagi konsumen, karena dalam satu lokasi terdapat dua hotel bintang dua dan bintang empat dengan satu manajemen. Namun, fasilitas yang diberikan sama dengan bintang empat di hotelhotel di Surabaya. ”Fokus pada hotel budget , tetapi pelayanan bintang empat,” kata General Manager Harris-Pop Hotel dan Conventions, Gubeng Surabaya, Stylianos Koureas, kemarin.
Untuk membuat nuansanya semakin kental dengan Indonesia, hotel ini juga menyediakan makanan tradisional. Sebab, hotel ini fokus pada pasar orangorang Indonesia, khususnya kelas menengah ke bawah yang ingin merasakan hotel dengan kondisi berbeda. Apalagi, hotel ini juga menyediakan lokasi fitnes, kolam renang, dan free breakfeast bagi konsumen.
Saat ini, Hotel Pop memiliki 100 kamar dengan target okupansi setiap bulannya sebanyak50%.” Kami memberikan diskon hingga Juni 2015, harga normalnya Rp348.000 menjadi Rp278.400,” ujar dia. Stylianos mengaku sangat optimistis dengan keberadaan hotel ini, karena pasar yang terse-dia di Surabaya sangat besar. Apalagi tidak ada hotel yang memberikan tawaran khusus terhadap konsumen.
”Kami memberi tawaran kepada konsumen, kalau mau bintang empat kami sediakan, kalau bintang dua kami ada. Ini kelebihan hotel ini,” paparnya. Sementara Marketing Communication Manager Harris- Pop Hotel dan Convention Gubeng Surabaya, Setiawan Nanang, mengatakan, hotel ini memiliki keuntungan karena berada di tengah kota.
Apalagi hotel ini memiliki 162 kamar, lobby luas, internet corner , dan tempat untuk sarapan pagi. ”Konsep yang kami bangun combo dan menjadi satu bagian dengan bangunan Hotel Harris,” katanya. Dengan dibukanya hotel ini, masyarakat diberi pilihan untuk menempati hotel yang mana. Sebab, setiap hotel memiliki kondisi dan kekhasan yang berbeda. ”Semua hotel memiliki ciri khas, dan saya optimistis bisa menjual hotel ini kepada klien,” papar dia.
Arief ardliyanto
(bhr)