Warga Rembang Blokade Proyek Tol
A
A
A
PASURUAN - Puluhan warga Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan memblokade jalan desa setempat. Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki selama tujuh tahun terakhir.
Apalagi jalan desa ini menjadi akses hilir mudik kendaraan berat untuk proyek pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan. Warga meluapkan kekesalan dengan membakar ban bekas di tengah-tengah perempatan jalan. Akibat blokade tersebut, lalu lintas di jalan desa menjadi terganggu. Kendaraan truk pengangkut material proyek jalan tol pun tidak bisa beroperasi.
“Selama tujuh tahun jalan desa ini dibiarkan rusak. Kerusakan ini semakin parah karena digunakan sebagai lalu lintas kendaraan proyek pembangunan jalan tol,” kata Gus Qodir, tokoh warga desa setempat. Menurut warga, proyek pembangunan jalan tol yang selama ini memanfaatkan jalan desa untuk mengangkut material berdampak pada kerusakan jalan desa.
Muatan yang berlebih dan lalu lintas yang padat semakin mempercepat kerusakan jalan tersebut. “Pelaksana proyek jalan tol juga harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan desa. Jangan menunggu lebih banyak warga yang menjadi korban kecelakaan saat melintasi jalan rusak,” kata Riyanto, warga desa lain.
Warga mengingatkan agar Pemkab Pasuruan dan pelaksana proyek jalan tol segera merespons tuntutan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mereka mengancam akan terus memblokir jalan jika tuntutannya tidak diperhatikan.
Arie yoenianto
Apalagi jalan desa ini menjadi akses hilir mudik kendaraan berat untuk proyek pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan. Warga meluapkan kekesalan dengan membakar ban bekas di tengah-tengah perempatan jalan. Akibat blokade tersebut, lalu lintas di jalan desa menjadi terganggu. Kendaraan truk pengangkut material proyek jalan tol pun tidak bisa beroperasi.
“Selama tujuh tahun jalan desa ini dibiarkan rusak. Kerusakan ini semakin parah karena digunakan sebagai lalu lintas kendaraan proyek pembangunan jalan tol,” kata Gus Qodir, tokoh warga desa setempat. Menurut warga, proyek pembangunan jalan tol yang selama ini memanfaatkan jalan desa untuk mengangkut material berdampak pada kerusakan jalan desa.
Muatan yang berlebih dan lalu lintas yang padat semakin mempercepat kerusakan jalan tersebut. “Pelaksana proyek jalan tol juga harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan desa. Jangan menunggu lebih banyak warga yang menjadi korban kecelakaan saat melintasi jalan rusak,” kata Riyanto, warga desa lain.
Warga mengingatkan agar Pemkab Pasuruan dan pelaksana proyek jalan tol segera merespons tuntutan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mereka mengancam akan terus memblokir jalan jika tuntutannya tidak diperhatikan.
Arie yoenianto
(bbg)