Perguruan Tinggi Sikapi Era Syariah

Minggu, 11 Januari 2015 - 11:35 WIB
Perguruan Tinggi Sikapi...
Perguruan Tinggi Sikapi Era Syariah
A A A
SURABAYA - Era syariah mendapat tempat di masyarakat. Bahkan, banyak bisnis syariah yang kini terus berkembang.

Bukan saja perbankan syariah, hotel syariah, travel syariah, dan bidang atau industri kreatif lainnya yang menggunakan embel-embel syariah. Kondisi ini membuat banyak perguruan tinggi (PT) di Jawa Timur (Jatim), terutama Surabaya membuka program pendidikan berlatar belakang syariah. Pernyataan Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Muhammad Naim bisa menjadi indikator banyaknya kampus membuka prodi “berbau” syariah.

“Di UM Surabaya perlu kembangkan perbankan syariah. Sekarang sudah ada S-1 perbankan syariah, S-2 magister perbankan syariah. Jadi mahasiswa yang mengambil prodi syariah tidak perlu takut. Banyak industri syariah terus dikembangkan,” kata Naim disela seminar nasional bertema “Peran Perbankan Syariah Dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional”, di Kampus UM Surabaya, kemarin.

Bersamaan seminar dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara FAI UM Surabaya dengan Muamalat Institute (MI) serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Timur. Menurut Naim, sekarang ini yang menggunakan hukum syariah bukan hanya industri perbankan, ada pariwisata syariah dan hotel syariah. Bahkan ke depan, bisa ada bisnis karaoke syariah.

“Mahasiswa syariah jangan khawatir. Kebutuhan industri perbankan syariah terus meningkat. Keberadaan perbankan syariah sekarang sudah 50% dari perbankan konvensional,” ujarnya. Kerja sama dengan pihak luar dibenarkan Wakil Rektor II UM Surabaya Mahsun Djayadi.

Menurutnya, kampusnya sudah kerja sama dengan Lembaga Riset Halal di Bangkok, Thailand. Ini merupakan lembaga riset halal terbesar di dunia yang dipimpin Prof Winei Dahlan merupakan cucu Achmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Saya sempat katakan ke Prof Winei Dahlan, kenapa tidak kembali ke Indonesia karena kakeknya melahirkan dan memimpin organisasi besar. Prof Winei menjawab dalam menjalankan ibadah bisa di mana saja,” ucap Mahsun.

Sejumlah kampus di luar negeri juga digandeng. Tidak heran jika tiap tahun ada mahasiswa asing dari sejumlah negara menuntut ilmu di UM Surabaya.

Soeprayitno
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7238 seconds (0.1#10.140)