Petani Lega, Harga Jual Tembakau Tinggi

Rabu, 12 November 2014 - 12:15 WIB
Petani Lega, Harga Jual Tembakau Tinggi
Petani Lega, Harga Jual Tembakau Tinggi
A A A
BOJONEGORO - Petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro dapat tersenyum lega. Sebab, harga jual tembakau selama masa panen tahun ini cukup tinggi dibandingkan musim panen tahun lalu.

Menurut petani tembakau di Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Warji, 35, saat ini para petani telah memanen daun tembakau. Bahkan, saat ini petani sedang melakukan petikan terakhir daun tembakau di sawah. “Iya sekarang panen tembakau sudah mau habis,” ujarnya. Sebelum memasuki musim hujan, para petani tembakau di wilayah Kecamatan Purwosari, Tambakrejo, Temayang, dan Sugihwaras telah memanen daun tembakau.

Jika tanaman tembakau diguyur hujan, dipastikan kualitas daun tembakaunya akan menurun. Menurut Warji, harga jual daun tembakau jenis Jawa basah saat ini sekitar Rp3.000/kilogram (kg). Sedangkan, daun tembakau Jawa rajangan sekitar Rp36.000–Rp40.000/kg. Sementara, harga jual daun tembakau jenis jawa basah pada musim panen tahun lalu hanya sekitar Rp2.500/kg dan harga jual daun tembakau jawa rajangan hanya sekitarRp28.000/kg.

“Harga jual tembakau baik basah maupun yang rajangan pada musim panen tahun ini cukup tinggi. Ini menguntungkan petani tembakau,” ujar Warji. Warji mempunyai lahan seluas 1 hektare yang ditanami tembakau Jawa. Untuk biaya produksi menanam tembakau, dia menghabiskan biaya sebesar Rp13 juta. Dalam waktu tiga bulan, tembakau telah dipanen dan menghasilkan daun tembakau sebanyak 15 ton. Dari hasil penjualan daun tembakau basah dan rajangan, dia memperoleh uang sebanyak Rp40 juta.

“Tetapi, hasil penjualan itu belum dipotong biaya perawatan dan tenaga kerja. Boleh dibilang, panen tembakau kali ini cukup berhasil,” ujarnya. Hasil panen tembakau dari wilayah barat Bojonegoro itu banyak dibeli pihak pabrikan di Jawa Tengah (Jateng). Sejak dulu tanaman tembakau dari daerah Bojonegoro dikenal berkualitas.

Kabupaten Bojonegoro juga pernah mengalami masa kejayaan tembakau sekitar 1990- an. Saat itu hasil produksi tembakau dari wilayah Bojonegoro cukup melimpah dan banyak dicari pabrikan di Jawa Timur (Jatim) dan Jateng. Petani tembakau lainnya, Ali Rohmat, di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, mengungkapkan, selama musim kemarau, petani banyak yang memilih menanam tembakau. Namun, setelah panen tembakau, petani memilih membiarkan lahannya tidak tergarap hingga menunggu datangnya musim hujan.

“Kalau musim kemarau ya ditanami tembakau. Tanaman padi hanya ditanam pada saat musim hujan,” ujar Ali.

Muhammad roqib
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6832 seconds (0.1#10.140)