Kota Malang Macet Total
A
A
A
MALANG - Warga empat kelurahan memblokade Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan MT. Haryono. Akibatnya, jalan provinsi penghubung Kota Malang dengan kota-kota lain di Jawa Timur, termasuk ke Kota Batu, Pasuruan, dan Surabaya, macet total.
Aksi warga Kelurahan Penanggungan, Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Sumbersari, dan Kelurahan Ketawanggede, itu dilakukan sekitar empat jam. Aksi blokade dilakukan warga tepat di pertigaan antara Jalan MT. Haryono dan Jalan Gajayana. Aksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Aksi blokade ini dilanjutkan warga di pertigaan antara Jalan Soekarno- Hatta dengan Jalan Mayjen Panjaitan hingga pukul 17.00 WIB.
Pengurus RW 1 Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Pranoto mengaku, aksi ini terpaksa dilakukan warga karena wali kota tidak mengindahkanlagi suararakyat. “Kami menolak penerapan jalur satu arah. Hal ini sudah disampaikan warga kepada wali kota sejak Januari lalu. Tetapi tidak pernah didengarkan,” katanya.
Jalur satu arah sangat merugikan dan membahayakan warga. Dia menyebutkan, sejak ada penerapan jalur satu arah sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Para penyeberang jalan kesulitan menyeberang karena laju kendaraannya sangat kencang.
Pranoto juga menyebutkan, akibat penerapan jalur satu arah, ekonomi warga juga terganggu. Banyak usaha warga gulung tikar hanya gara-gara penerapan jalur satu arah ini. “Kami minta wali kota tanggung jawab menemui kami warganya sendiri berdialog dan mengembalikan jalur satu arah menjadi dua arah,” katanya.
Sementara koordinator aksi warga Kelurahan Penanggungan, Muzaki menyatakan, aksi blokade ini akan terus dilakukan warga sampai wali kota bersedia menemui warga dan membatalkan jalur satu arah. “Kami sudah berulang kali datang ke balai kota dan menyurati wali kota, tetapi tidak pernah ditanggapi,” ungkapnya.
Warga, menurutnya, hanya ingin berdialog mufakat dengan walikota, bukan dibiarkan begitu saja. Jalur dua arah sudah menjadi keputusan warga karena menjadi kebutuhan hidup warga dan demi keamanan warga. Aksi ini juga menjadi bukti bahwa warga tidak ada yang setuju dengan kebijakan wali kota.
Menurut Kepala Satuan Polisi Lalulintas Polres Malang Kota, AKP Bambang C. Utomo, berbagai upaya rekayasa lalu lintas dilakukan mengalihkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Penutupan jalan ini membuat antrean kendaraan dari arah Kota Batu mengular dari Dinoyo sampai ke wilayah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jarak antrean kendaraan bisa mencapai 15 km.
Kemacetan panjang juga terjadi di Jalan MT Haryono XI sampai ke wilayah Kelurahan Tunggulwulung dan Kelurahan Jatimulyo. “Rekayasa lalu lintas coba kami terapkan. Kami alihkan arus lalu lintas dari Kota Batu yang berkoordinasi dengan Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Batu. Sementara yang ada di dalam kota, coba kami alihkan ke jalur-jalur lain agar tidak macet,” ujarnya.
Kapolres Malang Kota AKBP Totok Suhariyanto mengatakan, sedang berupaya bernegosiasi dengan warga agar tidak terus- terusan menutup jalan karena mengganggu kepentingan umum. Ada 400 personel polisi disiagakan melayani warga. “Kami berupaya mempertemukan warga dengan wali kota sehingga bisa segera ditemukan jalan keluarnya,” ujarnya.
Yuswantoro
Aksi warga Kelurahan Penanggungan, Kelurahan Dinoyo, Kelurahan Sumbersari, dan Kelurahan Ketawanggede, itu dilakukan sekitar empat jam. Aksi blokade dilakukan warga tepat di pertigaan antara Jalan MT. Haryono dan Jalan Gajayana. Aksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan baru berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Aksi blokade ini dilanjutkan warga di pertigaan antara Jalan Soekarno- Hatta dengan Jalan Mayjen Panjaitan hingga pukul 17.00 WIB.
Pengurus RW 1 Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Pranoto mengaku, aksi ini terpaksa dilakukan warga karena wali kota tidak mengindahkanlagi suararakyat. “Kami menolak penerapan jalur satu arah. Hal ini sudah disampaikan warga kepada wali kota sejak Januari lalu. Tetapi tidak pernah didengarkan,” katanya.
Jalur satu arah sangat merugikan dan membahayakan warga. Dia menyebutkan, sejak ada penerapan jalur satu arah sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Para penyeberang jalan kesulitan menyeberang karena laju kendaraannya sangat kencang.
Pranoto juga menyebutkan, akibat penerapan jalur satu arah, ekonomi warga juga terganggu. Banyak usaha warga gulung tikar hanya gara-gara penerapan jalur satu arah ini. “Kami minta wali kota tanggung jawab menemui kami warganya sendiri berdialog dan mengembalikan jalur satu arah menjadi dua arah,” katanya.
Sementara koordinator aksi warga Kelurahan Penanggungan, Muzaki menyatakan, aksi blokade ini akan terus dilakukan warga sampai wali kota bersedia menemui warga dan membatalkan jalur satu arah. “Kami sudah berulang kali datang ke balai kota dan menyurati wali kota, tetapi tidak pernah ditanggapi,” ungkapnya.
Warga, menurutnya, hanya ingin berdialog mufakat dengan walikota, bukan dibiarkan begitu saja. Jalur dua arah sudah menjadi keputusan warga karena menjadi kebutuhan hidup warga dan demi keamanan warga. Aksi ini juga menjadi bukti bahwa warga tidak ada yang setuju dengan kebijakan wali kota.
Menurut Kepala Satuan Polisi Lalulintas Polres Malang Kota, AKP Bambang C. Utomo, berbagai upaya rekayasa lalu lintas dilakukan mengalihkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Penutupan jalan ini membuat antrean kendaraan dari arah Kota Batu mengular dari Dinoyo sampai ke wilayah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jarak antrean kendaraan bisa mencapai 15 km.
Kemacetan panjang juga terjadi di Jalan MT Haryono XI sampai ke wilayah Kelurahan Tunggulwulung dan Kelurahan Jatimulyo. “Rekayasa lalu lintas coba kami terapkan. Kami alihkan arus lalu lintas dari Kota Batu yang berkoordinasi dengan Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Batu. Sementara yang ada di dalam kota, coba kami alihkan ke jalur-jalur lain agar tidak macet,” ujarnya.
Kapolres Malang Kota AKBP Totok Suhariyanto mengatakan, sedang berupaya bernegosiasi dengan warga agar tidak terus- terusan menutup jalan karena mengganggu kepentingan umum. Ada 400 personel polisi disiagakan melayani warga. “Kami berupaya mempertemukan warga dengan wali kota sehingga bisa segera ditemukan jalan keluarnya,” ujarnya.
Yuswantoro
(ftr)