Calon Pengantin Dianiaya Begal Hingga Tewas
A
A
A
PURWAKARTA - Niat Sefri Madoni (27) mempersunting Irmawati (20), gadis sunda asal Desa/Kampung Warungkadu, RT 02/03, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, pupus sudah.
Calon pengantin lelaki yang tinggal di Jalan Anyelir, RT 02/13, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, tewas dianiaya komplotan begal, di Jalan Raya Ranca Darah, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan informasi yang didapat wartawan, peristiwa tersebut terjadi saat Sefri pulang berkunjung ke rumah kerabat pacarnya di Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Saat itu, dia membonceng Ismawati dengan sepeda motor Suzuki Satria FU No Pol BA 3294 BB, pukul 23.00 WIB.
Setibanya di Jalan Raya Rancadarah, motor calon pengantin yang kabarnya akan menikah bulan depan tersebut berpapasan dengan tiga sepeda motor yang ditumpangi enam orang pria tak dikenal. Saat itu, suasana di Jalan Raya tersebut sepi.
Tak disangka, tiba-tiba penjahat yang mengendarai tiga sepedah motor itu berbalik arah dan mengejar sepeda motor dikendarai korban. Kemudian memepet sepeda motor korban hingga terjatuh.
Setelah terjatuh, para pelaku turun dari motor dan langsung menganiaya pasangan pengantin itu. Terutama Sefri, dia dipukuli hingga babak belur bahkan dibacok. Irmawati yang terus berteriak meminta tolong, juga dihajar hingga tak sadarkan diri. Setelah melumpuhkan korban, pelaku merampas sepeda motor Suzuki Satria milik korban lalu kabur.
Keduanya dibiarkan terkapar bersimbah darah, dan ditemukan satu jam setelah kejadian oleh warga setempat yang kebetulan melintas di jalan tersebut. Warga lalu melapor ke polsek setempat.
Kemudian, polisi bersama warga membawa keduanya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Namun di tengah perjalanan, Sefri menghembuskan nafas terakhir, karena luka parah di bagian kepala. Sedangkan Irmawati lolos dari maut.
Saat ditemui di RSUD Bayu Asih siang harinya, Irmawati hanya mengalami luka memar di tangan dan kepala. Dia mengaku syok atas terjadinya peristiwa tersebut, apalagi telah merenggut nyawa calon suaminya.
"Pelaku yang menyerang kami berjumlah enam orang. Mereka menenteng senjata tajam dan benda tumpul, kemudian menganiaya kami tanpa ampun. Saya melihat betul pacar saya dipukul dengan batu dan dibacok kepalanya," kata Irmawati, saat menjalani perawatan intensif di RSUD Bayu Asih Purwakarta, tadi siang.
Dihubungi terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi melalui Kepala Unit 3 Satreskrim Iptu Teguh Sujito mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyelidiki kasus pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut.
"Untuk bahan penyelidikan sejumlah barang bukti telah disita dan telah memintai keterangan sejumlah saksi," jelas Teguh singkat.
Calon pengantin lelaki yang tinggal di Jalan Anyelir, RT 02/13, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, tewas dianiaya komplotan begal, di Jalan Raya Ranca Darah, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan informasi yang didapat wartawan, peristiwa tersebut terjadi saat Sefri pulang berkunjung ke rumah kerabat pacarnya di Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Saat itu, dia membonceng Ismawati dengan sepeda motor Suzuki Satria FU No Pol BA 3294 BB, pukul 23.00 WIB.
Setibanya di Jalan Raya Rancadarah, motor calon pengantin yang kabarnya akan menikah bulan depan tersebut berpapasan dengan tiga sepeda motor yang ditumpangi enam orang pria tak dikenal. Saat itu, suasana di Jalan Raya tersebut sepi.
Tak disangka, tiba-tiba penjahat yang mengendarai tiga sepedah motor itu berbalik arah dan mengejar sepeda motor dikendarai korban. Kemudian memepet sepeda motor korban hingga terjatuh.
Setelah terjatuh, para pelaku turun dari motor dan langsung menganiaya pasangan pengantin itu. Terutama Sefri, dia dipukuli hingga babak belur bahkan dibacok. Irmawati yang terus berteriak meminta tolong, juga dihajar hingga tak sadarkan diri. Setelah melumpuhkan korban, pelaku merampas sepeda motor Suzuki Satria milik korban lalu kabur.
Keduanya dibiarkan terkapar bersimbah darah, dan ditemukan satu jam setelah kejadian oleh warga setempat yang kebetulan melintas di jalan tersebut. Warga lalu melapor ke polsek setempat.
Kemudian, polisi bersama warga membawa keduanya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta. Namun di tengah perjalanan, Sefri menghembuskan nafas terakhir, karena luka parah di bagian kepala. Sedangkan Irmawati lolos dari maut.
Saat ditemui di RSUD Bayu Asih siang harinya, Irmawati hanya mengalami luka memar di tangan dan kepala. Dia mengaku syok atas terjadinya peristiwa tersebut, apalagi telah merenggut nyawa calon suaminya.
"Pelaku yang menyerang kami berjumlah enam orang. Mereka menenteng senjata tajam dan benda tumpul, kemudian menganiaya kami tanpa ampun. Saya melihat betul pacar saya dipukul dengan batu dan dibacok kepalanya," kata Irmawati, saat menjalani perawatan intensif di RSUD Bayu Asih Purwakarta, tadi siang.
Dihubungi terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi melalui Kepala Unit 3 Satreskrim Iptu Teguh Sujito mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyelidiki kasus pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut.
"Untuk bahan penyelidikan sejumlah barang bukti telah disita dan telah memintai keterangan sejumlah saksi," jelas Teguh singkat.
(san)