Warga Mengamuk Bakar Kantor dan Mobil PT Sampoerna Agro

Selasa, 01 Juli 2014 - 16:47 WIB
Warga Mengamuk Bakar Kantor dan Mobil PT Sampoerna Agro
Warga Mengamuk Bakar Kantor dan Mobil PT Sampoerna Agro
A A A
KAYUAGUNG - Ratusan warga Desa Kayulabu, Kecamatan Padamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Senin sore 30 Juni 2014, nekat membakar kantor dan rumah karyawan serta dua unit mobil milik perusahaan PT Gading Jaya (Sampoerna Agro).

Berdasarkan penyelidikan sementara dari Polres OKI, bahwa aksi nekat ratusan masyarakat dengan menyerbu dan membakar aset perusahaan sawit tersebut dipicu karena salah satu warganya ditembak pihak keamanan PT Gading Jaya. Sebelumnya warga tersebut dituding mencuri buah sawit milik perusahaan itu.

"Masyarakat marah karena salah satu warganya ditembak di areal perusahaan, sehingga beramai-ramai mendatangi perusahaan langsung melakukan pembakaran," kata Kapolres OKI AKBP Erwin Rahmat didampingi Kapolsek Pedamaran Timur Ipda Bahtiar.

Warga yang mengalami luka tembak di perut bernama Efran (20). Pemuda ini tinggal di Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, OKI.

Saat ini Efran masih terbaring di RSUD Kayuagung dan akan dirujuk ke RS Bhayangkara Palembang untuk mengeluarkan proyektil yang masih bersarang diperutnya, akibat tembakan oknum pengamanan perusahaan kelapa sawit tersebut.

Menurut Kapolres, sejumlah karyawan PT Gading Jaya berikut keluarganya yang bermukim di sekitar lokasi terpaksa mengungsi.

Hal yang sama dilakukan warga Desa Kayulabu saat ini mulai eksodus ke desa tetangga karena takut adanya aksi balasan dari pihak perusahaan. Sementara aparat keamanan menerjunkan personil Brimob dan TNI untuk mengamankan situasi.

Saat ini berdasarkan pengamatan situasi TKP sudah kondusif, personil Brimob dan TNI masih berjaga di lokasi kejadian.

"Kondisi desa masih sepi, saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan terkait keributan antara kedua bela pihak ini," papar Kapolres.

Kepolisian, kata dia, belum bisa memastikan siapa pelaku yang menembak salah satu warga tersebut.

Walau korban mengaku yang menembak ikut bersama sekuriti perusahaan menggunakan mobil ekstrada.

"Kita belum bisa memastikan apakah penembaknya sekuriti perusahaan atau mafia pencuri sawit atau aparat, masih dalam penyelidikan kita," timpalnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9382 seconds (0.1#10.140)