Warga Polisi dari Lokalisasi Dolly
A
A
A
SURABAYA - Ratusan warga Dolly mengusir aparat kepolisian yang berjaga di Jalan Dukuh Kupang, radius 200 meter dari Gedung Islamic Centre, tempat digelarnya acara deklarasi penutupan lokalisasi Dolly.
Pengusiran aparat ini setelah ada beberapa warga Dolly yang mendapat serangan fisik dari oknum polisi. Polisi yang jumlahnya mencapai ratusan tak dapat berkutik.
Melihat warga yang emosi, secara perlahan mereka meninggalkan lokasi. Dua unit truk polisi yang sebelumnya bersiaga di jalan tersebut, juga meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, sempat terjadi adu mulut antara warga dengan polisi, lantaran tak ingin ada bentrok, aparat memilih untuk menuruti permintaan warga.
"Ayo pergi-pergi dari sini. Saya akan tetap berjaga, saya akan melawan sampai mati di sini," ujar Damar, salah satu warga yang ikut aksi, kepada petugas polisi yang berjaga, Rabu (18/6/2014).
Tak lama kemudian, jumlah warga semakin banyak. Sebagian besar dari mereka mengenakan kaos hitam bertuliskan Front Pekerja Lokalisasi (FPL). Mereka juga mengenakan ikat kepala hitam bertuliskan Barisan Bintang Merah.
Para warga kemudian membentuk barikade dengan berbaris memenuhi jalan yang tepat berada di depan kantor Kelurahan Putat Jaya. Sekitar 15 menit kemudian, aparat kepolisian pergi meninggalkan lokasi.
Sementara itu, akibat kejadian ini, situasi lalu lintas di jalan yang menghubungkan Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan Pangeran Diponegoro tersendat.
Pengusiran aparat ini setelah ada beberapa warga Dolly yang mendapat serangan fisik dari oknum polisi. Polisi yang jumlahnya mencapai ratusan tak dapat berkutik.
Melihat warga yang emosi, secara perlahan mereka meninggalkan lokasi. Dua unit truk polisi yang sebelumnya bersiaga di jalan tersebut, juga meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, sempat terjadi adu mulut antara warga dengan polisi, lantaran tak ingin ada bentrok, aparat memilih untuk menuruti permintaan warga.
"Ayo pergi-pergi dari sini. Saya akan tetap berjaga, saya akan melawan sampai mati di sini," ujar Damar, salah satu warga yang ikut aksi, kepada petugas polisi yang berjaga, Rabu (18/6/2014).
Tak lama kemudian, jumlah warga semakin banyak. Sebagian besar dari mereka mengenakan kaos hitam bertuliskan Front Pekerja Lokalisasi (FPL). Mereka juga mengenakan ikat kepala hitam bertuliskan Barisan Bintang Merah.
Para warga kemudian membentuk barikade dengan berbaris memenuhi jalan yang tepat berada di depan kantor Kelurahan Putat Jaya. Sekitar 15 menit kemudian, aparat kepolisian pergi meninggalkan lokasi.
Sementara itu, akibat kejadian ini, situasi lalu lintas di jalan yang menghubungkan Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan Pangeran Diponegoro tersendat.
(san)