Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara Itu Kini Jadi Sentra Kuliner, Yuk Intip Sajiannya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Bekas lokalisasi Dolly kini menjadi sentra kuliner yang memanjakan lidah. Setelah sebelumnya mendirikan berbagai UMKM yang difasilitasi gedung dan berbagai pelatihan, Sentra Wisata Kuliner (SWK) Studio yang terletak di Jalan Jarak 20, Kelurahan Putat, Kecamatan Sawahan Surabaya sudah resmi dibuka.
(Baca juga: Kendarai Mobil Mewah, Pasangan Suami Istri Terjun ke Jurang Sedalam 50 Meter )
Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini menuturkan, pembangunan SWK Studio itu merupakan salah satu upaya dalam rangka membantu warga Surabaya , khususnya yang ada di kawasan eks lokalisasi. Harapannya tentu warga bisa mengakses ekonomi atau mencari nafkah dan berusaha di SKW ini.
"Kita akan terus lanjutkan pembangunan ini, nanti kita akan cek di mana saja yang bisa dikembangkan di kawasan ini, sehingga warga di eks lokalisasi Dolly ini bisa berusaha dengan maksimal," kata Risma, Selasa (8/12/2020).
Ia melanjutkan, warga di eks lokalisasi Dolly ini memiliki kecerdasan khusus dan luar biasa. Kecerdasan itu tidak melulu karena pintar Matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, tapi kecerdasan itu dalam bentuk kepekaan dan kreativitasnya menangkap sesuatu.
(Baca juga: Miris, Gadis-gadis Seksi yang Masih Belia Dijual Jadi Pemuas Napsu Lelaki Hidung Belang )
Dicontohkannya, ketika warga dilatih sekali saja dalam membuat batik dan membuat sepatu, mereka langsung bisa dan kreativitasnya langsung berkembang. "Masakan di sentra kuliner Dolly enak-enak, seperti Rawon Dolly milik Jarwo ini, enak sekali. Itulah kenapa UMKM di sini cepat berkembang," katanya.
Ia pun melihat skill dan kecerdasan mereka harus bisa dieksplore lebih jauh. Makanya, dia pun mengajak kepada jajarannya dan juga warga di eks lokalisasi Dolly itu untuk bergerak dan berusaha.
Nama SWK Studio sendiri diambil karena dulu ini bekas wisma studio. Nantinya setelah pandemi COVID-19 ini berakhir, ia berharap SWK ini bisa buka 24 jam nonstop, karena memang traffic lalu lintas di jalan itu sangat tinggi. "Kemarin itu pukul 19.00 WIB sudah habis dagangan mereka, mungkin hari ini mereka menyiapkan dagangannya lebih banyak," jelasnya.
(Baca juga: Namanya Dicatut Dalam Telur Politik, Sri Sultan HB X Tegas Tak Dukung Paslon di Pilkada )
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya , Widodo Suryanto mengatakan, di SWK Studio itu menampung 23 pedagang yang mana semuanya itu merupakan warga sekitar. Bahkan, para pedagang itu merupakan ibu-ibu janda yang diakomodasi berjualan di tempat tersebut. "Sebetulnya ini juga pedagang lama yang sudah punya pelanggan masing-masing, sehingga kami yakin pelanggannya akan cari ke sini," kata Widodo.
Sampai saat ini sudah ada 49 SWK yang tersebar di berbagai lokasi di Surabaya . “kalau di Dolly ini uniknya di sini kita memberdayakan warga eks lokalisasi Dolly ,” ucapnya.
(Baca juga: Kendarai Mobil Mewah, Pasangan Suami Istri Terjun ke Jurang Sedalam 50 Meter )
Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini menuturkan, pembangunan SWK Studio itu merupakan salah satu upaya dalam rangka membantu warga Surabaya , khususnya yang ada di kawasan eks lokalisasi. Harapannya tentu warga bisa mengakses ekonomi atau mencari nafkah dan berusaha di SKW ini.
"Kita akan terus lanjutkan pembangunan ini, nanti kita akan cek di mana saja yang bisa dikembangkan di kawasan ini, sehingga warga di eks lokalisasi Dolly ini bisa berusaha dengan maksimal," kata Risma, Selasa (8/12/2020).
Ia melanjutkan, warga di eks lokalisasi Dolly ini memiliki kecerdasan khusus dan luar biasa. Kecerdasan itu tidak melulu karena pintar Matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, tapi kecerdasan itu dalam bentuk kepekaan dan kreativitasnya menangkap sesuatu.
(Baca juga: Miris, Gadis-gadis Seksi yang Masih Belia Dijual Jadi Pemuas Napsu Lelaki Hidung Belang )
Dicontohkannya, ketika warga dilatih sekali saja dalam membuat batik dan membuat sepatu, mereka langsung bisa dan kreativitasnya langsung berkembang. "Masakan di sentra kuliner Dolly enak-enak, seperti Rawon Dolly milik Jarwo ini, enak sekali. Itulah kenapa UMKM di sini cepat berkembang," katanya.
Ia pun melihat skill dan kecerdasan mereka harus bisa dieksplore lebih jauh. Makanya, dia pun mengajak kepada jajarannya dan juga warga di eks lokalisasi Dolly itu untuk bergerak dan berusaha.
Nama SWK Studio sendiri diambil karena dulu ini bekas wisma studio. Nantinya setelah pandemi COVID-19 ini berakhir, ia berharap SWK ini bisa buka 24 jam nonstop, karena memang traffic lalu lintas di jalan itu sangat tinggi. "Kemarin itu pukul 19.00 WIB sudah habis dagangan mereka, mungkin hari ini mereka menyiapkan dagangannya lebih banyak," jelasnya.
(Baca juga: Namanya Dicatut Dalam Telur Politik, Sri Sultan HB X Tegas Tak Dukung Paslon di Pilkada )
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya , Widodo Suryanto mengatakan, di SWK Studio itu menampung 23 pedagang yang mana semuanya itu merupakan warga sekitar. Bahkan, para pedagang itu merupakan ibu-ibu janda yang diakomodasi berjualan di tempat tersebut. "Sebetulnya ini juga pedagang lama yang sudah punya pelanggan masing-masing, sehingga kami yakin pelanggannya akan cari ke sini," kata Widodo.
Sampai saat ini sudah ada 49 SWK yang tersebar di berbagai lokasi di Surabaya . “kalau di Dolly ini uniknya di sini kita memberdayakan warga eks lokalisasi Dolly ,” ucapnya.
(eyt)