Anggaran untuk difabel minim
A
A
A
Sindonews.com - Anggaran untuk kaum difabel di Kota Solo saat ini tergolong minim. Anggaran untuk kaum difabel tersebut belum mencukupi untuk dibantukan kepada kaum difabel akibat banyaknya kaum tersebut.
Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Solo, Samuel Rory, menyebutkan saat ini anggaran untuk bantuan kaum difabel hanyalah sekitar Rp51 juta setiap tahunnya. Dengan jumlah tersebut, pelatihan ataupun penyelenggaraan event bagi kaum difabel
sulit dilakukan.
Pria yang akrab disapa Samy tersebut mengatakan jumlah penyandang disabilitas di Kota Solo tidak sebanding dengan anggaran yang ada. Menurutnya jumlah kaum difabel yang ada di Kota Solo sekitar 9.000 orang. Jumlah tersebut masih ditambah dengan kaum difabel pendatang yang sekarang menetap di Kota Solo sekitar 4.000 orang.
Dengan kondisi tersebut pemerintah saat ini kesulitan memberikan bantuan dan kesulitan melakukan pendampingan. Saat ini pemerintah hanya bisa memaksimalkan anggaran yang ada.
Padahal saat ini para kaum difabel tersebt masih sangat membutuhkan pendampingan dari pemerintah. Selain itu stigma masyarakat yang buruk mengenai penyandang disabilitas membuat kaum tersebut sulit untuk berkembang. Sehingga kaum tersebut banyak yang bekerja serabutan dan bekerja tanpa kahlian khusus.
"Harusnya ini ditambah untuk pelatihan dan pembekalan bagi kaum tersebut agar itu semua bisa sama seperti manusia normal pada umumnya," ucapnya.
Ia berharap ke depannya anggaran tersebut bisa ditambah untuk pemberdayaan kaum tersebut. Pihaknya juga meminta sinergitas kepada masing-masing SKPD agar ikut membantu memberdayakan kaum tersebut demi kebaikan semua.
"Dengan sinergitas tersebut semua bisa memberdayakan kaum tersebut agar lebih terangkat dari sebelumnya," ucapnya. Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eny Tyasni Suzana,
menyebutkan untuk saat ini anggaran digelontorkan untuk wanita rawan sosial sedikit berbeda dan lebih banyak. "Rawan sosial ekonomi Rp279,8 juta. Sedangkan untuk anak jalanan sekitar Rp230 juta," tegasnya.
Sekretaris Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Solo, Samuel Rory, menyebutkan saat ini anggaran untuk bantuan kaum difabel hanyalah sekitar Rp51 juta setiap tahunnya. Dengan jumlah tersebut, pelatihan ataupun penyelenggaraan event bagi kaum difabel
sulit dilakukan.
Pria yang akrab disapa Samy tersebut mengatakan jumlah penyandang disabilitas di Kota Solo tidak sebanding dengan anggaran yang ada. Menurutnya jumlah kaum difabel yang ada di Kota Solo sekitar 9.000 orang. Jumlah tersebut masih ditambah dengan kaum difabel pendatang yang sekarang menetap di Kota Solo sekitar 4.000 orang.
Dengan kondisi tersebut pemerintah saat ini kesulitan memberikan bantuan dan kesulitan melakukan pendampingan. Saat ini pemerintah hanya bisa memaksimalkan anggaran yang ada.
Padahal saat ini para kaum difabel tersebt masih sangat membutuhkan pendampingan dari pemerintah. Selain itu stigma masyarakat yang buruk mengenai penyandang disabilitas membuat kaum tersebut sulit untuk berkembang. Sehingga kaum tersebut banyak yang bekerja serabutan dan bekerja tanpa kahlian khusus.
"Harusnya ini ditambah untuk pelatihan dan pembekalan bagi kaum tersebut agar itu semua bisa sama seperti manusia normal pada umumnya," ucapnya.
Ia berharap ke depannya anggaran tersebut bisa ditambah untuk pemberdayaan kaum tersebut. Pihaknya juga meminta sinergitas kepada masing-masing SKPD agar ikut membantu memberdayakan kaum tersebut demi kebaikan semua.
"Dengan sinergitas tersebut semua bisa memberdayakan kaum tersebut agar lebih terangkat dari sebelumnya," ucapnya. Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eny Tyasni Suzana,
menyebutkan untuk saat ini anggaran digelontorkan untuk wanita rawan sosial sedikit berbeda dan lebih banyak. "Rawan sosial ekonomi Rp279,8 juta. Sedangkan untuk anak jalanan sekitar Rp230 juta," tegasnya.
(lal)