Waspadai Ancaman Resesi, Pemkot Solo Prioritaskan UMKM
loading...
A
A
A
SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempersiapkan diri menyusul ancaman resesi di Indonesia akibat pandemi COVID-19. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu satu prioritas agar bisa bertahan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengakui resesi secara nasional juga akan berdampak di Kota Solo. Berbagai persiapan telah dilakukan, diantaranya dengan memperkuat ketahanan pangan di masyarakat. Di antaranya memaksimalkan lahan tidur agar bisa digunakan. Sedangkan sektor ekonomi yang menjadi salah satu titik perhatian adalah UMKM. “Pasar tradisional dan ekonomi kecil agar mereka bisa tetap bergerak,” kata Rudy, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Ada pergerakan Massa Hitam ke Solo, Polresta Gelar Razia Besar-Besaran )
Menurut RUdy, para pelaku UMKM rata-rata tidak memiliki tabungan. Sehingga ketika terdampak, mereka bisa langsung kolaps. Selama pandemi COVID-19, mereka tidak dilarang melakukan aktivitas ekonomi. Namun mereka harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak tertular COVID-19. Memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun tak boleh ditinggalkan. (Baca juga: Sri Mulyani: Saya Siap Hadapi Resesi Indonesia )
Dalam penanganan COVID-19, Pemkot Solo masih memberikan bantuan bagi masyarakat yang melakukan karantina mandiri saja. “Kalau lainnya khan sekarang sudah bisa bekerja kembali,” kata dia.
Event hajatan diperkenankan pembatasan, yakni 50% dari kapasitas. Salah satunya agar bisa menggerakkan perekonomian namun dengan tetap penerapan protokol kesehatan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengakui resesi secara nasional juga akan berdampak di Kota Solo. Berbagai persiapan telah dilakukan, diantaranya dengan memperkuat ketahanan pangan di masyarakat. Di antaranya memaksimalkan lahan tidur agar bisa digunakan. Sedangkan sektor ekonomi yang menjadi salah satu titik perhatian adalah UMKM. “Pasar tradisional dan ekonomi kecil agar mereka bisa tetap bergerak,” kata Rudy, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Ada pergerakan Massa Hitam ke Solo, Polresta Gelar Razia Besar-Besaran )
Menurut RUdy, para pelaku UMKM rata-rata tidak memiliki tabungan. Sehingga ketika terdampak, mereka bisa langsung kolaps. Selama pandemi COVID-19, mereka tidak dilarang melakukan aktivitas ekonomi. Namun mereka harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tidak tertular COVID-19. Memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun tak boleh ditinggalkan. (Baca juga: Sri Mulyani: Saya Siap Hadapi Resesi Indonesia )
Dalam penanganan COVID-19, Pemkot Solo masih memberikan bantuan bagi masyarakat yang melakukan karantina mandiri saja. “Kalau lainnya khan sekarang sudah bisa bekerja kembali,” kata dia.
Event hajatan diperkenankan pembatasan, yakni 50% dari kapasitas. Salah satunya agar bisa menggerakkan perekonomian namun dengan tetap penerapan protokol kesehatan.
(nth)