RSUD TTU minta Theodorus Tahoni segera meminta maaf
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Theodorus Tahoni diharapkan segera meminta maaf atas sikap kasarnya yang dilakukan kepada seorang dokter Internship RSUD TTU, Jumat (26/7) lalu.
Menurut Kepala Tata Usaha RSUD TTU, Robert Tjeunfin, jika hal itu tidak dilakukan, bakal menimbulkan trauma dokter PTT yang melayani warga TTU. Hal itu bisa membuat mereka enggan tinggal lebih lama dari jadwal yang sudah direncanakan sebelumnya.
Permintaan maaf itu sendiri terkait sikap kasar Theo Tahoni yang meminta formalin kepada dr Fauji Saut Sahata Nadea di RSUD TTU. Kebetulan saat itu, dr Fauji sedang menangani seorang pasien yang sedang mengalami sesak nafas. Namun Theo merasa diabaikan sehingga menyulut emosinya.
"Saya anggap anggota dewan seperti itu tidak beretika dan tidak bermoral, kita harus saling menghargai profesi masing-masing, kalau datang disini ikuti aturan yang ada bukan main paksa minta diprioritaskan," kesal Robert Tjeunfin, di Kefamenanu, Minggu (28/07/2013).
Robert meminta kepada Tahoni untuk segera datang dan meminta maaf dalam waktu dua kali 24 jam. Ia khawatir sikap arogan Tahoni membuat dokter-dokter di RS tersebut menjadi trauma dan hengkang dari daerah ini padahal tenaga mereka sangat dibutuhkan.
"Kita akan laporkan hal ini ke dewan kehormatan DPRD, kita juga akan laporkan kejadian yang menimpa dokter kepada pimpinan wilayah setempat," ancam Robert.
Menurut Kepala Tata Usaha RSUD TTU, Robert Tjeunfin, jika hal itu tidak dilakukan, bakal menimbulkan trauma dokter PTT yang melayani warga TTU. Hal itu bisa membuat mereka enggan tinggal lebih lama dari jadwal yang sudah direncanakan sebelumnya.
Permintaan maaf itu sendiri terkait sikap kasar Theo Tahoni yang meminta formalin kepada dr Fauji Saut Sahata Nadea di RSUD TTU. Kebetulan saat itu, dr Fauji sedang menangani seorang pasien yang sedang mengalami sesak nafas. Namun Theo merasa diabaikan sehingga menyulut emosinya.
"Saya anggap anggota dewan seperti itu tidak beretika dan tidak bermoral, kita harus saling menghargai profesi masing-masing, kalau datang disini ikuti aturan yang ada bukan main paksa minta diprioritaskan," kesal Robert Tjeunfin, di Kefamenanu, Minggu (28/07/2013).
Robert meminta kepada Tahoni untuk segera datang dan meminta maaf dalam waktu dua kali 24 jam. Ia khawatir sikap arogan Tahoni membuat dokter-dokter di RS tersebut menjadi trauma dan hengkang dari daerah ini padahal tenaga mereka sangat dibutuhkan.
"Kita akan laporkan hal ini ke dewan kehormatan DPRD, kita juga akan laporkan kejadian yang menimpa dokter kepada pimpinan wilayah setempat," ancam Robert.
(rsa)