Timsus Polda Sumsel buru kakak Heri

Rabu, 03 Juli 2013 - 16:25 WIB
Timsus Polda Sumsel...
Timsus Polda Sumsel buru kakak Heri
A A A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Mura, AKBP Chaidir mengatakan, Kapolda Sumsel akan menyambangi rumah duka dan memberikan pernyataan bela sungkawa kepada pihak keluarga. Dan menindaklanjuti kasus tersebut dengan mengejar pelaku SY yang melarikan diri.

Selain itu, untuk mendukung perkuatan aparat kepolisian di lokasi kejadian seperti di Desa Karang Anyar dan Desa Rawas Ulu mendapat bantuan dari Polda Jambi. Sedangkan di Desa Karang Dapo mendapat bantuan dari Brimob Kota Lubuklinggau. Sementara untuk Polres Mura diback up langsung dari Polda Sumsel dan anggota TNI Rejang Lebong, dan Kodim 0406 Mura.

"Situasi sekarang sudah kondusif dan aparat TNI melakukan pendekaran dengan masyarakat. Tindakan tegas dan terukur yang diambil berdasarkan situasi kriminalitas yang meningkat maka dilakukan penegakan hukum," tegas Chaidir, Rabu (3/7/2013).

Mengenai adanya salah sasaran dalam aksi penangkapan, Mantan Kapolres Kota Lubuklinggau menjelaskan, pihaknya telah melakukan rapat internal dengan Kapolda Sumsel, pejabat utama Polda dan Danrem 044 Gapo. Berdasarkan data pelaku ini merupakan kakak beradik. Hasil dari laporan polisi (LP) dan penyelidikan yang menjadi korban aksi keduanya para korban tersebut mengenali para perlaku dan korban melampirkan foto para pelaku.

Dari LP yang terjadi dibeberapa polsek dan polres terdapat 52 kasus curas dan disinyalir dilakoni dua kelompok curas. Salah satunya kelompok kakak beradik ini. Sehingga, Polda Sumsel tetap mengejar tersangka SY yang melarikan diri.

Selain itu, untuk kerugian yang terjadi pihaknya belum bisa perhitungan. Namun yang rusak dibakar massa yakni, bangunan Polsek Rupit sementara yakni eks Kantor Pajak, dan di Polsek Rawas Ulu yang rusak yakni 1 mess dan 1 rumah dinas kapolsek. Bahkan dua unit sepeda motor patroli.

Chaidir menambahkan, masyarakat mestinya sadar terhadap hukum jangan melindungi pelaku-pelaku kejahatan. Apalagi terhadap pelaku Heri dan Syaiful berdasarkan catatan pihaknya, orang tua kedua pelaku dan iparnya juga pernah terlibat kasus kejahatan.

Apalagi tindakan anarkis yang dilakukan massa melakukan pembakaran. Atas pembakaran tersebut, polisi tetap melakukan pengusutan. Bahkan pihak polisi sudah mengantongi nama-nama yang diduga pelaku pembakaran.

"Untuk saat ini, kita lakukan pendekatan persuasif sedangkan untuk penegakan hukum nanti akan kita lanjutkan," ungkapnya.

Dia menambahkan, masyarakat harusnya sadar jangan terprovokasi dengan tindakan anarkis. Sehingga, harus diberikan pengertian yang objektif karena semuanya untuk pembangunan kedepan Kabupaten DOB Muratara.

"Jika masyarakat masih melindungi pelaku kejahatan. Maka tidak akan tercipta situasi dan kondisi yang kondusif," pungkasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0847 seconds (0.1#10.140)