Polda Sumsel akan evaluasi prosedur penangkapan Heri
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel), Inspektur Jenderal (Irjen) Pol, Saud Usman Nasution menyatakan akan evaluasi prosedur penangkapan terhadap tersangka Erlika (19) alias Heri yang menjadi korban penembakan aparat keamanan karena dugaan aksi kejahatan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
Menurutnya, pihaknya segera melakukan pemeriksaan dan evaluasi secara transparan terhadap tindakan aparat keamanan hingga akhirnya memicu kemarahan warga Desa Karang Anyar, Musi Rawas, Sumatera Selatan..
"Kita periksa dan evaluasi prosedur yang ada," ujar Saud, singkat usai melakukan bedah autopsi tersangka Heri di Kamar Jenazah RSUD dr Sobirin, Rabu (3/7/2013).
Diberitakan sebelumnya, aksi pembakaran Kantor Polsek Rupit kembali terulang. Dua Kantor Mapolsek Rupit , dan Kantor Mapolsek Rawas Ulu di Daerah Otonomi Baru (DOB) Musi Rawas Utara (Muratara) dibakar ratusan warga, Selasa (2/7/2013).
Diketahui, kantor tersebut merupakan pinjaman eks kantor pajak Kementerian Keuangan. Pembakaran tersebut dilakukan warga Desa Karang Anyar, Muratara, Sumatera Selatan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, pembakaran kantor Mapolsek dilatarbelakangi penembakan terhadap pelaku kejahatan di Jalinsum, bernama Erlika (19) alias Heri, sore tadi sekira pukul 17.00 WIB, hingga tewas.
Merasa tak terima dengan perlakuan polisi, warga Desa Karang Anyar kemudian melakukan penyerangan terhadap kantor Mapolsek Rupit.
Usai membakar Mapolsek Rupit, ratusan massa bergerak ke Polsek Rawas Ulu yang hanya berjarak sekitar setengah jam. Di sini massa juga membakar Mapolsek Rawas Ulu hingga hangus terbakar. Selanjutnya massa kembali ke Desa Karang Anyar dan melakukan pemblokiran akses Jalinsum.
Menurutnya, pihaknya segera melakukan pemeriksaan dan evaluasi secara transparan terhadap tindakan aparat keamanan hingga akhirnya memicu kemarahan warga Desa Karang Anyar, Musi Rawas, Sumatera Selatan..
"Kita periksa dan evaluasi prosedur yang ada," ujar Saud, singkat usai melakukan bedah autopsi tersangka Heri di Kamar Jenazah RSUD dr Sobirin, Rabu (3/7/2013).
Diberitakan sebelumnya, aksi pembakaran Kantor Polsek Rupit kembali terulang. Dua Kantor Mapolsek Rupit , dan Kantor Mapolsek Rawas Ulu di Daerah Otonomi Baru (DOB) Musi Rawas Utara (Muratara) dibakar ratusan warga, Selasa (2/7/2013).
Diketahui, kantor tersebut merupakan pinjaman eks kantor pajak Kementerian Keuangan. Pembakaran tersebut dilakukan warga Desa Karang Anyar, Muratara, Sumatera Selatan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, pembakaran kantor Mapolsek dilatarbelakangi penembakan terhadap pelaku kejahatan di Jalinsum, bernama Erlika (19) alias Heri, sore tadi sekira pukul 17.00 WIB, hingga tewas.
Merasa tak terima dengan perlakuan polisi, warga Desa Karang Anyar kemudian melakukan penyerangan terhadap kantor Mapolsek Rupit.
Usai membakar Mapolsek Rupit, ratusan massa bergerak ke Polsek Rawas Ulu yang hanya berjarak sekitar setengah jam. Di sini massa juga membakar Mapolsek Rawas Ulu hingga hangus terbakar. Selanjutnya massa kembali ke Desa Karang Anyar dan melakukan pemblokiran akses Jalinsum.
(rsa)