3 Pasar Tradisional di Sleman Direvitalisasi Jadi Pasar Modern
A
A
A
SLEMAN - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, sedang melakukan berbagai langkah untuk mengubah pengelolaan manajeman pasar tradisional menjadi pasar modern. Di antaranya merevitalisasi atau menata kembali sejumlah pasar tradisional agar menarik minat masyarakat untuk berbelanja.
“Pada 2020, ada tiga pasar yang akan direvitalisasi, yaitu pasar Ngino di Margoagung, Seyegan; pasar Jangkang di Widodomartani, Ngemplak; dan pasar Sambilegi di Maguwoharjo, Depok. Anggaran yang disiapkan Rp6,1 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkap Mae Rusmi Suryaningsih saat peresmian pusat kulakan handphone di pasar Prambanan, Jumat (6/12/2019).
Mae sapaan Mae Rusmi Suryaningsih menjelaskan, revitasliasi tiga pasar tersebut diperlukan sebab kondisinya sudah tidak memadai, baik fasilitas maupun tempat usahanya. Seperti pasar Ngino perlu direnovasi karena cukup ramai dan sudah tidak mampu menampung pedagang sehingga meluber sampai ke jalan.
“Untuk pasar Sambilegi dan Jangkang, terutama pada bagian belakang kurang layak, sehingga perlu perbaikan,” paparnya.
Menurut Mae meskipun nantinya manajeman pasar dikelola secara modern, namun untuk ciri dan suasana pasar tradisional tetap dipertahankan. Termasuk dalam jual belinya tetap dikemas dalam sistem tradisional, seperti adanya tawar menawar antara pembeli dan penjual untuk produk tertentu.
“Pada 2020, ada tiga pasar yang akan direvitalisasi, yaitu pasar Ngino di Margoagung, Seyegan; pasar Jangkang di Widodomartani, Ngemplak; dan pasar Sambilegi di Maguwoharjo, Depok. Anggaran yang disiapkan Rp6,1 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” ungkap Mae Rusmi Suryaningsih saat peresmian pusat kulakan handphone di pasar Prambanan, Jumat (6/12/2019).
Mae sapaan Mae Rusmi Suryaningsih menjelaskan, revitasliasi tiga pasar tersebut diperlukan sebab kondisinya sudah tidak memadai, baik fasilitas maupun tempat usahanya. Seperti pasar Ngino perlu direnovasi karena cukup ramai dan sudah tidak mampu menampung pedagang sehingga meluber sampai ke jalan.
“Untuk pasar Sambilegi dan Jangkang, terutama pada bagian belakang kurang layak, sehingga perlu perbaikan,” paparnya.
Menurut Mae meskipun nantinya manajeman pasar dikelola secara modern, namun untuk ciri dan suasana pasar tradisional tetap dipertahankan. Termasuk dalam jual belinya tetap dikemas dalam sistem tradisional, seperti adanya tawar menawar antara pembeli dan penjual untuk produk tertentu.
(wib)