Pilkada Gubernur Bengkulu 2020, Deteksi 2 Nama dengan Elektabilitas Tinggi
A
A
A
BENGKULU - Meskipun jadwal resmi pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), atmosfer pilkada di beberapa daerah sudah terasa. Salah satunya Provinsi Bengkulu yang juga akan menggelar pemilihan Gubernur tahun 2020 mendatang.
Untuk melihat gambaran perilaku politik dan opini masyarakat Bengkulu, Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) menggelar survei pada 20-27 Juli 2019. Dari sekian banyak aspek yang ditanyakan ke responden tingkat keterpilihan atau elektabilitas dan popularitas yang paling dinantikan banyak pihak, terkhusus para kandidat.
Peneliti LSPI Chaerul Sholeh menyebutkan, penjaringan nama-nama kandidat dari penyataan langsung para bakal calon, atribut promosi luar ruangan, serta perbincangan publik. Total terdapat 33 nama yang ditanyakan ke responden berkaitan dengan elektabiltas, popularitas, dan likebilitas.
"Gambaran umumnya, terdapat dua nama kuat yang muncul berdasarkan top mind hasil survei. Pertama Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu petahana dengan tingkat elektabilitas 16.3 persen. Kedua Agusrin Najamuddin dengan tingkat popularitas 12.1 persen. Elektabilitas nama-nama lain berkisar antara satu sampai empat persen,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Jum’at (2/8/2019) .
Sedangkan untuk popularitas, Agusrin Najamuddin paling tinggi nilainya yakni sebesar 81 persen. Lalu Rohidin Mersyah dengan 72.20 persen, diikuti Ridwan Mukti 67.90 persen, Ahmad Kanedi 67.50 persen, Helmi Hasan 66.80 persen.
“Dari elektabilitas dan popularitas hasil survei menunjukan terdapat dua kandidat kuat yang sudah memiliki modal awal di masyarakat Bengkulu Rohidin Mersyah dan Agusrin Najamuddin,” ujar Chaerul.
Dia menambahkan, semua kandidat cukup punya peluang untuk maju. Arena masih lebar dan terbuka mengingat belum ada tingkat elektabilitas dan popularitas mencapai 50 persen.
Namun dilihat dari presentase sebagai petahana elektabilitas Rohidin Mersyah masih jauh, bahkan popularitas lebih kecil dibanding Agusrin. Kemungkinan dua nama ini yang akan bersaing ketat kedepan. Itu jika Agusrin mau maju kembali dalam kontestasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, survei LSPI yang diselenggarakan pada 20-27 Juli 2019 ini melibatkan sebanyak 800 responden. Populasi survei yang digunakan adalah seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Survei menggunakan metode multistage random sampling di 7 kabupaten dan 1 kota dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk melihat gambaran perilaku politik dan opini masyarakat Bengkulu, Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) menggelar survei pada 20-27 Juli 2019. Dari sekian banyak aspek yang ditanyakan ke responden tingkat keterpilihan atau elektabilitas dan popularitas yang paling dinantikan banyak pihak, terkhusus para kandidat.
Peneliti LSPI Chaerul Sholeh menyebutkan, penjaringan nama-nama kandidat dari penyataan langsung para bakal calon, atribut promosi luar ruangan, serta perbincangan publik. Total terdapat 33 nama yang ditanyakan ke responden berkaitan dengan elektabiltas, popularitas, dan likebilitas.
"Gambaran umumnya, terdapat dua nama kuat yang muncul berdasarkan top mind hasil survei. Pertama Rohidin Mersyah, Gubernur Bengkulu petahana dengan tingkat elektabilitas 16.3 persen. Kedua Agusrin Najamuddin dengan tingkat popularitas 12.1 persen. Elektabilitas nama-nama lain berkisar antara satu sampai empat persen,” katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Jum’at (2/8/2019) .
Sedangkan untuk popularitas, Agusrin Najamuddin paling tinggi nilainya yakni sebesar 81 persen. Lalu Rohidin Mersyah dengan 72.20 persen, diikuti Ridwan Mukti 67.90 persen, Ahmad Kanedi 67.50 persen, Helmi Hasan 66.80 persen.
“Dari elektabilitas dan popularitas hasil survei menunjukan terdapat dua kandidat kuat yang sudah memiliki modal awal di masyarakat Bengkulu Rohidin Mersyah dan Agusrin Najamuddin,” ujar Chaerul.
Dia menambahkan, semua kandidat cukup punya peluang untuk maju. Arena masih lebar dan terbuka mengingat belum ada tingkat elektabilitas dan popularitas mencapai 50 persen.
Namun dilihat dari presentase sebagai petahana elektabilitas Rohidin Mersyah masih jauh, bahkan popularitas lebih kecil dibanding Agusrin. Kemungkinan dua nama ini yang akan bersaing ketat kedepan. Itu jika Agusrin mau maju kembali dalam kontestasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, survei LSPI yang diselenggarakan pada 20-27 Juli 2019 ini melibatkan sebanyak 800 responden. Populasi survei yang digunakan adalah seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Survei menggunakan metode multistage random sampling di 7 kabupaten dan 1 kota dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(sms)