Mandiri Banyuwangi Half Marathon Destinasi Sport Tourism yang Menjanjikan
A
A
A
BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk pertama kalinya menggelar lomba lari bertaraf internasional bertajuk Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019. Dengan berkolaborasi dengan Bank Mandiri, event tersebut merupakan upaya untuk menyuguhkan keindahan dan kearifan budaya lokal serta masyarakat Banyuwangi.
Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 sekaligus langkah awal menjadikan daerah berjuluk Sunrise of Java itu sebagai salah satu destinasi maraton. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga tujuan maraton dunia. Sebelumnya Banyuwangi pernah menggelar lomba lari kategori 5K, 10K serta lari lintas alam (trial run).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melepas 1000 pelari mengatakan, daerahnya terus berupaya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan. Salah satunya, melalui pengemasan ajang wisata berbalut olahraga atau lazim disebut sport tourism.
Berdasarkan pengamatan SINDOnews yang ikut dalam event lari tersebut, masyarakat Banyuwangi sangat antusias menyambut ajang lari half marathon yang menjadi bagian dari rangkaian Majestic Banyuwangi Festival 2019 dan Peringatan HUT Kementerian BUMN ke-21.
Lebih dari 7 ribu orang memadati race village di Taman Blambangan Banyuwangi untuk melihat dan memberikan dukungan kepada para pelari. Tidak hanya di area lomba, dukungan masyarakat juga mengalir di sepanjang rute yang dilalui para pelari.
Di sepanjang rute, pelari disuguhkan pemandangan alam Banyuwangi yang menarik dengan areal persawahan dengan padi yang mulai menguning. Yang tak kalah menarik, Gunung Ijen yang tampak menjulang dan berbalut kabut menjadi back ground areal persawahan sanggup menghipnotis para pelari untuk berselfie.
Berbagai atraksi budaya lokal juga disuguhkan oleh masyarakat setempat seperti tarian budaya tradisional, atraksi Barongsai dan Kungfu, Sholawatan yang diiringi rebana, musik dangdut, hingga yel-yel semangat dari anak-anak sekolah dasar yang berjajar di sepanjang rute.
Lewat lomba lari ini, kata Azwar, Banyuwangi bisa menaikkan kelasnya sebagai salah satu kota yang bisa menggelar event maraton kelas dunia. “Sehingga pariwisata di kota ini bisa semakin meningkat ke arah yang jauh lebih baik yang tentunya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Apalagi, Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 juga masuk dalam kalender tahunan Banyuwangi Festival. “Banyuwangi mendesain konsep sport tourism bukan tanpa dasar. Selama ini sport tourism terbukti efektif meningkatkan kunjungan wisatawan,” sebut Azwar.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, keterlibatan Mandiri terhadap kegiatan seperti ini sangat positif. Menurutnya langkah tersebut merupakan salah satu wujud nyata BUMN dalam membantu program pemerintah untuk mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru di Indonesia.
“Banyuwangi merupakan kota yang indah dengan berbagai kekayaan alam dan budayanya sehingga kami merasa perlu untuk ikut serta mengembangkan pariwisata di kota ini melalui olahraga lari yang sedang menjadi tren di dunia. Mudah-mudahan event yang didukung oleh perusahaan milik Negara ini dapat semakin mengenalkan Banyuwangi ke tingkat internasional,” ujar Kartika.
Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 sekaligus langkah awal menjadikan daerah berjuluk Sunrise of Java itu sebagai salah satu destinasi maraton. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga tujuan maraton dunia. Sebelumnya Banyuwangi pernah menggelar lomba lari kategori 5K, 10K serta lari lintas alam (trial run).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melepas 1000 pelari mengatakan, daerahnya terus berupaya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan. Salah satunya, melalui pengemasan ajang wisata berbalut olahraga atau lazim disebut sport tourism.
Berdasarkan pengamatan SINDOnews yang ikut dalam event lari tersebut, masyarakat Banyuwangi sangat antusias menyambut ajang lari half marathon yang menjadi bagian dari rangkaian Majestic Banyuwangi Festival 2019 dan Peringatan HUT Kementerian BUMN ke-21.
Lebih dari 7 ribu orang memadati race village di Taman Blambangan Banyuwangi untuk melihat dan memberikan dukungan kepada para pelari. Tidak hanya di area lomba, dukungan masyarakat juga mengalir di sepanjang rute yang dilalui para pelari.
Di sepanjang rute, pelari disuguhkan pemandangan alam Banyuwangi yang menarik dengan areal persawahan dengan padi yang mulai menguning. Yang tak kalah menarik, Gunung Ijen yang tampak menjulang dan berbalut kabut menjadi back ground areal persawahan sanggup menghipnotis para pelari untuk berselfie.
Berbagai atraksi budaya lokal juga disuguhkan oleh masyarakat setempat seperti tarian budaya tradisional, atraksi Barongsai dan Kungfu, Sholawatan yang diiringi rebana, musik dangdut, hingga yel-yel semangat dari anak-anak sekolah dasar yang berjajar di sepanjang rute.
Lewat lomba lari ini, kata Azwar, Banyuwangi bisa menaikkan kelasnya sebagai salah satu kota yang bisa menggelar event maraton kelas dunia. “Sehingga pariwisata di kota ini bisa semakin meningkat ke arah yang jauh lebih baik yang tentunya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Apalagi, Mandiri Banyuwangi Half Marathon 2019 juga masuk dalam kalender tahunan Banyuwangi Festival. “Banyuwangi mendesain konsep sport tourism bukan tanpa dasar. Selama ini sport tourism terbukti efektif meningkatkan kunjungan wisatawan,” sebut Azwar.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, keterlibatan Mandiri terhadap kegiatan seperti ini sangat positif. Menurutnya langkah tersebut merupakan salah satu wujud nyata BUMN dalam membantu program pemerintah untuk mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru di Indonesia.
“Banyuwangi merupakan kota yang indah dengan berbagai kekayaan alam dan budayanya sehingga kami merasa perlu untuk ikut serta mengembangkan pariwisata di kota ini melalui olahraga lari yang sedang menjadi tren di dunia. Mudah-mudahan event yang didukung oleh perusahaan milik Negara ini dapat semakin mengenalkan Banyuwangi ke tingkat internasional,” ujar Kartika.
(pur)