Cerita Korban Selamat dari Petaka Tambang Emas Lubang Jarum Jambi
A
A
A
MERANGIN - Keajaiban dirasakan Lili Somantri (42), warga Desa Sungai Putih, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Jambi. Dia adalah salah satu pekerja yang selamat saat petaka melanda lokasi tambang emas ilegal Lubang Jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Senin (2/9/2018) lalu.
Lili Somantri bercerita, saat itu dirinya baru masuk lubang galian yang kedalamannya mencapai sekitar 110 meter bersama empat temannya. Bahkan dirinya sempat ngobrol dan sambil ketawa-bersama. Tiba-tiba terdengar seperti dentuman dan air pun langsung mendorong keempatnya.
"Saya langsung terdorong, saat itu langsung gelap dan saya nggak terpikir apa-apa, bahkan saya nggak tahu bisa selamat. Padahal di dalam lubang itu berliku-liku namun karena keajaiban saya bisa selamat sampai atas," kata Lili saat ditemui di kediamannya, Kamis (6/9/2018).
Lili menceritakan saat itu ada 22 orang tapi tidak semuanya turun. "Ya, tujuh orang itu nggak bisa diselamatkan. Bahkan saat saya terdorong air itu badan dan kepala saya terhantam batu, sampai dijahit 13 jahitan. Saya kapok, nggak mau lagi kerja yang bertaruh nyawa," kata Lili.
Informasi terakhir, tim gabungan yang berupaya melakukan evakuasi terhadap tujuh korban tewas saat ini menghentikan pencarian. Bahkan tim gabungan akan berupaya menutup lubang galian setelah rapat bersama keluarga korban. (Baca Juga: 26 Penambang Terjebak di Lubang Galian, 7 Dipastikan Tewas(amm)
Lili Somantri bercerita, saat itu dirinya baru masuk lubang galian yang kedalamannya mencapai sekitar 110 meter bersama empat temannya. Bahkan dirinya sempat ngobrol dan sambil ketawa-bersama. Tiba-tiba terdengar seperti dentuman dan air pun langsung mendorong keempatnya.
"Saya langsung terdorong, saat itu langsung gelap dan saya nggak terpikir apa-apa, bahkan saya nggak tahu bisa selamat. Padahal di dalam lubang itu berliku-liku namun karena keajaiban saya bisa selamat sampai atas," kata Lili saat ditemui di kediamannya, Kamis (6/9/2018).
Lili menceritakan saat itu ada 22 orang tapi tidak semuanya turun. "Ya, tujuh orang itu nggak bisa diselamatkan. Bahkan saat saya terdorong air itu badan dan kepala saya terhantam batu, sampai dijahit 13 jahitan. Saya kapok, nggak mau lagi kerja yang bertaruh nyawa," kata Lili.
Informasi terakhir, tim gabungan yang berupaya melakukan evakuasi terhadap tujuh korban tewas saat ini menghentikan pencarian. Bahkan tim gabungan akan berupaya menutup lubang galian setelah rapat bersama keluarga korban. (Baca Juga: 26 Penambang Terjebak di Lubang Galian, 7 Dipastikan Tewas(amm)