Istri Terpidana Mati Ingin Jenguk Suami, Tapi Tak Punya Ongkos
A
A
A
PEKANBARU - Acin alias Akiaw (48), istri dari terpida mati Agus Hadi alias Oki asal Selat Panjang, Kabupaten Meranti, Riau berharap bisa bertemu dengan suaminya untuk terakhir kali. Namun sepertinya harapan itu sulit terwujud, mengingkat kondisi kesehatan dan perekomoniannya yang serba kekurangan.
Sampai detik ini, Acin yang kini mengalami sakit struk tidak yakin suaminya adalah gembong narkoba. Ini karena bertahun-tahun keluarga mereka hidup dibawa garis kemiskinan.
"Sampai saat ini saya dan keluarga tidak yakin, dia itu bandar narkoba. Kalau memang dia bandar, mana hasilnya. Suami saya itu dijebak oleh temannya untuk membawa barang. Dia tidak tau itu narkoba," ujar ibu empat anak tersebut.
"Kalau suami saya bandar, hidup saya tentu senang. Ini untuk hidup saja, kami harus hutang sana-sini. Kalau saya jualan gorengan untuk nambah-nambah uang dapur. Gubuk tempat kami tinggal selama ini saja sekarang sudah mau rubuh tidak ada uang untuk perbaiki. Dari manalah kalau disebut suami saya bandar narkoba. Ini tidak adil," tambahnya.
Acin berserta empat buah hatinya hanya bisa pasrah sambil berdoa kalau-kalau ada mukjizat dari Tuhan untuk keselamtan suaminya.
Jika pun kehendak Tuhan berbeda dengan yang diharapkan keluarga, Acin berharap ingin bertemu dengan suami tercintanya untuk yang terakhir kalinya.
Namun melihat kondisinya yang sakit-sakitan dan ditambah kehidupan perekonomiannya yang pas-pasan, Acin wanita si penjual goreng ini, pesimis keinginannya terwujud.
"Kami sudah berupaya mengajukan pengampunan. Kami berharap Grasi yang kedua ini Bapak Presiden Jokowi bisa mengabulkanya. Tolang Pak Presiden cari tahu dengan benar-benar suami saya itu bandar narkoba atau tidak. Jangan sampai Bapak Presiden salah menghukum orang. Tolong berikan suami saya pengampunan," pungkasnya.
Sampai detik ini, Acin yang kini mengalami sakit struk tidak yakin suaminya adalah gembong narkoba. Ini karena bertahun-tahun keluarga mereka hidup dibawa garis kemiskinan.
"Sampai saat ini saya dan keluarga tidak yakin, dia itu bandar narkoba. Kalau memang dia bandar, mana hasilnya. Suami saya itu dijebak oleh temannya untuk membawa barang. Dia tidak tau itu narkoba," ujar ibu empat anak tersebut.
"Kalau suami saya bandar, hidup saya tentu senang. Ini untuk hidup saja, kami harus hutang sana-sini. Kalau saya jualan gorengan untuk nambah-nambah uang dapur. Gubuk tempat kami tinggal selama ini saja sekarang sudah mau rubuh tidak ada uang untuk perbaiki. Dari manalah kalau disebut suami saya bandar narkoba. Ini tidak adil," tambahnya.
Acin berserta empat buah hatinya hanya bisa pasrah sambil berdoa kalau-kalau ada mukjizat dari Tuhan untuk keselamtan suaminya.
Jika pun kehendak Tuhan berbeda dengan yang diharapkan keluarga, Acin berharap ingin bertemu dengan suami tercintanya untuk yang terakhir kalinya.
Namun melihat kondisinya yang sakit-sakitan dan ditambah kehidupan perekonomiannya yang pas-pasan, Acin wanita si penjual goreng ini, pesimis keinginannya terwujud.
"Kami sudah berupaya mengajukan pengampunan. Kami berharap Grasi yang kedua ini Bapak Presiden Jokowi bisa mengabulkanya. Tolang Pak Presiden cari tahu dengan benar-benar suami saya itu bandar narkoba atau tidak. Jangan sampai Bapak Presiden salah menghukum orang. Tolong berikan suami saya pengampunan," pungkasnya.
(nag)