Kecelakaan Maut di Jalinsum, Empat Tewas dan 12 Terluka

Selasa, 19 Januari 2016 - 20:36 WIB
Kecelakaan Maut di Jalinsum, Empat Tewas dan 12 Terluka
Kecelakaan Maut di Jalinsum, Empat Tewas dan 12 Terluka
A A A
RANTAUPRAPAT - Tabrakan maut antara truk nomor polisi BM 9803 MH dengan microbus Bagan Batu Cinta (BBC) BM 7168 PU terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya Jalan Adam Malik Aek Siranda, Kelurahan Siringo-Ringo, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara, Selasa (19/1/2016).

Akibatnya, tiga penumpang microbus BBC tewas di tempat dan satu tewas di RSUD Rantauprapat. Sedangkan belasan penumpang lainnya dilarikan ke RSUD Rantauprapat karena mengalami luka berat dan ringan.

Peristiwa tabrakan itu membuat dinding sebelah kanan microbus BBC yang datang dari arah Medan-Dumai lepas karena benturan kuat diseruduk truk yang datang dari arah berlawanan, Pekanbaru menuju Medan.

Sopir truk tersebut tak dapat mengendalikan setir hingga akhirnya menabrak satu unit mobil Xenia, yang berada di belakang microbus BBC.

Berdasar informasi di lokasi menyebutkan, insiden itu berawal ketika truk datang dari arah Pekanbaru menuju Medan. Truk yang dikemudikan Budiono (39), warga Pekan Sisumut, Labusel, itu menyerempet seorang pengumpul barang bekas yang menaiki sepeda, Kasini (60), warga Jalan Aek Siranda.

Melihat kejadian itu, warga lainnya yang berada di tempat kejadian melakukan pengejaran. Sopir truk diduga ingin melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Tidak jauh dari lokasi terdapat tikungan ke kiri dan jalan menurun.

Akibat gugup setelah menyenggol pengendara sepeda itu, sopir truk tidak bisa mengendalikan setirnya dan menabrak mobil angkutan umum BBC Nopol BM 7168 PU yang datang dari arah berlawanan. Terjadi hantaman keras. Mobil BBC berbelok arah hingga dindingnya mulai dari pintu sopir hingga ujung belakang lepas.

Kemudian truk itu kembali menabrak mobil Xeni. "Tadi memang kata orang sekitar sini, truk itu menyenggol sepeda. Dia mungkin mau melarikan diri, tiba-tiba menabrak bus BBC," kata Yanti (27), seorang warga sekitar turut membantu para korban di lokasi.

Dia mengatakan, setelah tabrakan itu, warga sekitar berhamburan menolong para korban. Bahkan, katanya, ada di antara warga yang tak sanggup melihat kondisi para korban yang tewas karena mengalami luka menganga.

"Tetangga saya malah gemetar melihat korban yang berdarah-darah. Mereka tak sanggup," ungkapnya.

Dia menyatakan, dalam peristiwa itu ada seorang bocah perempuan berusia sekitar dua tahun masih di gendongan ibunya yang tak sadarkan diri. Sedangkan ayah dari bocah itu juga kondisinya tak sadarkan diri hingga sampai di RSUD Rantauprapat.

"Makanya saya ikut sampai ke rumah sakit, karena anak itu tidak mau digendong siapa pun. Saya yang bawa, nampaknya trauma anak itu nggak mau bicara dan air matanya menetes terus," urai Yanti.

Sementara, sejumlah warga sekitar, di antaranya Ali, Rahman, dan Sarifuddin, menjelaskan, seusai kejadian mereka secara bersama-sama menolong sejumlah korban. Sopir truk yang diketahui mengalami patah kaki langsung diangkat dari dalam parit.

Salah seorang penumpang microbus BBC, Untung, warga Aek Loba, Asahan kepada wartawan mengaku mengalami luka-luka.

Menurut Untung, dia berangkat dari Simpang Rambutan, Aek Loba, Asahan tujuan Cikampak Labusel untuk mengunjungi anaknya.

Dia sama sekali tidak mengetahui kronologi tabrakan tersebut. Karena, saat itu secara tiba-tiba kendaraan yang ditumpanginya sudah tabrakan. "Begitu sadar, sudah diopname di RS," ujarnya.

Senada, korban lainnya, Ikbal, 20, warga Jalan Sakabotik, Duri, Riau. Dia juga mengaku tak sadarkan diri sesaat setelah terjadinya kecelakaan maut tersebut.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Teguh Yuswardhie didampingi Kasat Lantas AKP Baginda Sitohang yang datang langsung ke lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan perkara dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Sedangkan para korban sudah dievakuasi ke rumah sakit.

"Kami masih menghimpun data dan keterangan dari para saksi. Tapi dugaan sopir dump truck melaju dengan kecepatan tinggi sehingga tak mampu mengendalikan kendaraan."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5628 seconds (0.1#10.140)