Cinta Ditolak, Foto Mahasiswi Diedit Bugil
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Mahasiswi cantik berinisial E (21) melaporkan kenalannya di Facebook yang mengaku sebagai anak Wakapolda DIY dengan nama Ipda Firmasyah Edi ke Polres Gunungkdiul.
Dalam laporannya, mahasiswi di Yogyakarta ini mengaku fotonya disebarluaskan dan diedit menjadi telanjang. Dia beralasan, penyebaran foto editan tersebut dilakukan setelah kenalannya memintanya menjadi pacar, namun ditolak.
Kanit II SPKT Polres Gunungkidul Ipda Sudjino mengungkapkan, peristiwa ini diawali dengan perkenalan antara korban dengan pelaku yang mengaku bernama Ipda Firmasyah Edi yang berdinas di SPKT Polda Jawa Timur.
Perkenalannya pun berlanjut hingga tukar Pin Blackberry Messenger (BBM) dan dilanjutkan dengan chatting via BBM.
”Nah kenalan yang ngaku anak Wakapolda ini kemudian menyatakan cintanya, namun oleh korban ditolak,” terangnya, kepada wartawan, Kamis (3/12/2015).
Penolakan ini dilakukan korban karena belum pernah bertemu dengan kenalan yang mengaku anak pejabat tersebut. ”Diduga karena sakit hati ditolak cinta, akhirnya foto korban di halaman Facebook diedit menjadi foto telanjang," tandasnya.
Dijelaskannya Sujino, kepastian foto tersebut diperoleh dari keterangan pelapor yang mengaku belum pernah melakukan foto baik selfie maupun difoto orang dekat atau orang lain dalam keadaan telanjang.
”Jadi wajahnya pelapor, namun badannya bukan,” lanjut dia.
Menurut penuturan pelapor, adanya foto bugil ini diketahui pada pagi tadi. Dia mendapatkan laporan dari tetangganya mengenai postingan foto yang memuat gambar dirinya dalam keadaan telanjang.
"Korban sangat kaget dan mengecek postingan tersebut. Korban kemudian mengadu ke orangtuanya dan akhirnya melaporkan ke polisi,” bebernya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP Mustijat Priyambodo mengungkapkan, pihaknaya masih menelusuri kebenaran data dan informasi mengenai anak pejabat Polda DIY tersebut.
”Ini menjadi pembelajaran bersama untuk hati-hati dalam mengunggah sebuah foto ke ranah publik melalui media jejaring sosial,” katanya.
Dia berharap, semua warga waspada dengan perkenalan melalui Facebook dan media lainnya. Jangan sampai mudah percaya dengan kenalan via media sosial dan kemudian mengunggah foto-foto yang rawan diambil untuk disebarkan dan diedit.
Dalam laporannya, mahasiswi di Yogyakarta ini mengaku fotonya disebarluaskan dan diedit menjadi telanjang. Dia beralasan, penyebaran foto editan tersebut dilakukan setelah kenalannya memintanya menjadi pacar, namun ditolak.
Kanit II SPKT Polres Gunungkidul Ipda Sudjino mengungkapkan, peristiwa ini diawali dengan perkenalan antara korban dengan pelaku yang mengaku bernama Ipda Firmasyah Edi yang berdinas di SPKT Polda Jawa Timur.
Perkenalannya pun berlanjut hingga tukar Pin Blackberry Messenger (BBM) dan dilanjutkan dengan chatting via BBM.
”Nah kenalan yang ngaku anak Wakapolda ini kemudian menyatakan cintanya, namun oleh korban ditolak,” terangnya, kepada wartawan, Kamis (3/12/2015).
Penolakan ini dilakukan korban karena belum pernah bertemu dengan kenalan yang mengaku anak pejabat tersebut. ”Diduga karena sakit hati ditolak cinta, akhirnya foto korban di halaman Facebook diedit menjadi foto telanjang," tandasnya.
Dijelaskannya Sujino, kepastian foto tersebut diperoleh dari keterangan pelapor yang mengaku belum pernah melakukan foto baik selfie maupun difoto orang dekat atau orang lain dalam keadaan telanjang.
”Jadi wajahnya pelapor, namun badannya bukan,” lanjut dia.
Menurut penuturan pelapor, adanya foto bugil ini diketahui pada pagi tadi. Dia mendapatkan laporan dari tetangganya mengenai postingan foto yang memuat gambar dirinya dalam keadaan telanjang.
"Korban sangat kaget dan mengecek postingan tersebut. Korban kemudian mengadu ke orangtuanya dan akhirnya melaporkan ke polisi,” bebernya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gunungkidul AKP Mustijat Priyambodo mengungkapkan, pihaknaya masih menelusuri kebenaran data dan informasi mengenai anak pejabat Polda DIY tersebut.
”Ini menjadi pembelajaran bersama untuk hati-hati dalam mengunggah sebuah foto ke ranah publik melalui media jejaring sosial,” katanya.
Dia berharap, semua warga waspada dengan perkenalan melalui Facebook dan media lainnya. Jangan sampai mudah percaya dengan kenalan via media sosial dan kemudian mengunggah foto-foto yang rawan diambil untuk disebarkan dan diedit.
(san)