Warga Minta Polisi Pergi dari Lahan Sengketa

Senin, 14 September 2015 - 15:30 WIB
Warga Minta Polisi Pergi...
Warga Minta Polisi Pergi dari Lahan Sengketa
A A A
Masyarakat tiga desa Takni, Margamulya, Wanasari dan Wanakerta di Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, mendesak Polri menarik anggotanya dari lahan sengketa.

Dimana saat ini lahan milik warga tersebut diklaim kepemilikan secara sepihak oleh PT. Sumber Air Mas Pratama (PT. SAMP) dan PT. Agung Podomoro Land, Tbk (Agung Podomoro).

"Kami mendesak agar pimpinan Polri menarik anggotanya yang saat ini menjadi beking PT. SAMP bersama Agung Podomoro. Kepolisian harus bersikap netral karena lahan yang sekarang sedang dijaga aparat kepolisian adalah milik warga Telukjambe Barat dan sebagian lain masih berstatus sengketa," ujar Ketua Tim Kuasa Hukum warga Telukjambe, Yosef B. Badeoda, Senin (14/09/22015).

Di tengah lahan milik warga tersebut, pihak Agung Podomoro membangun pos kepolisian. Tampak puluhan aparat kepolisian berseragam Brimob secara bergantian berjaga-jaga. Kehadiran aparat kepolian tentu saja mengundang reaksi penolakan dari warga.

"Ini tanah kami, kenapa mesti ada aparat kepolisian yang membatasi ruang gerak kami? Aparat lebih memihak kepada konglomerat," kata salah seorang warga Telukjambe.

Seperti diketahui sebelumnya, bertepatan dengan Hari Kemerdekan Negara Republik Indonesia yang ke-70, puluhan warga Telukjambe Barat dan sejumlah organisasi menggelar aksi unjuk rasa dengan melakukan upacara bendera di atas lahan milik petani yang bersertifikat, tepat di depan posko penjagaan aparat berseragam Brimob di jalan Kawasan Industri Konsorsium Desa Wanasari.

Upacara bendera dilakukan dengan sederhana ini diwarnai orasi semangat kemerdekaan atas kedaulatan tanah bagi petani. Dalam orasinya Sekjen Sepetak, Engkos Koswara mengecam keberpihakan aparat terhadap Agung Podomoro.

"Pasal 33 UUD 1945 sudah jelas bahwa rakyat harus disejahterakan. Kemudian Soekarno Presiden RI pertama kita juga jelas menciptakan UUPA No 5 tahun 60 sejatinya semangat untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," ujar dia.

Selain itu, Ketua PBHI Jakarta Simon F Tambunan mengungkapkan keberadaan aparat berseragam Brimob tersebut tidak berdasar.

"Terbukti, ketika kami menanyakan kepada salah satu aparat itu untuk menunjukkan Surat Tugas, tidak ada satupun yang bisa menunjukkannya," pungkasnya.
(nag)
Berita Terkait
Gegara Sengketa Lahan,...
Gegara Sengketa Lahan, Warga di Bone Sabit Tetangga Hingga Tewas
Sejumlah Warga Laporkan...
Sejumlah Warga Laporkan Dugaan Penyerobotan Tanah ke Polisi
Korban Penipuan Tanah...
Korban Penipuan Tanah Bingung Tak Diberi Kabar Persidangan
Ganti Rugi Tanah Ulayat...
Ganti Rugi Tanah Ulayat untuk Pembangunan Bandara Siboru Belum Tuntas
Lahan Dicaplok Perusahaan,...
Lahan Dicaplok Perusahaan, Petani Desa Dayun Sambangi Istana Merdeka
Demo Sengketa Lahan...
Demo Sengketa Lahan di Muaro Jambi
Berita Terkini
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
17 menit yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
1 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
2 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
2 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
2 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
4 jam yang lalu
Infografis
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan,...
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan, UU IKN Digugat Warga Dayak ke MK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved