Dokter Pamerkan Lukisan, Foto, hingga Kumpulan Puisi
A
A
A
Dunia kedokteran selalu identik dengan kajian ilmiah. Padahal, ada juga sisi kesenian dan humaniora sama seperti ilmu sosial. Sayangnya, para dokter enggan memamerkan karya-karya terbaiknya di luar kedokteran yang sebenarnya tidak kalah menarik dengan masyarakat yang menekuni dunia seni.
Alasan inilah yang kemudian membuat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) akan menggelar kegiatan bertajuk Pekan Ilmiah, Riset, Seni, dan Humaniora. Kegiatan yang melibatkan seluruh sivitas akademika, baik dokter, alumni, staf, maupun mahasiswa, ini akan memamerkan semua hasil karya para dokter, baik dalam segi riset medis hingga kesenian.
Mengingat, para alumni dan mahasiswa FK Unair juga banyak yang terlibat dalam kegiatan seni. Kegiatan ini akan dimulai pada 10–13 Juni dan berlangsung di Aula dan Gedung AMEC FK Unair. Puluhan dokter dari berbagai generasi akan berkumpul dalam kegiatan tersebut. Ketua Umum Kegiatan Dokter Ninik Asmaningsih Soemyarso mengungkapkan, tujuan digelarnya kegiatan ini untuk memberi apresiasi terhadap hasil kerja seluruh warga FK Unair dari berbagai generasi mulai dari mahasiswa hingga seluruh dokter yang telah menjadi alumni.
”Kami ingin menampilkan dunia medis dari sisi yang lain, tidak melulu sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan tetapi ada unsur seninya,” kata Ninik saat jumpa pers kemarin. Acara tersebut rencananya memamerkan karya seni berupa lukisan, foto, seni instalasi, novel, maupun kumpulan puisi yang semuanya ditulis para dokter Unair yang berbakat di dunia sastra.
Lukisan yang dipamerkan sebanyak 26 karya yang merupakan hasil lukisan sembilan alumni FK Unair. Sedangkan, foto akan dipamerkan 120 foto hasil jepretan para dokter yang hobi fotografi. Sementara, untuk seni patung atau instalasi kemungkinan ada 15 karya dari 6 dokter dan novel dari 7 penulis yang sampai sekarang juga aktif di dunia medis. Salah satunya seperti novel dari dokter Evy Ervianti yang membawa tiga novelnya untuk dipamerkan.
”Saya akan membawa tiga novel untuk disertakan dalam pameran, kemudian ada seni instalasi dari selang infus setinggi 2 meter karya dokter Okky Ginting yang mana beliau memang suka membuat patung dari bahan peralatan medis. Masyarakat maupun wartawan yang mau datang melihat dipersilakan,” ujar perempuan yang juga merangkaP sebagai penanggung jawab bidang seni dalam kegiatan Pekan Ilmiah, Riset, Seni, dan Humaniora tersebut.
Tidak kalah seru, pembicara yang akan hadir berasal dari dokter-dokter terbaik FK Unair dan tokoh masyarakat, salah satunya Mahfud MD, yang akan menyampaikan materi tentang humaniora. Pembicara lain yang akan hadir yakni Prof Dr Med HM Soekry Erfan Kusuma dr SpF(K) DFM yang ahli di bidang forensik yang pernah menjadi tim Disaster Victim Identification (DIV) untuk korban Air Asia.
Cara mengidentifikasi korbankorban tersebut akan dipaparkan Prof Soekry secara jelas pada Jumat, 12 Juni.
Mamik Wijayanti
Alasan inilah yang kemudian membuat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) akan menggelar kegiatan bertajuk Pekan Ilmiah, Riset, Seni, dan Humaniora. Kegiatan yang melibatkan seluruh sivitas akademika, baik dokter, alumni, staf, maupun mahasiswa, ini akan memamerkan semua hasil karya para dokter, baik dalam segi riset medis hingga kesenian.
Mengingat, para alumni dan mahasiswa FK Unair juga banyak yang terlibat dalam kegiatan seni. Kegiatan ini akan dimulai pada 10–13 Juni dan berlangsung di Aula dan Gedung AMEC FK Unair. Puluhan dokter dari berbagai generasi akan berkumpul dalam kegiatan tersebut. Ketua Umum Kegiatan Dokter Ninik Asmaningsih Soemyarso mengungkapkan, tujuan digelarnya kegiatan ini untuk memberi apresiasi terhadap hasil kerja seluruh warga FK Unair dari berbagai generasi mulai dari mahasiswa hingga seluruh dokter yang telah menjadi alumni.
”Kami ingin menampilkan dunia medis dari sisi yang lain, tidak melulu sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan tetapi ada unsur seninya,” kata Ninik saat jumpa pers kemarin. Acara tersebut rencananya memamerkan karya seni berupa lukisan, foto, seni instalasi, novel, maupun kumpulan puisi yang semuanya ditulis para dokter Unair yang berbakat di dunia sastra.
Lukisan yang dipamerkan sebanyak 26 karya yang merupakan hasil lukisan sembilan alumni FK Unair. Sedangkan, foto akan dipamerkan 120 foto hasil jepretan para dokter yang hobi fotografi. Sementara, untuk seni patung atau instalasi kemungkinan ada 15 karya dari 6 dokter dan novel dari 7 penulis yang sampai sekarang juga aktif di dunia medis. Salah satunya seperti novel dari dokter Evy Ervianti yang membawa tiga novelnya untuk dipamerkan.
”Saya akan membawa tiga novel untuk disertakan dalam pameran, kemudian ada seni instalasi dari selang infus setinggi 2 meter karya dokter Okky Ginting yang mana beliau memang suka membuat patung dari bahan peralatan medis. Masyarakat maupun wartawan yang mau datang melihat dipersilakan,” ujar perempuan yang juga merangkaP sebagai penanggung jawab bidang seni dalam kegiatan Pekan Ilmiah, Riset, Seni, dan Humaniora tersebut.
Tidak kalah seru, pembicara yang akan hadir berasal dari dokter-dokter terbaik FK Unair dan tokoh masyarakat, salah satunya Mahfud MD, yang akan menyampaikan materi tentang humaniora. Pembicara lain yang akan hadir yakni Prof Dr Med HM Soekry Erfan Kusuma dr SpF(K) DFM yang ahli di bidang forensik yang pernah menjadi tim Disaster Victim Identification (DIV) untuk korban Air Asia.
Cara mengidentifikasi korbankorban tersebut akan dipaparkan Prof Soekry secara jelas pada Jumat, 12 Juni.
Mamik Wijayanti
(ftr)