Megaproyek Pelabuhan Diprotes

Kamis, 21 Mei 2015 - 11:07 WIB
Megaproyek Pelabuhan Diprotes
Megaproyek Pelabuhan Diprotes
A A A
GRESIK - Ratusan warga Manyar, Kabupaten Gresik, berunjuk rasa di pintu gerbang megaproyek Pelabuhan Internasional Kalimireng kemarin. Warga menuding proyek tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan parah.

Unjuk rasa yang diawali dengan jalan kaki sejauh 2,5 km itu tidak pelak membuat macet jalur pantai utara (pantura). Polisi terpaksa meminta penanggung jawab proyek pelabuhan membuka akses untuk pendemo masuk ke lokasi proyek. Di sana warga melakukan orasi secara bergantian. Mereka menghujat manajemen PT Berkah Kawasan Manyar Sejahterah (BKMS).

”Saya termasuk yang diuntungkan dengan Kalimireng, tetapi bila merusak lingkungan, saya tolak dan saya minta dihentikan. Terus terang proyek ini yang diuntungkan hanya segelintir oknum,” ujar Abdul Hamid, salah satu warga. Koordinator aksi Aslikan mengatakan, proyek Kalimireng merusak lingkungan di kawasan Manyar. Banyak sungai yang menyempit, hutan di Kalimireng sudah tidak ada, dan reklamasi laut membuat ekosistem laut hilang.

”Bila kondisi seperti itu, lagi-lagi petani tambak dan nelayan warga Manyar yang dirugikan,” katanya. Megaproyek Kalimireng telah membebaskan 2.000 hektare lebih lahan. Untuk kawasan Pelabuhan Internasional Kalimireng di bawah bendera PT Berlian Mega Sejahtera (BMS) sekitar 300 hektare, sedangkan kawasan industri di bawah PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) terbebas 1.761 hektare.

Dari luas total tersebut, baru sekitar 140 hektare lahan yang telah diuruk. Masih ada sekitar 1,6 ribu hektare yang masih berupa tambak. General Manager PT BKMS Yugo Voluntoro yang dikonfirmasi mengaku mengapresiasi tuntutan warga. Semua yang dikeluhkan warga bakal dikomunikasikan dengan manajemen agar ada titik temu antara kepentingan warga dan manajemen. ”Kami kira ini hanya soal komunikasi,” tukasnya.

Ashadi ik
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7089 seconds (0.1#10.140)