'Mak Minta Uang Jajan' Kata Terakhir Gadis Cilik yang Dilindas Mobil

Rabu, 02 Desember 2015 - 21:37 WIB
Mak Minta Uang Jajan Kata Terakhir Gadis Cilik yang Dilindas Mobil
'Mak Minta Uang Jajan' Kata Terakhir Gadis Cilik yang Dilindas Mobil
A A A
MEDAN - "Mak minta uang jajan" adalah kata terakhir Raisya Arfiani (sebelumnya ditulis Raisah) gadis cilik yang tewas dilindas mobil tetangganya sendiri.

Kata tersebut diucapan Raisya kepada ibunya Devi Susanti (24) sebelum bocah ini bermain pasir di gerbang kompleks rumahnya sehingga akhirnya tewas terlindas mobil Linda tetangganya. (Baca: Setir Mobil sambil Mainkan HP, Linda Lindas Gadis Cilik)

Meskipun terasa sangat berat untuk memberikan karena kondisi ekonomi yang pas-pasan namun Devi tetap memberikan uang permintaan anaknya senilai Rp2.000, sekalipun korban belum mengerti tentang uang.

“Setiap pagi saat bangun dari tidurnya, Raisya selalu mengajak aku atau Ayahnya untuk jajan, kalau tidak dia akan menangis meminta uang. Kalau kami tidak mau menemaninya, maka dia akan pergi sendiri untuk membeli jajanan kesukaanya. Aku tidak menyangka ajakan itu ternyata untuk yang terakhir kalinya kudengar,”ujar dia, Rabu (2/12/2015).

Suara terakhir yang keluar dari mulut bocah malang itu ternyata selalu diucapkan ketika mendengar suara ayam berkokok.

“Suara itu, tidak lagi kudengar besok, lusa bahkan untuk selamanya, tidak lagi ada yang membanguniku ketika ayam berkokok untuk meminta uang jajan. Tidak lagi ada yang menangis minta jajan dan tidak ada lagi yang meminta untuk ditemani beli kerupuk,”ucap dia.

Karena itu, dia pun berharap, kelak anak keduanya dapat membahagiakan dirinya dan suaminya sehingga tidak selalu teringat dengan suasana ketika masih bersama dengan anak pertamanya.

“Perasaan setiap ibu itu sama, sulit untuk melupakan apa yang terjadi, dan aku tidak bisa membayangkan betapa tersiksanya anakku itu saat kepalanya digilas ban mobil tetanggaku sendiri. Tuhan, berikanlah tempat yang layak untuk anakku,” ungkapnya seraya berharap kepada Allah SWT agar memberikan tempat yang layak untuk anak kesayangannya.

“Aku sayang anakku, ternyata inilah yang terjadi,” ungkap dia dengan wajah merah karena sepanjang hari terus menangis meratapi jasad anaknya yang sudah terbujur kaku di rumah berukuran sekitar 4x8 meter itu.

Meski dirudung rasa sedih atas kematian anak pertamanya tersebut Devi Susanti berusaha untuk tegar dan menghapus rasa kesedihannya dengan bermain dan mengajak anak keduanya yang masih berusia satu tahun itu untuk bercerita layaknya seperti Raisya anak pertamanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6356 seconds (0.1#10.140)