Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pilkada Blitar Terancam Ditunda Hingga 2017
Pilkada Blitar Terancam Ditunda Hingga 2017
A
A
A
BLITAR - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Blitar mengancam akan menghentikan tahapan pemilukada di Kabupaten Blitar dan menerbitkan surat keputusan penundaan pilkada tahun 2015.
"Sampai sekarang belum ada yang mendaftar lagi. Kalau sampai hari ini tetap tidak ada perubahan, kami akan mengeluarkan keputusan penundaan Pilkada tahun 2017," ujar Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah, Senin (3/8/2015).
Sesuai ketentuan PKPU No 12 Tahun 2015, seluruh anggaran KPU akan dihentikan. Honorarium penyelenggara tingkat PPK (kecamatan) hingga PPS (desa) juga akan disetop total.
KPU juga akan menjadwal ulang bila memang pilkada resmi ditunda. "Penghentian berlaku sejak surat keputusan penundaan pilbup ditetapkan," jelasnya.
Sampai saat ini, baru satu pasangan calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU Kabupaten Blitar. Yakni pasangan Rijanto-Marhaenis Urip Widodo (RIDHO) yang diusung koalisi PDI Perjuangan-Partai Gerindra.
Sementara koalisi besar PKB, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, dan PKS tidak kunjung memunculkan jagoanya. KPU sudah mengundang seluruh Ketua dan Sekretaris Parpol untuk sosialisasi pendaftaran tahap dua tanggal 1-3 Agustus 2015.
"Sesuai aturan yang berlaku, pilkada harus diikuti minimal dua pasangan calon. Di sisi lain, KPU tidak memiliki kekuatan mendesak parpol menggunakan hak politiknya," ungkapnya.
Akibatnya, KPU tidak mampu melawan skenario pengunduran pilkada atau munculnya calon boneka. "Kami tidak bisa memaksa parpol mendaftarkan calonnya. Malah keliru itu," sambung Masrukin, anggota KPU Kabupaten Blitar.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Pasangan RIDHO Suwito Saren Satoto berharap mendapat lawan di Pilkada 2015. "Kami berharap ada lawan, sehingga pilkada tidak perlu ditunda. Sebab bila itu terjadi masyarakat yang dirugikan," ujarnya.
Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Masykur berjanji, koalisi besar akan mendaftarkan pasangan calonnya dalam waktu dekat. "Sebab rekomendasi DPP sudah turun ke DPC PKB. Kami akan mendaftar di hari terakhir," pungkasnya.
"Sampai sekarang belum ada yang mendaftar lagi. Kalau sampai hari ini tetap tidak ada perubahan, kami akan mengeluarkan keputusan penundaan Pilkada tahun 2017," ujar Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah, Senin (3/8/2015).
Sesuai ketentuan PKPU No 12 Tahun 2015, seluruh anggaran KPU akan dihentikan. Honorarium penyelenggara tingkat PPK (kecamatan) hingga PPS (desa) juga akan disetop total.
KPU juga akan menjadwal ulang bila memang pilkada resmi ditunda. "Penghentian berlaku sejak surat keputusan penundaan pilbup ditetapkan," jelasnya.
Sampai saat ini, baru satu pasangan calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU Kabupaten Blitar. Yakni pasangan Rijanto-Marhaenis Urip Widodo (RIDHO) yang diusung koalisi PDI Perjuangan-Partai Gerindra.
Sementara koalisi besar PKB, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, dan PKS tidak kunjung memunculkan jagoanya. KPU sudah mengundang seluruh Ketua dan Sekretaris Parpol untuk sosialisasi pendaftaran tahap dua tanggal 1-3 Agustus 2015.
"Sesuai aturan yang berlaku, pilkada harus diikuti minimal dua pasangan calon. Di sisi lain, KPU tidak memiliki kekuatan mendesak parpol menggunakan hak politiknya," ungkapnya.
Akibatnya, KPU tidak mampu melawan skenario pengunduran pilkada atau munculnya calon boneka. "Kami tidak bisa memaksa parpol mendaftarkan calonnya. Malah keliru itu," sambung Masrukin, anggota KPU Kabupaten Blitar.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Pasangan RIDHO Suwito Saren Satoto berharap mendapat lawan di Pilkada 2015. "Kami berharap ada lawan, sehingga pilkada tidak perlu ditunda. Sebab bila itu terjadi masyarakat yang dirugikan," ujarnya.
Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Masykur berjanji, koalisi besar akan mendaftarkan pasangan calonnya dalam waktu dekat. "Sebab rekomendasi DPP sudah turun ke DPC PKB. Kami akan mendaftar di hari terakhir," pungkasnya.
(san)
Explore More