Jalan di Sragen Ini Rusak Puluhan Tahun, Sering Terjadi Kecelakaan
loading...
A
A
A
SRAGEN - Perbaikan jalan yang tak tuntas dikeluhkan warga Desa Suwatu, Tanon, Sragen , Jawa Tengah. Pengecoran jalan penghubung Gawan-Suwatu malah sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Warga terpaksa iuran untuk membeli tanah uruk untuk sisa jalan yang masih rusak sepanjang 500 meter.
Salah satu warga setempat, Sugiyarto (50), menyayangkan akan kondisi jalan yang rusak sudah puluhan tahun tersebut. Lantaran perbaikan jalan itu, masih sisakan 500 meter kondisinya yang rusak. Prihatinnya batas jalan yang diperbaiki dan rusak tengah persawahan belum ada penerangan. (Baca juga: Status Artis HH, Kapolda Sumut: Kita Tunggu Hasil Gelar Perkara).
"Maka banyak yang terjatuh saat malam hari. Terutama mereka yang pulang kerja, kondisinya gelap sering terjadi kecelakaan. Mereka tahunya dari arah Gawan ke ke Suwatu jalan sudah halus semua, sehingga naik motor dengan kecepatan tinggi. Lha sampai sini tiba-tiba ditengah sawah itu langsung ketemu jalan rusak ini," kata Sugiyarto, Senin (13/7/2020). (Baca juga: Kisah Kampung Adat Seribu Gonjong, Pernah Ditinggali Syafruddin Prawiranegara)
Selain itu, saat musim hujan kondisi di lokasi sangat parah. Sejumlah warga akhirya berinisiatif berama-sama menambal jalan alternatif Suwatu menuju Gawan Tanon tersebut dengan pasir dan batu (sirtu).
"Lha gimana, memperbaiki jalan tinggal dikit kok enggak dituntaskan sekalian, kayak pilih kasih gitu, tinggal berapa meter enggak diterusin ngecornya. Daripada banyak yang terjatuh di lubang jalan itu, warga iuran diuruk sirtu," bebernya.
Seingat Sugiarto, saat masyarakat memperbaiki jalan tersebut dengan tanah uruk juga ada alat berat untuk membatu pemadatan jalan berlubang tersebut. "Harapan warga yang sisa kerusakan jalan itu segera diperbaiki, agar tak terjadi kecelakaan pada malam hari," pintanya.
Hal senada juga disampaikan Agung Mustofa (30) warga Desa Trombol, Kecamatan Mondokan Sragen yang juga meminta jalan alternatif itu harapnya segera diperbaiki demi kemajuan masyarakat desa.
"Saya sering lewat di sini, kalau mau beli buah di Gawan atau kalau mau ke Sragen. Ini rusaknya tinggal segini kok ngecornya enggak diselesaikan. Sayang banget ini kasihan masyarakat kalau terjatuh," ujarnya.
Salah satu warga setempat, Sugiyarto (50), menyayangkan akan kondisi jalan yang rusak sudah puluhan tahun tersebut. Lantaran perbaikan jalan itu, masih sisakan 500 meter kondisinya yang rusak. Prihatinnya batas jalan yang diperbaiki dan rusak tengah persawahan belum ada penerangan. (Baca juga: Status Artis HH, Kapolda Sumut: Kita Tunggu Hasil Gelar Perkara).
"Maka banyak yang terjatuh saat malam hari. Terutama mereka yang pulang kerja, kondisinya gelap sering terjadi kecelakaan. Mereka tahunya dari arah Gawan ke ke Suwatu jalan sudah halus semua, sehingga naik motor dengan kecepatan tinggi. Lha sampai sini tiba-tiba ditengah sawah itu langsung ketemu jalan rusak ini," kata Sugiyarto, Senin (13/7/2020). (Baca juga: Kisah Kampung Adat Seribu Gonjong, Pernah Ditinggali Syafruddin Prawiranegara)
Selain itu, saat musim hujan kondisi di lokasi sangat parah. Sejumlah warga akhirya berinisiatif berama-sama menambal jalan alternatif Suwatu menuju Gawan Tanon tersebut dengan pasir dan batu (sirtu).
"Lha gimana, memperbaiki jalan tinggal dikit kok enggak dituntaskan sekalian, kayak pilih kasih gitu, tinggal berapa meter enggak diterusin ngecornya. Daripada banyak yang terjatuh di lubang jalan itu, warga iuran diuruk sirtu," bebernya.
Seingat Sugiarto, saat masyarakat memperbaiki jalan tersebut dengan tanah uruk juga ada alat berat untuk membatu pemadatan jalan berlubang tersebut. "Harapan warga yang sisa kerusakan jalan itu segera diperbaiki, agar tak terjadi kecelakaan pada malam hari," pintanya.
Hal senada juga disampaikan Agung Mustofa (30) warga Desa Trombol, Kecamatan Mondokan Sragen yang juga meminta jalan alternatif itu harapnya segera diperbaiki demi kemajuan masyarakat desa.
"Saya sering lewat di sini, kalau mau beli buah di Gawan atau kalau mau ke Sragen. Ini rusaknya tinggal segini kok ngecornya enggak diselesaikan. Sayang banget ini kasihan masyarakat kalau terjatuh," ujarnya.
(shf)