Pilwalkot Makassar, Golkar-Berkarya Prediksi ada Kandidat Dijegal

Senin, 13 Juli 2020 - 21:05 WIB
loading...
Pilwalkot Makassar, Golkar-Berkarya Prediksi ada Kandidat Dijegal
Tensi politik menjelang Pilwalkot Makassar 2020 kian panas, dimana diprediksi ada satu dari empat kandidat yang akan dijegal. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Dinamika politik menjelang Pilwalkot Makassar 2020 semakin panas. Berbagai pandangan dan penilaian muncul menjelang pendaftaran kandidat di KPU pada September 2020 mendatang.

Sekretaris DPD II Golkar Makassar, Wahab Tahir, memprediksi bakal ada kandidat yang batal bertarung. Dari empat nama yang mencuat, Danny Pomanto, Syamsu Rizal, Munafri Arifuddin dan Irman Yasin Limpo akan ada yang dijegal dan gagal di tengah jalan.

"Kemungkinan hanya ada tiga kandidat. Akan ada kandidat yang patah di tengah jalan," kata Wahab Tahir di DPRD Makassar, Senin (13/7/2020)

Legislator DPRD Makassar ini membeberkan Golkar akan mengusung kandidat yang punya komitmen kuat dengan partai. Serta bakal calon yang bersangkutan memiliki etika berpolitik yang baik.

"Golkar di Pilwalkot akan melawan kesombongan dan omong kosong. Karena elektoral dan popularitas itu harus dibangun di atas bingkai kemanusiaan, bukan bangkai kemanusiaan," sebutnya.



Memiliki pandangan yang sama, Ketua Berkarya Makassar, Yusuf Gunco, juga memprediksi bahwa ada kandidat yang akan kandas di tengah jalan. Yugo-sapaan akrabnya, bahkan secara gamblang menyebutkan bahwa kandidat yang akan gagal bertarung ialah Danny Pomanto.

"Karena kan, Pak Danny cuma pegang dua partai, Nasdem dan Gerindra. Kalau salah satu partai mencabut diri dari Pak Danny, yakin Pak Danny tidak memenuhi syarat, karena tidak cukup 10 kursi. Indikasi ke situ sudah ada," kata Yugo.

Yugo menyebutkan pandangannya itu sesuai kondisi terkini dimana tokoh-tokoh politik sudah melakukan manuver. Olehnya itu, dia menyarankan ke Danny menyiapkan ban serep dalam hal ini, partai cadangan selain Gerindra dan Nasdem.

"Kalau melihat kondisi sekarang, jangankan ban sedep, ban bocor saja susahmi Danny dapat. Ya kan logikanya begitu. Itu perlu ditulis," jelasnya.



Soal arah dukungan partainya di Pilwalkot Makassar, Berkarya akan mengusung Appi alias Munafri Arifuddin. Berkarya sendiri memegang satu kursi di parlemen Kota Makassar.

"Jadi InsyaAllah partai Berkarya tidak mengeluarkan surat tugas, tapi langsung B1KWK. InsyaAllah, kita akan ke Pak Munafri," tandasnya.

Pengamat Politik Unismuh, Luhur Andi Prianto, berpendapat Pilwalkot Makassar juga hanya akan diikuti oleh tiga paslon. Dari empat nama yang mencuat sekarang, akan ada satu kandidat yang terjegal.

"Saya rasa, maksimal tiga paslon yang akan bertarung. Kalau bukan Pak None, ya Pak Danny yang tidak maju," ungkap Luhur.



Belum adanya formulir B1KWK yang dikeluarkan partai politik di Pilwalkot Makassar, menjadi momok menakutkan bagi para calon walikota. Sehingga menurut Luhur, potensi jegal-menjegal masih terbuka lebar.

“Potensi begal politik itu besar. Ada peluang yang sangat potensial, dukungan partai dibajak atau diambil alih oleh calon lain. Karena partai juga tidak memiliki prosedur yang standar untuk menentukan calon kandidat. Banyak partai yang membuka pendaftaran tapi juga menyiapkan shortcut,” beber Luhur.

Ia menjelaskan di setiap partai politik ada banyak gerbong. Faksi-faksi inilah yang menjadi jalur atau pintu untuk mendapatkan rekomendasi. Jalan pintas inilah yang memungkinkan begal-membegal rekomendasi partai terjadi.

“Istilahnya ada banyak pintu. Itu semua menjadi jalan bagi kandidat untuk membajak rekomendasi partai. Karena selalu tersedia jalan pintas untuk merubah dukungan politik partai yang sudah ditetapkan. Dan saya kira Pak Appi sudah punya pengalaman membangun koalisi besar,” kunci Luhur.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2214 seconds (0.1#10.140)