Kisah Kertanagara, Raja Terakhir Singasari yang Suka Mabuk Miras dan Pesta Terlarang Bersama Wanita-wanita Cantik

Sabtu, 14 Januari 2023 - 07:40 WIB
loading...
A A A
Pengganti Mpu Raganata misalnya diisi oleh Kebo Anengah, dan Panji Angragani. Sedangkan Arya Wiraraja yang terkenal sosok pembangkang, akhirnya dimutasi jabatannya sebagai Rakryan Demung oleh Kertanagara.



Arya Wiraraja dimutasi menjadi Bupati Sumenep, kelak Arya Wiraraja inilah yang akhirnya juga membantu Raden Wijaya untuk menumbangkan kekuasan Jayakatwang dari Kediri, dan membangun Kerajaan Majapahit.

Bongkar pasang pejabat inilah yang menyebabkan banyak ketidakpuasan dari pejabat istana dan rakyat Singasari. Di antara yang merasa kecewa dengan perombakan tersebut adalah Kalana Bhayangkara.

Akibat ketidakpuasannya, Bhayangkara melakukan pemberontakan pada tahun 1270. Di mana di dalam naskah Negarakretagama, Bhayangkara yang disebut sebagai Cayaraja, melakukan pemberontakan, tapi berhasil ditumpas oleh Raja Kertanegara.

Di Negarakertagama disebutkan pula, terdapat pemberontakan Mahisa Rangkah pada tahun 1280. Mahisa Rangkah sendiri adalah pejabat Kerajaan Singasari, yang begitu dibenci oleh rakyat Singasari. Kedua pemberontakan ini berhasil diredam oleh Raja Kertanegara.

Kertanegara pun lebih popular disebut sebagai sosok Bhatara Siwa Buda. Dikisahkan dalam naskah Negarakertagama, Kertanagara telah menguasai semua ajaran agama Hindu dan Buddha. Hal itu pula yang menyebabkan nama Kertanegara disebutkan dalam naskah-naskah kidung sebagai manusia dan raja yang bebas dari segala dosa.



Di balik kontroversinya, Kertanagara merupakan simbol penyatuan ajaran Syiwa dengan Buddha. Tak ayal sosoknya diabadikan sebagai patung Jina Mahakshobhya (Buddha), yang hingga sekarang patung itu masih ada di Taman Apsari, Surabaya. Patung ini merupakan upaya mengenang sosok Kertanagara.

Patung tersebut sebelumnya berasal dari situs Kandang Gajak, Trowulan, yang pada tahun 1817 dipindahkan ke Surabaya, oleh Residen Baron A. M. Th. de Salis. Patung tersebut oleh masyarakat sekitar disebut dengan sebutan Joko Dolog.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)