Pendidikan Digelar Online, 100 Serdik Dikbagum Sespimma Polri ke-63/2020 Lulus
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Anggota polisi dituntut pandai, terampil, memegang teguh nilai-nilai kepemimpinan, dan memiliki integritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Itu menjadi penting di era saat ini yang penuh dinamika, tantangan, dan godaan baik internal maupun eksternal. (BACA JUGA: Bupati dan Petinggi Sespim Polri Bahas Komitmen Memutus Mata Rantai COVID-19 )
“Pandai tanpa integritas akhirnya dipakai menipu, mengakali pimpinan, untuk memeras, dan lain-lain. Itu tidak boleh terjadi," kata Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto saat Penutupan Dikbagum Sespimma, Lemdiklat Polri Angkatan Ke-63 T.A 2020, di Sespim Polri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (9/7/2020).
Saat ini, ujar Komjen Pol Arief, integritas dianggap mahal dan langka. Namun jika pimpinan polri di semua level memiliki integritas, maka persoalan itu bisa ditangkal. (BACA JUGA: Polisi Patwal Wali Kota dan 1 Pegawai Positif COVID, Pendopo Disterilisasi )
Diharapkan setelah selesai mengikuti pendidikan, para perwira pertama ini, bisa jadi agent of change (agen perubahan) dan teladan bagi bawahan di satuan-satuan kerja.
“Kalian semua memiliki tanggung jawab berat untk memimpin di garis depan dalam melaksanakan tugas. Jangan kerja biasa aja. Saat ini kerja luar biasa saja kurang, apalagi biasa saja, kita akan terlibas oleh perubahan,” ujar Komjen Pol Arief.
Kepala Lemdiklat Polri menuturkan, di tengah pendemi COVID-19, perubahan dilakukan dalam melaksanakan proses pendidikan sesuai rencana.
Walaupun menjalankan pembelajaran jarak jauh, esensi dari pendidikan ini tetap berjalan. Memberikan bekal pengetahuan manajerial tingkat pertama kepada peserta didik.
Seorang manajer harus memiliki sikap dan sifat kepemimpinan yang dipraktikkan dalam tugas di kesatuan masing-masing.
“Saya tidak mau dengar setelah mengikuti pendidikan tidak ada perubahan. Sekolah tidak hanya mengejar aspek formal saja, tapi juga harus diiringi dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan,” tutur Kepala Lemdiklat Polri.
Sementara itu, Kabag Bindik Sespimma Sespim Lemdiklat Polri Kombes Pol Yoyoh Indayah mengungkapkan, pendidikan ini diselenggarakan selama empat bulan mulai 10 Maret-9 Juli 2020 dan diikuti 100 peserta didik (serdik), 83 polisi laki-laki (polki) dan 17 polisi wanita (polwan).
Selama satu bulan pendidikan dilangsungkan di Sespim Polri, namun karena COVID-19, seluruh serdik dipulangkan dan pembelajaran dengan metode jarak jauh menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings.
"Seluruh serdik Dikbagum Sespimma Polri Angkatan ke 63 T.A 2020 dinyatakan lulus. Selain itu, diberikan penghargaan bagi serdik teladan yang penilainnya gabungan dari tiga aspek, mental kepribadian, akademik, dan kesehatan jasmani," ungkap Yoyoh.
Itu menjadi penting di era saat ini yang penuh dinamika, tantangan, dan godaan baik internal maupun eksternal. (BACA JUGA: Bupati dan Petinggi Sespim Polri Bahas Komitmen Memutus Mata Rantai COVID-19 )
“Pandai tanpa integritas akhirnya dipakai menipu, mengakali pimpinan, untuk memeras, dan lain-lain. Itu tidak boleh terjadi," kata Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto saat Penutupan Dikbagum Sespimma, Lemdiklat Polri Angkatan Ke-63 T.A 2020, di Sespim Polri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (9/7/2020).
Saat ini, ujar Komjen Pol Arief, integritas dianggap mahal dan langka. Namun jika pimpinan polri di semua level memiliki integritas, maka persoalan itu bisa ditangkal. (BACA JUGA: Polisi Patwal Wali Kota dan 1 Pegawai Positif COVID, Pendopo Disterilisasi )
Diharapkan setelah selesai mengikuti pendidikan, para perwira pertama ini, bisa jadi agent of change (agen perubahan) dan teladan bagi bawahan di satuan-satuan kerja.
“Kalian semua memiliki tanggung jawab berat untk memimpin di garis depan dalam melaksanakan tugas. Jangan kerja biasa aja. Saat ini kerja luar biasa saja kurang, apalagi biasa saja, kita akan terlibas oleh perubahan,” ujar Komjen Pol Arief.
Kepala Lemdiklat Polri menuturkan, di tengah pendemi COVID-19, perubahan dilakukan dalam melaksanakan proses pendidikan sesuai rencana.
Walaupun menjalankan pembelajaran jarak jauh, esensi dari pendidikan ini tetap berjalan. Memberikan bekal pengetahuan manajerial tingkat pertama kepada peserta didik.
Seorang manajer harus memiliki sikap dan sifat kepemimpinan yang dipraktikkan dalam tugas di kesatuan masing-masing.
“Saya tidak mau dengar setelah mengikuti pendidikan tidak ada perubahan. Sekolah tidak hanya mengejar aspek formal saja, tapi juga harus diiringi dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan,” tutur Kepala Lemdiklat Polri.
Sementara itu, Kabag Bindik Sespimma Sespim Lemdiklat Polri Kombes Pol Yoyoh Indayah mengungkapkan, pendidikan ini diselenggarakan selama empat bulan mulai 10 Maret-9 Juli 2020 dan diikuti 100 peserta didik (serdik), 83 polisi laki-laki (polki) dan 17 polisi wanita (polwan).
Selama satu bulan pendidikan dilangsungkan di Sespim Polri, namun karena COVID-19, seluruh serdik dipulangkan dan pembelajaran dengan metode jarak jauh menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings.
"Seluruh serdik Dikbagum Sespimma Polri Angkatan ke 63 T.A 2020 dinyatakan lulus. Selain itu, diberikan penghargaan bagi serdik teladan yang penilainnya gabungan dari tiga aspek, mental kepribadian, akademik, dan kesehatan jasmani," ungkap Yoyoh.
(awd)