Gagal Tangani COVID-19, Warganet Tolak Eri Cahyadi Maju Pilwako Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sorotan tajam publik terus mengarah kepada sosok Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya. Dirinya terus menerus mendapat cibiran atas kinerjanya sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Surabaya yang dianggap gagal.
Oleh karenanya masyarakat berbondong-bondong tak merestui Eri Cahyadi saat dirinya santer dikabarkan akan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Surabaya pada Desember mendatang. Pasalnya, kinerjanya sebagai penanggung jawab utama dalam menanggulangi wabah COVID-19 dianggap sebagai salah satu indikatornya.
Warganet pun tak setuju, jika Eri Cahyadi jadi pemimpin di Kota Pahlawan tersebut. Hal itu bisa dilihat dari sebuah postingan di halaman Selamatkan Surabaya, pada tanggal 8 Juli 2020, pukul 21.33 WIB, yang mana postingan tersebut viral dan banyak menyita perhatian warga Surabaya.
Hingga Jum’at (10/07) postingan tersebut mendapatkan 415 lebih like dan 106 komentar lebih di dalamnya. Tentunya reaksi penolakan akan Eri Cahyadi yang dilakukan warganet berdasarkan kenyataan yang ada.
Adapun salah satu akun dengan nama Boby Gunawan meninggalkan komentar "Kualitas kepala daerah diuji dalam penanganan covid... jangan sampai terulang kosmetik politik mengelabui publik...”. Kemudian akun Zanna Kirania dengan membalas “Track record eri kurang meyakinkan buat jadi walikota”.
Lalu akun lainnya dengan nama Oktavia Ananda turut meninggalkan komentar dengan “Saya mengakui kebijakan Bu Risma banyak di rasakan masyarakat, tapi kalau sampek Eri menggantikan Bu Risma saya sangat meragukan kemampuannya. Dia tidak punya pengalaman memimpin kota sebesar Surabaya”.
Dan ada pula akun dengan nama Raden Bima Saputra turut meramaikan dengan mengomentari “Di internal partai aja ribut mulu, apalagi ngurus masyarakat banyak kaya Surabaya ini. Mikirrrrrrrrr ????♂????”.
Dan ratusan komentar lainnya yang hingga kini masih terus berlanjut dan meramaikan lini masa. Hal tersebut sudah menjadi alternative masyarakat, manakala warganet berduyun-duyun melakukan aksinya dengan kompak, guna mendukung atau menolak sesuatu dengan satu tujuan bersama.
Warganet memang sudah sepatutnya menyoroti persoalan kinerja Eri Cahyadi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Surabaya, yang terkesan tak serius dalam menjalankan tugasnya. Hal itu dapat dilihat dari sebutan ‘Zona Hitam’ yang masih melekat pada Surabaya, dengan jumlah kasus terjangkit COVID-19 yang tiap hari meningkat.
Oleh karenanya masyarakat berbondong-bondong tak merestui Eri Cahyadi saat dirinya santer dikabarkan akan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Surabaya pada Desember mendatang. Pasalnya, kinerjanya sebagai penanggung jawab utama dalam menanggulangi wabah COVID-19 dianggap sebagai salah satu indikatornya.
Warganet pun tak setuju, jika Eri Cahyadi jadi pemimpin di Kota Pahlawan tersebut. Hal itu bisa dilihat dari sebuah postingan di halaman Selamatkan Surabaya, pada tanggal 8 Juli 2020, pukul 21.33 WIB, yang mana postingan tersebut viral dan banyak menyita perhatian warga Surabaya.
Hingga Jum’at (10/07) postingan tersebut mendapatkan 415 lebih like dan 106 komentar lebih di dalamnya. Tentunya reaksi penolakan akan Eri Cahyadi yang dilakukan warganet berdasarkan kenyataan yang ada.
Adapun salah satu akun dengan nama Boby Gunawan meninggalkan komentar "Kualitas kepala daerah diuji dalam penanganan covid... jangan sampai terulang kosmetik politik mengelabui publik...”. Kemudian akun Zanna Kirania dengan membalas “Track record eri kurang meyakinkan buat jadi walikota”.
Lalu akun lainnya dengan nama Oktavia Ananda turut meninggalkan komentar dengan “Saya mengakui kebijakan Bu Risma banyak di rasakan masyarakat, tapi kalau sampek Eri menggantikan Bu Risma saya sangat meragukan kemampuannya. Dia tidak punya pengalaman memimpin kota sebesar Surabaya”.
Dan ada pula akun dengan nama Raden Bima Saputra turut meramaikan dengan mengomentari “Di internal partai aja ribut mulu, apalagi ngurus masyarakat banyak kaya Surabaya ini. Mikirrrrrrrrr ????♂????”.
Dan ratusan komentar lainnya yang hingga kini masih terus berlanjut dan meramaikan lini masa. Hal tersebut sudah menjadi alternative masyarakat, manakala warganet berduyun-duyun melakukan aksinya dengan kompak, guna mendukung atau menolak sesuatu dengan satu tujuan bersama.
Warganet memang sudah sepatutnya menyoroti persoalan kinerja Eri Cahyadi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Surabaya, yang terkesan tak serius dalam menjalankan tugasnya. Hal itu dapat dilihat dari sebutan ‘Zona Hitam’ yang masih melekat pada Surabaya, dengan jumlah kasus terjangkit COVID-19 yang tiap hari meningkat.
(nag)